-chapter 08

240 32 3
                                    

Chapter 08

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 08.
Ms, what if someday you find out that everything he's saying is all lies?



...

"Untukmu."

Perempuan itu menerima bingkisan cantik selayaknya amplop sedang dengan plastik bening yang melindunginya. Ini undangan. Undangan pernikahan yang terjadwal akan dilangsungkan tepat minggu depan. Seoha mendongak menatap teman kerjanya yang berdiri mengintip dibalik kubikel dindingnya lalu kembali undangan yang dia pegang. Dia akan didahului? Padahal siapa yang paling cepat mendapat pasangan siapa yang baru-baru kemarin membuka hati dan jatuh cinta kembali setelah lama vakum mengunci orang asing masuk kembali.

"Ahn serius kau kan akan menikah?!" teriaknya dengan mata membulat tak percaya.

Jungkook berdecak menunjuk sekitar dengan dagunya meminta temannya untuk diam. "Hei! Pelankan suaramu aku tak mengundang semua orang di sini. Kau ini Seo sial-"

"Ah maaf." Seoha pelan.

Tapi satu teriakan perempuan yang memecah lingkungan kantor tepat di lantai tiga daerah divisi management pagi ini secara tidak langsung menarik perhatian orang-orang yang ikut mendengar kabar yang seharusnya tidak ingin sekarang Jungkook beritahukan. Tamu yang diundang sudah ditargetkan dan terbatas. Itu pun juga dibagi dengan orang-orang yang datang daro keluarganya juga keluarga Taehyung dengan pembagian yang jelas jauh secara siginifikan. 75% undangan datang dari kerabat Jungkook dan sisanya Taehyung yang pilihkan. Masalahnya bukan kenalan Jungkook, tapi kenalan sang ibu juga pasti ingin turut diundang untuk menyaksikan anak dari kenalannya menikah. Belum silsilah keluarga Ahn sendiri juga sudah banyak sekali. Jungkook harus mempersempit tamu undangan pada orang-orang yang memang terbilang sangat dekat dengannya saja.

Dan sangat mustahil satu kantor ia bawa semua. Tidak- satu lantai ini pun tidak akan muat. Bukan karena tak bisa memberikan acara yang megah, ini memang kesepakatan Jungkook dan calon suami agar pernikahan mereka diatur jangan terlalu lama berjalan. Semakin sedikit tamu undangan semakin singkat juga mereka harus menyalami mereka satu-satu. Dari pengalaman orang katanya acara bersalaman dan sesi foto itu cukup menguras tenaga dan sangat melelahkan.

"Serius? Jungkook menikah?" Sharen yang sedang menunggu hasil foto copy mesin teralihkan. "Wah! Selamat akhirnya kau resmi jadi milik orang. Sekian lama senang sendiri kini sudah siap berumah tangga."

"Kak betulan? Kenapa tidak memberitahuku? Apa kau setega itu tidak mengundangku? Kukira kita sangat akrab."

Jungkook menggeleng kecil dan bersikap santai. "Satu persatu. Aku tidak membawa banyak undangan karena tas yang aku bawa sudah penuh. Ya karena kalian sudah dengar jadi begitulah. Semua berjalan sangat cepat hingga aku pun bingung menjelaskannya seperti apa. Tapi aku dan pacarku sudah berunding lalu bersepakat mengambil keputusan besar dengan menikah tahun ini."

"Dengan Tuan Hwang?"

"Ah- apa akhirnya kau akan resign dari sini dan menetap di rumah? Calon suamimu itu orang terpandang dan berpenghasilan sangat besar. Kau tidak mungkin memerlukan gaji di tempat ini lagi."

(Im) Perfect Ways to Kill My Wife [TAEKOOK•AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang