Chapter 07.
"I ask: will you make me the happiest person in the world and marry me?"
...
Dengan dua kaki yang ribut dan terburu-buru mengambil langkah Jungkook berjalan cepat membelah jalan di lorong yang didalam rumah sakit dengan tangan yang kuat menggenggam satu tangan Taehyung agar lelaki ini bisa mensejajarkan diri dan tidak tertinggal dibelakang. Dadanya berdebar tak tenang sebelum melihat langsung bagaimana kondisi sang ibu yang mengabarinya bahwa telah mengalami kecelakaan saat didalam butik. Kecelakaan yang bagaimana bisa dibilang ini kecerobohan Yoonjung sendiri.
Awalnya lampu mati disalah satu ruangan mungkin habis masa hidup atau putus sambungan. Melihat itu atas inisiatif sendiri Yoonjung tergerak untuk menggantikan lampu yang mati dengan yang baru oleh dirinya tanpa meminta bantuan orang untuk bantu gantikan. Toh di ruangan itu hanya ada Yoonjung saja, terlalu rumit jika harus memanggil orang. Jika dia bisa lakukan maka Yoonjung lakukan.
Karena kursi yang dipijak bergoyang dan tak kuat menahan beban berakhir satu kaki kursi itu patah dan Yoonjung tergelincir kebawah dengan kepala yang menabrak sisi meja membuat bagian belakangnya berdarah. Tidak terlihat karena tertutup rambut, tapi saat pusing yang menjalar itu menyengat dan Yoonjung tak sengaja sentuh bagian kepala belakangnya meninggalkan jejak darah.
Sojung langsung mengantar nyonya toko ke rumah sakit dan memanggil keluarga. Jungsuk yang dipanggil, tapi lelaki itu kembali pulang dan meminta Jungkook jaga kan. Saat dihubungi Jungkook sedang bersama Taehyung. Berkencan. Toh hari ini sabtu dan mereka libur bekerja. Tak aneh setelah sepekan masa sibuk, hari libur itu mereka manfaatkan untuk menghabiskan waktu berdua.
"Kenapa bisa sampai rumah sakit seperti ini?" tanya Taehyung ikut terburu-buru karena Jungkook tak sabaran.
"Tidak tahu. Ibu memang tidak mau diam. Sudah tua bukannya diam di rumah malah terus bekerja."
"Ibu memang punya semangat anak muda diusianya yang senja."
Jungkook berhenti berjalan mencocokan nomer bilik kamar dengan pesan yang diberi kakaknya dan kembali melangkah maju sampai dua bilik kamar ia lewati. Dengan penuh keyakinan Jungkook buka pintu itu dan betul menemukan sang ibu berbaring dengan Sojung yang juga masih setia disisinya.
"Ibu, aku datang."
"Sudah datang kak." Sojung berdiri mempersilakan kursi itu untuk Jungkook saja duduki. "Kak Shim juga ada di sini."
"Padahal pagi kalian sudah berpamitan seharian akan berkencan. Kenapa sekarang ada di sini?" ibunya mencibir.
"Memangnya aku masih bisa tenang pacaran sedang ibu masuk rumah sakit? Aku khawatir jadi memaksa kakak mengantar ke sini."
"Untuk yang keberapakali dengan yang sekarang ibu menjadi pengganggu kalian."
Taehyung mendekat dan mensejajarkan diri dengan Jungkook yang berdiri disamping ranjang memegang tangan sang ibu kuat. Tidak ada selang infusan tapi memang dikepala sudah mendapat perban. Katanya sampai diberi 14 jahitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Im) Perfect Ways to Kill My Wife [TAEKOOK•AU]
Fanfic"𝑰𝒇 𝒘𝒆 𝒂𝒓𝒆 𝒓𝒆𝒃𝒐𝒓𝒏 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒅𝒂𝒚, 𝒍𝒆𝒕 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚 𝒘𝒆𝒂𝒗𝒆 𝒐𝒖𝒓 𝒑𝒂𝒕𝒉𝒔 𝒃𝒂𝒄𝒌 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓. 𝑩𝒖𝒕 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒕𝒊𝒎𝒆, 𝒍𝒆𝒕 𝒐𝒖𝒓 𝒔𝒐𝒖𝒍𝒔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒕𝒘𝒊𝒏𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒓𝒆𝒎𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒕𝒉...