-chapter 01

1.1K 64 5
                                    

Chapter 01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 01.
"One step closer to ki̶l̶l̶i̶n̶g̶ loving you!"


...

Sejak setengah jam yang lalu setelah menyelesaikan sisa pekerjaan sampai batas jam makan siang seseorang masih duduk tenang dengan sorot mata kosong yang jelas larut dalam lamunan memperhatikan bagaimana layar ponselnya yang tak ia biarkan redup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak setengah jam yang lalu setelah menyelesaikan sisa pekerjaan sampai batas jam makan siang seseorang masih duduk tenang dengan sorot mata kosong yang jelas larut dalam lamunan memperhatikan bagaimana layar ponselnya yang tak ia biarkan redup. Tapi begitulah seperti kelihatannya dia sama sekali tak melakukan apapun barang mengetikan sesuatu atau menggulirkan layar. Dia hanya menatap serius tanpa tahu apa yang harus dirinya kerjakan.

"Kak ingin ikut bersama kami? Yang lain akan makan siang bersama di cafetaria bawah. Kakak bisa ikut sekarang atau menyusul bisa aku pesankan lebih dulu. Ingin makan dengan apa siang ini?"

"Ah- Wonnie-" sapanya setelah menengok kebelakang seorang perempuan sudah berdiri disamping dinding kubikel miliknya. "Aku kira siapa."

"Sedang melamun? Ada yang sedang dipikirkan. Aku sengaja menegur karena kakak masih duduk teman-teman yang lain sudah berbondong-bondong mencari makan. Masalah pekerjaan? Tuan Kang memarahimu lagi kak?"

Bos sialan itu.

Bukan hanya untuk Jungkook agaknya semua karyawan di sini pernah pria tua itu marahi karena alasan benar dan alasan yang dibuat-buat. Sehari-hari tidak jauh dari kata marah-marah dan meledak. Sedikit sekali melihat dia tersenyum atau tenang saat memasuki kantor. Itu mengapa tak heran di umurnya yang baru menginjak kepala lima, Tuan Kang sudah terlihat tua sekali dengan kerutan kendur diwajahnya.

Tak bisa menyalahkan sepenuhnya pada si bos, kemarin sore Jungkook mendapat bagian amarah karena keteledoran dia sendiri. Ada bagian laporan yang memang Jungkook tak begitu teliti sebelum akhirnya sampai dan Tuan Kang periksa. Habis sudah satu ruangan dipenuhi oleh teriakan dan beberapa umpatan yang terlayang membuat semua orang yang mendengar diam. Bagaimana Jungkook yang menjadi objek kemarahan?

Jawabannya sama tetap diam. Tapi setelah Tuan Kang pergi Jungkook langsung menyelinap pergi ke kamar mandi dan menangis di sana. Bukan isi bentakan tetapi nada tinggi yang menggebu-gebu itulah yang membuat Jungkook tertekan. Baiknya sekeliling teman yang supportif bisa ikut menenangkan dan kompak berkata bahwa tabiat tuan mereka memang sudah seperti itu dari awal. Cukup mengalah saja dan iyakan agar cepat selesai. Berlama-lama dengan pria tua itu hanya akan menggerogoti hati dan perasaan.

(Im) Perfect Ways to Kill My Wife [TAEKOOK•AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang