Chapter 05.
"Everything is going into chaos.".
..
"Ayo masuk."
"Ibu duluan saja."
Yoonjung memutar matanya dan melirik satu persatu dua pasangan muda yang baru saja turun bersamanya dari dalam mobil itu jengah.
"Kenapa aku bisa disatukan dengan pasangan muda seperti kalian. Jangan terlalu lama kita sudah ditunggu."
"Iya."
Malam ini Yoonjung mendapat undangan dari kakak pertamanya bernama Yoonjin untuk datang ke rumah dengan maksud acara makan keluarga. Semua adik-adiknya yang lain yang mana itu berarti paman dan bibi dari Jungkook juga akan datang dan diikutsertakan bersama dengan anak-anak mereka masing-masing. Tapi tentu tak semua yang berkepentingan bisa hadir karena satu dan lain hal. Sama pula dengan Jungsuk-kakak Jungkook satu-satunya- memutuskan untuk absen karena ada urusan lebih penting dari sekadar acara malam ini. Apalagi sebetulnya pertemuan formalitas keluarga selalu Jungsuk dan Jungkook ingin hindari.
Hanya membuang waktu dan tak ada manfaatnya selain saling menyindir dengan halus antar sesama keluarga atau membangga-banggakan anak-anak mereka dengan didepan para keluarga. Selalu merasa superior antara yang satu dengan yang lain. Seperti halnya Yoonjung yang dirasa tidak terlalu berhasil karena hanya berhasil sebagai desainer dengan butiknya yang kecil. Adiknya bahkan ada yang sudah punya perusahaan kosmetik sendiri. Beginilah hal yang membuat Jungkook tidak senang itu.
Tapi karena undangan selalu datang dari anak tertua mau tidak mau para adik Yoonjin mengiyakan sebagai bentuk hormat mereka setelah ayah dan ibu meninggal diwaktu lama.
"Kak." Jungkook berbalik dan langsung memerangkap supir pribadinya yang tampan erat dipinggang. Malam ini dia mau karena dipaksa sang ibu, Jungkook iyakan. Dengan catatan ia juga harus ditemani pacar sebagai bentuk perkenalan inilah lelaki yang nanti serius dengannya membangun pernikahan.
"Apa sebaiknya aku pergi sayang dan tak jadi masuk kedalam? Jika ingin pulang aku bisa jemput kau kembali ke sini."
"Tidak mau! Justru sekarang aku memang berniat pamer pada orang-orang kalau aku sudah punya gandengan. Mereka yang ada di sana tidak akan punya alasan untuk mengusiliku karena masih senang sendiri diusia matang. Kita bisa mencari-cari alasan jika ditanya kapan akan menikah. Ya intinya pernikahan itu mudah asal kita berdua sudah siap saja."
Taehyung melirik halaman rumah besar yang memang terlihat lebih mewah dan elegan dibanding kediaman Yoonjung kemudian beralih memberikan Jungkook atensi didepan. "Oh jadi aku memang dimanfaatkan agar kau bisa keluar dari zona tekanan keluargamu karena masih belum menikah? Begitu? Ah- apa selama ini aku memang jadi mainan saja. Kau tak betul-betul suka denganku? Iya?"
"Kakak!" Jungkook tidak terima. "Memangnya selama ini aku terlihat orang yang senang menipu? Sudah berapakali aku mengajakmu berhubungan dan kau menolaknya? Jika memang aku hanya memanfaatkanmu apa aku sebaik itu menyerahkan diriku sendiri untuk tanganmu jamah? Iya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Im) Perfect Ways to Kill My Wife [TAEKOOK•AU]
Fanfiction"𝑰𝒇 𝒘𝒆 𝒂𝒓𝒆 𝒓𝒆𝒃𝒐𝒓𝒏 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒅𝒂𝒚, 𝒍𝒆𝒕 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚 𝒘𝒆𝒂𝒗𝒆 𝒐𝒖𝒓 𝒑𝒂𝒕𝒉𝒔 𝒃𝒂𝒄𝒌 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓. 𝑩𝒖𝒕 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒕𝒊𝒎𝒆, 𝒍𝒆𝒕 𝒐𝒖𝒓 𝒔𝒐𝒖𝒍𝒔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒕𝒘𝒊𝒏𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒓𝒆𝒎𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒕𝒉...