Joevarsa sejak tadi terus menunggu di depan pintu kamarnya. Saat terdengar suara langkah kaki dari luar, Joevarsa bergegas masuk ke kamar mandi untuk menjalankan rencananya.Saat Jennifer membuka pintu, ia tak menemukan keberadaan Joevarsa, keadaan kamar begitu sepi, Jennifer curiga Joevarsa kabur. Setelah memeriksa seluryh sudut kamar ia beralih ke kamar mandi. Jennifer pun masuk tanpa curiga, Joevarsa yang berada dibalik pintu kamar mandi dengan sigap mendorong Jennifer hingga terjatuh. Joevarsa berlari keluar dan mengunci pintu kamar mandi.
"Sialan, JOEVARSA!"
"Brakk!!... Brakk!! "
Jennifer terus menggedor pintu kamar mandi, Joevarsa tak mempedulikannya ia berlari keluar kamar.
Saat sampai ke lantai bawah, keadaan rumah begitu gelap dan tak ada seorang pun disana. Kemana semua pekerja dirumah ini, ahh bukan saatnya memikirkan itu, setidaknya Theo belum pulang. Joevarsa berlari ke arah dapur dan keluar melalui pintu belakang.
Joevarsa mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Juan, namun yang ia temukan hanyalah sebuah mobil yang sejak tadi diam disebrang jalan.
Hendak menelfon Juan, jika saja laki-laki itu tak memanggilnya.
"Joevarsa! "
Joevarsa segera berlari menyebrangi jalanan menuju mobil, kemudian segera masuk.
"Kamu gak papa?"
Juan memegang kedua bahu Joevarsa sambil mengecek Joevarsa dari atas hingga bawah, untuk memastikan gadis itu baik-baik saja."Joevarsa gak papa kak. Buruan jalanin mobilnya"
Juan mengangguk kemudian melajukan mobil meninggalkan pekarangan rumah Joevarsa.
"Kak Juan beli mobil? "
Juan terkekeh mendengar pertanyaan Joevarsa.
"Belum juga beberapa bulan kerja masa udah langsung bisa beli mobil. Kerja di restoran juga gak mungkin bisa beli mobil kayak gini"
"Terus ini mobil siapa? "
"Ini mobil Varen. Varen juga yang kasi tau aku soal keadaan kamu. Kamu juga kenapa gak kasitau aku, kamu kan bisa minta tolong ke aku "
Joevarsa sedikit terkejut mendengar penjelasan Juan, bagaimana laki-laki itu bisa bertemu Varen.
"Kenapa kak Juan bisa ketemu kak Varen. Dia bukan orang baik kak"
Juan mengerutkan kening melihat raut khawatir dari wajah Joevarsa.
"Sekarang kita mau kemana? "
Lanjut Joevarsa bertanya, tidak mungkin kan mereka menemui Varen."Kita harus balikin dulu mobilnya Varen, terus sekalian ngambil motor aku"
Tebakan Joevarsa ternyata benar, ia yakin Varen pasti punya tujuan lain.
"Kak, kita langsung pulang kerumah kak Juan ya"
"Loh kenapa? "
"Nanti Joevarsa jelasin kalo udah nyampe rumah. Sekarang kita kerumah kak Juan aja ya"
Juan hanya mengangguk patuh kemudian memutar balik arah mobil.
Dari arah belakang keduanya tak sadar jika mereka sedang diikuti, Alvaro dengan mobilnya dan Jayden dengan motor milik Juan. Seperti sudah menduga hal ini terjadi, Varen memang tidak salah menyuruh Jayden dan Alvaro membuntuti Juan.
ʕ•ﻌ•ʔ
Varen yang sedang berada di sebuah club malam tengah mencari keberadaan si brengsek Theo. Ia akan menghajar laki-laki itu habis-habisan, berani-beraninya ia mengurung Joevarsa. Setelah mendapat informasi tentang keberadaan laki-laki itu, ia bergegas menuju kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOEVARSA
RandomVaren yang melihat sikap Joevarsa menjadi marah, "Selama ini gue udah bersabar buat dekatin lo, gue gk pernah nyakitin lo. Tapi kalo lo makin kurang ajar kayak gini jangan salahin gue kalo gue bakal lakuin segala cara buat dapatin lo". Varen menang...