33

219 22 0
                                    


Varen benar-benar menepati perkataannya tentang mengantar jemput Joevarsa. Seperti saat ini, ia menjemput gadis itu pulang sekolah.

"Kak Varen udah lama nunggu? "

"Belum, aku baru aja datang"

"Oh iya kak, kakak tau Nayla kan, sahabat aku? "

Mencoba mengingat-ingat wajah Nayla, Varen kemudian mengangguk.

"Nayla ternyata udah jadian sama kak Jayden"

Varen hanya berohria saja mendengar itu membuat Joevarsa sedikit kesal, tanggapan macam apa itu.

"Kak Varen gak kaget? "

Varen menggeleng.

"Masa iya cuman aku aja yang kaget atau jangan-jangan kak Varen udah tau"

"Aku sama sekali belum tau, Jayden biasanya gak suka cerita soal hubungannya. Lagian ngapain juga aku kaget sama hal begituan"

"Ya harusnya kak Varen kaget kayak aku, soalnya kak Jayden kan sahabtnya kak Varen, sama kayak aku sama Nayla yang sahabatan. Aku kesel banget Nayla gak ngasi tau aku padahal mereka udah pacaran selama seminggu. Kalo dipikir-pikir mereka dekat dari kapan, sampai aku benar-benar gak tau. Aku sampai gak sadar ternyata Nayla sibuk main hp karna chattan sama pacarnya "

Melihat Joevarsa yang terus mencerocos panjang lebar membuatnya tersenyum.

"Joe, kamu mau tau gak sesuatu yang bakalan bikin aku kaget"

Joevarsa mengerutkan kening, bingung dengan perkataan Varen.
"Aku bakalan kaget kalo kamu bilang... "

Varen menjeda kalimatnya untuk menatap ke arah Joevarsa.

"Aku cinta kak Varen" lanjutnya sambil meniru cara bicara gadis itu.

"Kak Varen ngomong apaan sih"

"Kamu gak pernah ngomong kayak gitu ke aku. Aku pengen banget dengar kamu bilang itu"

"Kak Varen gak harus dengar itu sekarang"

Varen terkekeh pelan melihat wajah Joevarsa yang memerah, Joevarsa benar-benar lucu.

"Kak aku lapar, sebelum pulang kita makan dulu yuk"

Joevarsa bukan sedang mengalihkan pembicaraan, ia benar-benar lapar karna tak sempat ke kantin tadi.

"Kamu mau makan apa? "

"Kita ke restoran tempat kak Juan kerja aja"

"Kita ke tempat lain aja, gak usah makan disana"

"Lohh, kenapa kak?"

"Malas banget kalo harus ketemu Juan"

"Kak Varen kenapa sih gak seneng gitu sama kak Juan, kak Juan itu kan baik"

"Aku cuman gak mau kamu gak bisa ngelupain Juan kalo terus-terusan ketemu dia"

Joevarsa menghela napas, dia tak menyalahkan prasangka Varen terhadapnya. Namun itu semua tidaklah benar, Joevarsa sudah melupakan Juan.

"Kak Varen kok ngomong gitu sih, Joe benar-benar udah ngelupain kak Juan. Harusnya kak Varen percaya sama aku, aku gak mungkin nerima kak Varen gitu aja kalo aku masih suka sama cowok lain" Joevarsa kesal, Varen seolah tak mempercayainya.

Varen terdiam sejenak, hanya karena kalimat yang keluar dari mulutnya membuat Joevarsa seketika kesal.

"Kamu jangan kesal gitu, aku gak suka. Kita jalan sekarang ke tempat kerja Juan"

Akhirnya Varen memutuskan untuk mengalah.





ʕ•ﻌ•ʔ








JOEVARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang