23

170 19 0
                                    

Joevarsa sedang menghabiskan waktu dengan mengerjakan beberapa tugas sekolah yang akhir-akhir ini menumpuk. Mira dan Satya juga sedang keluar, jadi sejak tadi ia terus di kamar. Joevarsa menggunakan earphone untuk mendengarkan video pembelajaran yang ia buka dari youtube. Karena terlalu fokus dengan ponselnya, Joevarsa tak sadar pintu kamarnya dibuka.

Theo melangkah menuju meja belajar gadis itu, ia menundukan badannya sedikit untuk menyandarkan dagunya pada bahu Joevarsa.

"Lagi belajar hm"

Joevarsa cukup terkejut dengan aksi Theo yang seenaknya masuk ke kamarny. Ia segera berdiri dari duduknya dan menjaga jarak dari Theo.

"Mau ngapain kamu kesini? "

Theo tak menjawab ia hanya tersenyum puas melihat wajah kesal sekaligus ketakutan Joevarsa.

"Lebih baik kamu keluar kalo gak ada urusan"

"Sejak kapan kamu berubah ketus sama kakak kamu"

Theo tersenyum licik sambil menyelipkan rambut Joevarsa ke belakang telinga, meskipun kemudian ditepis oleh Joevarsa.

"Kamu bukan kakak aku, aku gak punya kakak kayak kamu"

Theo mendekat kemudian memeluk Joevarsa, gadis itu mendorong kuat namun tetap memeluknya erat.

"Aku tau, kamu pasti gak suka dengan hubungan persaudaraan ini sama kayak aku"

"Lepasin aku! "

"Shutt, kalo kamu teriak nanti papa sama tante Mira bisa dengar"

Theo menyeringai licik karena berhasil membuat Joevarsa diam.
Theo mengecup kening Joevarsa ketika gadis itu mematung pasrah dalam pelukannya.

"Kamu gak mau kan Jennifer kenapa-napa.."

"Aku lebih menyukai Joevarsa si gadis kecil yang penurut. Jadi lebih baik jangan membantah"

"Jennifer itu adik kamu"

Theo yang menyadari suara tercekat Joevarsa mulai melepas pelukannya.

"Kamu tega nyakitin dia cuman karena kemauan kamu"

Theo hanya tertawa dalam hati melihat tingkah polos Joevarsa yang percaya begitu saja pada Jennifer.

Skil akting Jennifer memang luar biasa

"Aku gak peduli "

Andai saja Joevarsa punya sedikit keberanian untuk menampar lelaki dihadapannya.

Mungkin saat ini ia diam saja, tapi ia pastikan ini tidak akan lama. Theo harus bisa terusir dari rumah ini, sebelum ia berbuat sesukanya.

"Kamu jangan banyak ngelamun"

Joevarsa tak berniat meladeni laki-laki ini lebih lama, semoga saja ia sadar dan segera keluar dari sini.

"Papa sama mama udah pulang. Aku kesini karena mama manggil kamu"

Setelah mengatakan itu Theo benar-benar pergi dari kamar Joevarsa.
Joevarsa menyeka air matanya memastikan wajahnya dalam keadaan baik-baik saja sebelum turun menemui Mira.





ʕ•ﻌ•ʔ


Joevarsa turun mencari keberadaan Mira kemudian menemukan ia tengah berbincang dengan Satya.

"Mama manggil Joe"

Menemukan keberadaan Joevarsa, Mira lantas mengajaknya untuk duduk disampingnya.

JOEVARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang