11

11.4K 795 3
                                    

"Eh gw mau tanya dong, kalian kembar kah?" Ucap zia sambil melihat ke arah gavin dan gevan

"Enggak" jawab mereka berdua

"Masih gantengan gw dari pada nih anak monyet, kembar dari mananya beda jauh kok" ucap gavin tidak terima dibilang kembar

"Dih gw juga jijik kali kembaran sama lu, apa kata lu monyet? Gak ngaca lu apa dirumah lu gak ada kaca ntar gw beliin kalo gak ada sekate kate lu ngomongin gw monyet" ucap gevan kesal

"Oh gitu, gw kira kembar soalnya nama kalian hampir sama" ucap zia tak enak karena dirinya mereka berdebat

"Sebenernya nama gw itu Gevario bukan Gevan gak ada N tapi entah kenapa lidah mereka kepeleset pas nyebut nama gw" ucap gevan kesal

"Oh iya ngomong ngomong soal nama kita belum kenalan loh" ucap gavin

"Kenalin nama gw Gavin Daffa Argantara" lanjut gavin

"Kalo gw Gevario Al Javier" ucap gevan ikut memperkenalkan diri

"Varel Giovano River" ucap varel saat zia menatapnya

"Mereka berdua mah kulkas, jadi gw aja yang bantu memperkenalkan diri mereka" ucap gavin

"Yang itu ketua kami namanya Devano Rychker Leonard" ucapnya sambil menunjuk kearah devan

"Dan disebelahnya itu wakil ketua kami namanya Jayden Axellio Aldebaran" lanjutnya

"Oke salken kalian semua, kenalin nama gw Kenzia Skylar Florence panggil senyamannya aja" ucap zia ikut memperkenalkan diri

"Lu gak ada nama kepanjangan el?" Tanya zia

"Enggak" balas el dan zia pun hanya mengangguk

"Emm biar gw gak keliru sama nama kalian yang hampir mirip, gavin gw panggil daffa dan Gevan gw panggil rio" ucap zia dan mereka berdua pun hanya mengangguk

Kring!!!

"Yuk masuk, bel udah bunyi" ucap zia mengajak mereka masuk kelas

"Oke" jawab daffa dan rio, rafael dan varel hanya mengangguk saja dan untuk dua kulkas mereka hanya mengikuti mereka

Dan mereka pun pergi menuju kelas, sesampainya mereka di depan pintu kelas sudah terdengar keributan yang disebabkan oleh para siswa dan siswi yang ada didalam kelas tersebut

Saat pintu dibuka oleh zia, mereka yang tadi ribut pun menjadi terdiam sambil melirik ke arah pintu yang terbuka terdapat zia, rafael dan para inti night wolf

"Emm kenapa? Kok jadi diem? Perasaan tadi rame banget" tanya zia bingung dengan situasi

"Ehem gapapa kami kira tadi guru yang masuk" ucap salah satu siswa yang ada disana

"Oh oke" balas zia

Zia dkk pun segera masuk dan duduk di tempat duduk masing masing, karena zia belum punya kursi dan meja ia pun duduk dipangkuan rafael seperti sebelumnya

Beberapa menit kemudian guru pun belum kunjung datang, zia sudah mengantuk karena bosan dan ia juga lupa membawa hp

"Hoam"

"Emm gurunya kemana sih lama banget gw udah ngantuk, mana tadi lupa bawa hp lagi" gumam zia

"Tidur aja nanti gw bangunin kalo gurunya udah dateng" ucap rafael saat mendengar gumam-an zia

"Oke" balas zia dan zia pun merebahkan kepalanya diatas meja, karena kurang nyaman dengan posisinya ia pun tak bisa tertidur dan ia pun segera berdiri untuk merubah posisinya

Rafael yang melihat zia berdiri pun ingin bertanya tapi belum sempat ia mengeluarkan suara, zia sudah merubah posisinya menjadi duduk berhadapan dengan rafael (masih dipangku ya tapi beda posisi, kalo yang awal zia hadep depan dan sekarang menghadap dada bidang rafael, paham kan🗿) 

Seluruh tubuh rafael pun menegang karena terkejut oleh tindakkan zia yang tiba tiba, saat rafael sudah terlihat agak rilex sedikit ia pun ingin berbicara tapi terhenti karena melihat wajah damai zia saat tertidur, akhirnya ia pun diam dan tanpa ia sadari tangannya mengelus rambut zia yang membuat zia tambah tertidur pulas karena nyaman

Brak!!!

"Woy kita jamkos katanya bu siska gak bisa ngajar karena anaknya masuk rumah sakit" teriak siswa yang mendobrak pintu tersebut

"Anjing, kaget gw hampir aja jantung gw copot njir"

"Iya geh lu kalo buka pintu santai aja dong untung gw gak punya riwayat penyakit jantung"

"Haha kalo lu punya penyakit jantung, denger bantingan pintu tadi mungkin udah pindah alam lu"

"Emmm" gumam zia yang merasa terganggu karena kelas menjadi tambah berisik saat mereka semua mendengar jamkos

Karena itu pun zia bergerak tak nyaman sambil bergumam tak jelas, rafael yang merasa zia terganggu akibat keributan yang di sebabkan teman sekelas pun langsung mengelus kepala zia agar tertidur kembali

"So cute" batin rafael saat melihat zia kembali tertidur, dengan gemas ia pun menekan pelan pipi zia

TBC

Thank you for reading and voting my story

Thank you for reading and voting my story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you in the next story👋🏻

I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang