39

6.2K 370 30
                                    

Deg

Zia yang mendengar nama lamanya di sebut pun langsung terdiam kaku

Karena tidak mendapat jawaban dari zia laki laki tersebut pun berucap lagi "Is that you caca?"

Bukannya menjawab pertanyaan laki laki tersebut zia malah membuang tangan mayat yang ia ambil untuk menggambar, lalu berjalan mendekati laki laki tersebut sambil menodongkan pisaunya

"E-eh tenang woy" ucap laki laki tersebut dengan panik karena zia menodongkan pisau ke arahnya

"Tenang oke, gw bukan musuh" lanjutnya

"Terus lu siapa? Kenapa tau nama itu" ucap zia

"Ini gw Kenzo" ucap laki laki tersebut

"Kenzo?" Tanya zia memastikan, lalu ia pun membuka masker laki laki yang mengaku sebagai kenzo tersebut

"Lu bukan kenzo" ucap zia sambil memasang wajah datar

"Ya tubuh ini emang bukan tubuh gw, entah kenapa tiba tiba gw masuk nih tubuh cowok" ucap kenzo

"Tapi it's oke lah, dia ganteng ya walaupun masih gantengan tubuh asli gw" lanjutnya dengan pede

Zia yang melihat itu pun hanya memutar bola matanya malas, lalu ia pun menurunkan pisau yang ia todongkan ke arah kenzo

"Oke gw percaya, lu pasti kenzo dengan sejuta ke narsisan" ucap zia malas

"Jahat" ucapnya dengan bibir mengerucut

Zia yang melihat itupun langsung memasang wajah jijik

"Biar apa lu kek gitu, imut mah kagak yang ada amit amit" ucap zia

"Oke to the point, kenapa lu bisa berakhir di sini?" Tanya zia dengan wajah serius

Kenzo yang mendengar pertanyaan zia pun langsung memasang wajah seriusnya

"Mati" ucap kenzo dengan santai tanpa beban

"Karena?" Tanya zia

"Bunuh diri" balasnya sambil meragakan dengan cara apa ia bunuh diri di iringi senyuman

"Gila" ucap zia sambil memegang kepalanya saat ia melihat kenzo meragakan dirinya bunuh diri dengan cara menembak dirinya tepat di kepala

"Yeah I'm crazy, because of you" ucap kenzo sambil memasang wajah sendu

Lalu kenzo pun menarik tubuh zia ke dalam pelukkannya, zia pun hanya diam tidak membalas ataupun melepaskan diri dari pelukkan kenzo

"You know, I was devastated when I heard the news that you had died" ucap kenzo

"Do not leave me alone" lanjutnya sambil mengeratkan pelukkannya

Zia pun hanya bisa terdiam saat mengdengar bisikkan kenzo tepat di telinganya dengan suara serak, lalu zia pun mengangkat tangannya untuk membalas pelukkan kenzo

"Jangan nangis" ucap zia saat ia merasakan bahunya basah

"E-enggak, gw enggak nangis tuh" balas kenzo

"Tapi kenapa bahu gw kayanya basah ya?" Ucap zia iseng ingin mengerjai kenzo yang sedang berbohong

Bukannya menjawab ucapan zia, kenzo malah semakin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher zia

"Dasar cengeng" ucap zia dengan nada mengejek sambil mengelus kepala kenzo

Beberapa menit kemudian.....

"Ken?" Ucap zia

"Hm?" Balas kenzo dengan deheman

"Udah belum? Gw pegel njir berdiri terus dari tadi" ucap zia

"Nanti, belum puas" balas kenzo dengan suara serak karena habis nangis

"Ck, nunggu lu puas kaki gw udah mati rasa" ucap zia

"Lepas, gw mau pulang" lanjut zia sambil berusaha melepaskan diri dari pelukkan kenzo

Kenzo pun dengan tidak rela melepaskan pelukkannya, padahal ia belum puas

"Ikut" ucap kenzo dengan nada merengek

"Enggak, sana lu juga pulang" ucap zia

"Ish, dasar gak peka" ucap kenzo

Zia yang bingung pun hanya menaikan sebelah alisnya, tanda bertanya

"Gw mau ikut, masih kangen" ucap kenzo

"Besok gw mau sekolah" ucap zia berusaha membujuk kenzo agar tidak ikut dirinya

"Sekolah tinggal sekolah aja, pokoknya gw mau ikut lu pulang, balas kenzo kekeh ia tidak mau jauh jauh dari zia

Zia yang bisa menghela nafas lelah karena sifat kekanak kanakan milik kenzo sudah keluar, artinya harus di turutin kalo enggak bisa bahaya

"Oke fine" ucap zia mengalah dan pergi dari sana di ikuti kenzo yang menggandeng tangannya dengan wajah berseri seri

TBC

Thank you for reading and voting my story

See you in the next story👋🏻

Dikit ya? Sorry guys udah kehabisan ide

Sebenernya ini draf udh beberapa minggu yg lalu sih blm gw publis karena gw pikir nanti gw lanjut biar panjang eh malah lupa ujung ujung kgk ada ide gw😅










I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang