30

7.2K 501 21
                                    

"Ekhem" zia yang mendengar deheman seseorang pun lantas terkejut karena ia sedang menyuapi rafael, bekalnya hampir saja tumpah kalau saja rafael tidak membantu memeganginya

"Ada apa nih kok pangku pangkuan, mana cuma tersisa kalian berdua di kelas" ucap daffa

Ternyata mereka sudah kembali ke kelas, terus yang berdehem tadi daffa

"Ck ganggu" batin rafael

"Loh kalian cepet amat?" Ucap zia basa basi

"Kenapa? Kami ganggu ya?" Ucap daffa dengan nada menggoda

Belum sempat ia membalas ucapan daffa, ia di buat terkejut dengan tingkah jayden

Karena tiba tiba saja jayden menarik tangannya agar berdiri dari pangkuan rafael, lalu saat ia sudah berdiri dari pangkuan rafael jayden pun menarik tangan zia dan langsung memeluk tubuh zia

"She's mine" ucap jaydem posesif sambil memeluk zia

Karena kesal rafael pun tanpa pikir panjang dan melupakan bahwa saat ini bukan saatnya ia menunjukkan sisi lain dari dirinya, ia menarik zia dari pelukkan jayden lalu berucap "No, she mine" sambil membawa zia ke pelukkannya

"Njir situasi macam apa ini" batin zia bingung dengan kondisinya saat ini

Karena tidak ada yang mau melepaskan zia, zia pun jadi bahan tarik tambang mereka berdua

Zia pun kesal sekaligus malu karena mereka menjadi bahan tontonan dan bahan gosip para murid yang ada di kelas maupun di luar kelas

"STOP!!!"

Mereka yang mendengar teriakkan zia pun mendadak diam dan para murid yang menonton mereka sedari tadi pun ikut terdiam

Saat ada kesempatan zia pun melepaskan tangannya dari jayden dan rafael

karena lelah berdiri, ia pun duduk di meja dan mengangkat kaki kanannya lalu ia letakkan di atas kaki kirinya (paham kan sama apa yang gw ketik?) Zia juga melipat ke dua tangannya di dada

"Tingkah kalian kaya anak yang lagi rebutan mainan" ucap zia kesal

"Gw bukan mainan yang bisa di tarik sana tarik sini kaya tarik tambang aja, gara gara kalian kepala gw pusing" lanjutnya

Jayden dan rafael pun hanya bisa menunduk seperti anak kecil yang sedang di marahi oleh ibunya

Zia pun mengurungkan niatnya untuk memarahi mereka kembali, karena melihat tingkah mereka yang sedikit menggemaskan

"kalo tingkah mereka aja kaya begini gw mana bisa marah" batin zia

Saat zia ingin berbicara, terdengar suara lain yang berteriak membubarkan kumpulan murid yang di luar kelas mereka karena menonton aksi tarik menarik

"Ada apa nih kumpul kumpul, bubar bubar" teriak guru tersebut

"Udah bel kah?" Tanya daffa kepada rio

"Gak tau gw gak denger" balas daffa

"Udah dari tadi" ucap varel

"Lah kok kami gak denger?" Tanya daffa

"Mangkanya punya kuping di pake" balas varel

"Ck punya kawan gini amat, gw kan nanya baik baik" ucap daffa sambil mengelus dada

"Sabar bro, lu kan tau habitat dia gimana" ucap rio

Varel yang melihat tingkah mereka pun hanya memutar bola mata malas, lalu ia pun duduk di bangkunya karena melihat guru masuk ke kelas

"Kenapa tadi rame rame? Ada yang berantem?" Tanya guru tersebut

"Enggak pak, tadi ada sedikit konflik cinta segi tiga pak" balas salah satu siswi

"Dasar anak muda, kalian harusnya fokus belajar bukan pacaran" ucap guru tersebut

"Yasudah, cepat ganti pakaian kalian dengan pakaian olahraga kalau sudah selesai silahkan ke lapangan" ucap guru tersebut

"Yey praktek" heboh sebagian murid yang ada di kelas ada juga yang tidak setuju karena di luar sangat panas

Lalu zia pun turun dari meja, dan ia pun menuju meja jayden untuk mengambil bajunya

Karena tasnya berada di meja jayden, saat sudah selesai mengambil bajunya, ia pun segera keluar dari kelas menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya

Saat zia tidak terlihat lagi, jayden dan rafael pun saling menatap tajam satu sama lain

"Udah nanti aja kalo mau tatap tatapan, yok ganti baju dulu nanti pak erwin marah" ucap daffa menarik jayden untuk menjauh dari rafael supaya tidak terjadi adegan baku hantam

TBC

Thank you for reading and voting my story

See you in the next story👋🏻

I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang