36

5.5K 418 42
                                    

Sedangkan, di sisi zia

"Udah bel" gumam zia, saat ia mendengar suara bel tanda istirahat ke dua

Lalu ia pun beranjak dari duduknya untuk menuju kantin

Karena tidak hati hati, saat ia menuruni tangga ia terpeleset lalu terjatuh dan tidak sengaja menarik seseorang untuk ikut terjatuh lalu menciumnya

Karena Posisi jatuh mereka, zia berada di bawah sedangkan orang yang zia tarik berada di atasnya dengan tangan melindungi kepala bagian belakang zia

"Shh" ringis zia, ia pun mencoba membuka mata karena ia merasa menarik baju seseorang dan sepertinya tubuhnya tertimpah oleh orang tersebut

Tapi saat ia membuka mata betapa terkejut dirinya karena orang yang ia tarik adalah devan

"Duh mati gw, mana belum ada rencana buat deketin dia" batin zia

"Eh malah jatoh di bawah tubuhnya" lanjutnya

"Eee... S-sorry gw kagak sengaja" ucap zia gugup karena posisi mereka cukup intim

Devan tidak merespon ucapan zia, ia hanya diam sambil menatap intes bibir zia

Krik... Krik... Krik...

"Gw tau dia pendiem, tapi seenggaknya langsung berdiri atau ngomong apa gitu gw canggung asli" batin zia

"Fiks, kalo ada orang yang liat auto salah paham" lanjutnya

"Ehem" dehem zia mengode agar devan segera bangkit dari tubuhnya

Bukannya menyingkir devan malah menatap mata zia dengan intes

Zia pun bingung arti tatapan devan, mengapa ia menatap dirinya seperti itu

"Kena- umphhh" belum sempat ia melanjutkan ucapannya, tiba tiba saja devan mencium dirinya

Bukan hanya mencium, ia juga merasakan adanya sedikit lumatan yang di berikan oleh devan

"Umphhh" zia mencoba memberontak karena kehabisan nafas

Devan yang paham pun menyudahi ciuman sepihak itu dan membiarkan zia mengambil nafas sebanyak banyaknya

Hah...

Haa...

Huh...

Devan yang merasa zia sudah cukup banyak mengambil nafas pun langsung mencium zia lagi, tapi kali ini ciumannya lebih mendominasi karena devan mengajak lidah zia untuk saling membelit satu sama lain

"Njing ni anak ganas amat dah, belajar dari mana coba bukannya dia kagak pernah sentuhan sama cewek?" Batin zia bertanya tanya

"Umphhh" ciuman sepihak devan membuat kepala pusing

Tiba tiba saja ia mendengar suara langkah kaki yang sedang berlari menuju ke arah dirinya dan memanggil namanya, tapi ia tidak bisa melihat siapa yang memanggil namanya karena devan tidak membiarkan dirinya menengok sama sekali

"ZIA" Teriak jayden

"Udah woy berhenti, ntar mati anak orang dev" ucap rio sambil mencoba menyingkirkan devan dari zia yang terlihat hampir kehabisan nafas akibat ciuman devan

Devan pun melepaskan ciumannya lalu ia juga menyingkir dari atas tubuh zia dan membiarkan zia mengambil nafas

"Ck, ganggu" ucap devan kesal karena sahabatnya datang mengganggu dirinya

"Anak orang hampir kehabisan nafas gara gara lu njir" ucap daffa prihatin dengan zia karena keadaan zia yang mengenaskan dengan bibir bengkak dan wajahnya merah

Saat devan melihat keadaan zia bukannya merasa bersalah, ia justru malah senang sampai tersenyum sambil memegang bibirnya dan mengingat ciuman beberapa menit yang lalu

"Dih dah gila ni anak" ucap daffa merinding melihat kelakuan temennya

Varel yang melihat sikap devan pun hanya menghela nafas lalu menggelengkan kepalanya

"Udah gak ketolong" batin varel prihatin

Saat ini zia berada di pelukkan jayden sambil mengatur nafasnya agar teratur

"Untung gw masih selamat, gak elit banget masa gw mati lagi karena kehabisan nafas pas ciuman" batin zia

"Udah?" Tanya jayden

"Umm" zia hanya bisa membalas dengan gumaman kecil dan anggukan kepala saja karena ia merasa dirinya lemas sampai tak bisa mengeluarkan sepatah katapun

Jayden yang melihat keadaan zia pun dibuat kesal bukan main, karena devan mencium miliknya

Jayden pun menggendong zia dan pergi tanpa pamit ke mereka, zia pun hanya diam

"Lah? Kita di tinggal?" Tanya daffa

"Mau kemana tuh anak?" Tanya rio pada varel

"Mana gw tau, dia aja enggak ngomong" balas varel

Devan hanya menatap kepergian jayden yang sedang menggendong zia

"Kelas?" Tanya jayden dan di balas anggukan kepala oleh zia

"Mau ke kantin sih, tapi keadaan gw pasti kacau" batin zia

Saat di perjalanan menuju kelas, ada beberapa murid yang memperhatikan zia yang berada di gendongan jayden

Karena malu zia pun menyembunyikan wajahnya di dada bidang jayden

Jayden yang melihat tingkah menggemaskan zia pun terkekeh kecil

Saat mereka sampai di kelas, para murid di buat heran karena zia yang berada di gendongan jayden

Dan sebagian ada yang menggigit jari karena ingin di posisi zia

Jayden mengabaikan mereka dan duduk di bangkunya dengan zia yang berada di pangkuannya, masih dengan posisi menyembunyikan wajahnya di dada bidang jayden

Zia hanya diam tidak memberontak atau pun menjauhkan wajahnya dari dada bidang jayden karena ia malu pasti kelas mereka sedang ramai dan para murid sedang memperhatikan dirinya, soalnya ia merasa seperti banyak pasang mata menatap dirinya seperti leser

Melihat zia yang tidak memberontak di pangkuannya jayden pun mengelus rambut zia dengan lebut dan secara tidak sadar ia sedikit tersenyum

Para siswi yang melihat itu pun berteriak histeris dan ada yang sampai mimisan, sampai pingsan karena syok pun ada

Mereka begitu terkejut karena baru kali ini melihat jayden tersenyum walaupun samar

TBC

Thank you for reading and voting my story

See you in the next story👋🏻


Yang nunggu devan-zia, puas gk?

I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang