Sedangkan, di sisi zia
"Udah bel" gumam zia, saat ia mendengar suara bel tanda istirahat ke dua
Lalu ia pun beranjak dari duduknya untuk menuju kantin
Karena tidak hati hati, saat ia menuruni tangga ia terpeleset lalu terjatuh dan tidak sengaja menarik seseorang untuk ikut terjatuh lalu menciumnya
Karena Posisi jatuh mereka, zia berada di bawah sedangkan orang yang zia tarik berada di atasnya dengan tangan melindungi kepala bagian belakang zia
"Shh" ringis zia, ia pun mencoba membuka mata karena ia merasa menarik baju seseorang dan sepertinya tubuhnya tertimpah oleh orang tersebut
Tapi saat ia membuka mata betapa terkejut dirinya karena orang yang ia tarik adalah devan
"Duh mati gw, mana belum ada rencana buat deketin dia" batin zia
"Eh malah jatoh di bawah tubuhnya" lanjutnya
"Eee... S-sorry gw kagak sengaja" ucap zia gugup karena posisi mereka cukup intim
Devan tidak merespon ucapan zia, ia hanya diam sambil menatap intes bibir zia
Krik... Krik... Krik...
"Gw tau dia pendiem, tapi seenggaknya langsung berdiri atau ngomong apa gitu gw canggung asli" batin zia
"Fiks, kalo ada orang yang liat auto salah paham" lanjutnya
"Ehem" dehem zia mengode agar devan segera bangkit dari tubuhnya
Bukannya menyingkir devan malah menatap mata zia dengan intes
Zia pun bingung arti tatapan devan, mengapa ia menatap dirinya seperti itu
"Kena- umphhh" belum sempat ia melanjutkan ucapannya, tiba tiba saja devan mencium dirinya
Bukan hanya mencium, ia juga merasakan adanya sedikit lumatan yang di berikan oleh devan
"Umphhh" zia mencoba memberontak karena kehabisan nafas
Devan yang paham pun menyudahi ciuman sepihak itu dan membiarkan zia mengambil nafas sebanyak banyaknya
Hah...
Haa...
Huh...
Devan yang merasa zia sudah cukup banyak mengambil nafas pun langsung mencium zia lagi, tapi kali ini ciumannya lebih mendominasi karena devan mengajak lidah zia untuk saling membelit satu sama lain
"Njing ni anak ganas amat dah, belajar dari mana coba bukannya dia kagak pernah sentuhan sama cewek?" Batin zia bertanya tanya
"Umphhh" ciuman sepihak devan membuat kepala pusing
Tiba tiba saja ia mendengar suara langkah kaki yang sedang berlari menuju ke arah dirinya dan memanggil namanya, tapi ia tidak bisa melihat siapa yang memanggil namanya karena devan tidak membiarkan dirinya menengok sama sekali
"ZIA" Teriak jayden
"Udah woy berhenti, ntar mati anak orang dev" ucap rio sambil mencoba menyingkirkan devan dari zia yang terlihat hampir kehabisan nafas akibat ciuman devan
Devan pun melepaskan ciumannya lalu ia juga menyingkir dari atas tubuh zia dan membiarkan zia mengambil nafas
"Ck, ganggu" ucap devan kesal karena sahabatnya datang mengganggu dirinya
"Anak orang hampir kehabisan nafas gara gara lu njir" ucap daffa prihatin dengan zia karena keadaan zia yang mengenaskan dengan bibir bengkak dan wajahnya merah
Saat devan melihat keadaan zia bukannya merasa bersalah, ia justru malah senang sampai tersenyum sambil memegang bibirnya dan mengingat ciuman beberapa menit yang lalu
"Dih dah gila ni anak" ucap daffa merinding melihat kelakuan temennya
Varel yang melihat sikap devan pun hanya menghela nafas lalu menggelengkan kepalanya
"Udah gak ketolong" batin varel prihatin
Saat ini zia berada di pelukkan jayden sambil mengatur nafasnya agar teratur
"Untung gw masih selamat, gak elit banget masa gw mati lagi karena kehabisan nafas pas ciuman" batin zia
"Udah?" Tanya jayden
"Umm" zia hanya bisa membalas dengan gumaman kecil dan anggukan kepala saja karena ia merasa dirinya lemas sampai tak bisa mengeluarkan sepatah katapun
Jayden yang melihat keadaan zia pun dibuat kesal bukan main, karena devan mencium miliknya
Jayden pun menggendong zia dan pergi tanpa pamit ke mereka, zia pun hanya diam
"Lah? Kita di tinggal?" Tanya daffa
"Mau kemana tuh anak?" Tanya rio pada varel
"Mana gw tau, dia aja enggak ngomong" balas varel
Devan hanya menatap kepergian jayden yang sedang menggendong zia
"Kelas?" Tanya jayden dan di balas anggukan kepala oleh zia
"Mau ke kantin sih, tapi keadaan gw pasti kacau" batin zia
Saat di perjalanan menuju kelas, ada beberapa murid yang memperhatikan zia yang berada di gendongan jayden
Karena malu zia pun menyembunyikan wajahnya di dada bidang jayden
Jayden yang melihat tingkah menggemaskan zia pun terkekeh kecil
Saat mereka sampai di kelas, para murid di buat heran karena zia yang berada di gendongan jayden
Dan sebagian ada yang menggigit jari karena ingin di posisi zia
Jayden mengabaikan mereka dan duduk di bangkunya dengan zia yang berada di pangkuannya, masih dengan posisi menyembunyikan wajahnya di dada bidang jayden
Zia hanya diam tidak memberontak atau pun menjauhkan wajahnya dari dada bidang jayden karena ia malu pasti kelas mereka sedang ramai dan para murid sedang memperhatikan dirinya, soalnya ia merasa seperti banyak pasang mata menatap dirinya seperti leser
Melihat zia yang tidak memberontak di pangkuannya jayden pun mengelus rambut zia dengan lebut dan secara tidak sadar ia sedikit tersenyum
Para siswi yang melihat itu pun berteriak histeris dan ada yang sampai mimisan, sampai pingsan karena syok pun ada
Mereka begitu terkejut karena baru kali ini melihat jayden tersenyum walaupun samar
TBC
Thank you for reading and voting my story
See you in the next story👋🏻
Yang nunggu devan-zia, puas gk?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became An Extra Destroyer Of The Plot Novel
FantasyHai guys ini cerita pertama gw karena gabut hehe, jadi klo gaje mon maaf dah namanya juga baru pertama kali buat cerita Up gak nentu hehe (─.─||) Konflik standar, soalnya pribadi gw kgk suka konflik besar ntar repot sendiri gw bikinnya gimane🗿 IDE...