41

2K 167 11
                                    

"yaudah sana pulang ngapain lu masih disini" ucap zia kepada kenzo

"L-lu ngusir gw?" Balas kenzo dengan wajah tak percayanya saat mendengar usiran secara langsung tanpa basa basi

"Udah malem, gw mau tidur" balas zia

"Padahal gw masih kangen udah lama gak ketemu sama lu, lu gak kangen sama gw?" Tanya kenzo

"Gak" balas zia tanpa melihat kenzo, bohong kalo zia tidak kangen dengan sahabat masa kecilnya

"Tuan anda tidak pintar berbohong" celetuk mochi

"Sialan diem aja lu, gw buang juga lu biar jadi kucing gelandangan" ucap zia dalam pikiran dan hanya bisa di dengar oleh mochi

"Dasar tuan tukang ancem" batin mochi lebih baik ia diam dari pada tuannya benar benar membuangnya, ia tidak mau jadi gelandangan tidak bisa makan enak doang nanti

"Kucing jadi jadian lu aja tau kalo lu lagi bohong, apalagi gw yang emang dari embrio udah kenal lu" ucap kenzo

"Ck Yaudah  pulang sana udah malem, kaya gak punya tempat tinggal aja lu" ucap zia

"Iyaa emang gak punya, mangkanya gw tinggal disini aja yaa" ucap kenzo

"Yaudah sewa hotel" balas zia

"Jauh" ucap kenzo

"Alasan" balas zia

"Jarak dari sini ke hotel 5 jam sedangkan dia gak bawa kendaraan" ucap mochi

"Tuh kan jauh, lu gak kasian sama gw? Masa gw jalan kaki dari sini ke hotel" ucap kenzo

"Tuan lu dia apa gw? Kok lu malah belain dia sih?!" Ucap zia kesal dengan mochi

"Ck, yaudah lu tidur di sofa" lanjut zia lalu ia pun pergi menuju kamar di ikuti mochi

Zia pun menuju tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya disana lalu ia pun memejamkan matanya menuju alam mimpi

Baru saja memejamkan mata ia pun terbangun karena teringat ia belum memberikan kenzo bantal

Zia keluar sambil membawa bantal, Kenzo yang memang belum tertidur pun sadar akan kehadiran zia

"Kenapa? Lu pengen tidur sama gw?" Tanya kenzo bercanda

"Dih pede banget, gw cuma mau ngasih bantal nanti leher lu sakit" balas zia lalu tanpa merasa bersalah ia pun melempar bantal ke wajah kenzo

"Canda doang yaelah" ucap kenzo

"Hm" lalu zia pun kembali ke kamar

"Sensi banget" gumam kenzo

"Lu ngomong apa?!" Ucap zia karena tidak terlalu mendengar apa yang di gumamkan oleh kenzo

"E-engga, yaudah sana  tidur udah malem jangan begadang" ucap kenzo

"Iyaa" balas zia

.....

Jam menunjukan pukul 00.12

Zia pun terbangun karena merasa haus, ia pun keluar dari kamar menuju ke dapur untuk mengambil minum karena gelas yang berada di kamarnya kosong ia lupa mengisi gelas tersebut

Saat zia ingin menuju ke kamar ia pun ingin melihat keadaan kenzo karena malam ini terasa dingin ia lupa memberikan selimut kepada kenzo lebih tepatnya ia tidak punya dua selimut untuk di berikan kepada kenzo

Tampak di situ kenzo terlihat kedinginan, zia pun tidak tega melihatnya ia pun mencoba membangunkan kenzo

"Ken"

"Kenzo"

"Enzo jelek!" Zia pun kesal dengan kenzo yang sedari tadi di bagunkan tapi tidak bangun bangun

"Hmm" balas kenzo setengah sadar

"Ham hem ham hem aje lu, bangun ga lu atau perlu gw siram pake nih air?!" Ucap zia kesal

"Kenapa?" Tanya kenzo yang masih setengah sadar

"Bangun, pindah ke kamar gw soalnya gw kasian liat lu kedinginan sedangkan gw ga punya dua selimut" ucap zia

Kenzo yang mendengar itu pun langsung terbangun dengan wajah yang bersemangat

Zia yang melihat itu pun langsung memutarkan bola matanya malas " ingat cuma tidur jangan macem macem lu" ancem zia

Di balas kenzo dengan anggukan saja sambil memeluk bantalnya dan mengikuti zia dari belakang

Sesampainya di kamar, zia pun dengan teganya mengangkat tubuh mochi yang sedang enak enaknya menyelam ke alam mimpi dan melemparnya ke arah sofa begitu saja

Mochi pun langsung terbangun dari tidur nyenyaknya akibat lemparan zia untung sofanya empuk tubuhnya tidak remuk

"Tuan anda sangat jahat" ucap mochi dengan tatapan sinis

Zia pun tidak membalas ia malah asik merebahkan tubuhnya dan mengode kenzo untuk merebahkan tubuhnya di samping dia

Kenzo yang sedari tadi memperhatikan tingkah zia yang dengan tega melempar kucing tidak bersalah itu pun langsung menuju ke arah kasur karena zia mengodenya untuk tidur di sampingnya

Kenzo kira dia yang akan tidur di sofa ternyata yang tidur di sofa adalah kucing jadi jadian yang tidak bersalah itu yang di usir oleh zia dari tempat tidurnya

Dan akhirnya kenzo pun dengan senang hati tidur disamping zia tanpa protes ia malah senang kalo tidur di dekat zia artinya ia bisa memeluk zia sambil tidur

Zia pun berbaik hati membagi selimutnya yang lebar untuk menyelimuti dirinya sendiri dan kenzo

Dan zia pun menyelipkan guling di tengah tengah ia dan kenzo

Setelah menata guling di tengah tengah antara ia dan kenzo, zia pun kembali tidur menuju alam mimpi

Kenzo yang melihat nafas zia sudah teratur yang artinya zia sudah menuju ke alam mimpi pun segera menyingkirkan guling yang zia letakan di tengah tengah mereka

Lalu ia pun segera mendekat ke arah zia dan memeluk tubuh zia, tidak hanya memeluk ia pun meletakan kepalanya dia dada zia lalu mencium bau zia yang membuatnya candu

"Empuk, wangi" batin kenzo

Mochi yang sedari tadi memang belum tidur karena lagi enak enaknya tidur tapi terbangun dengan keadaan yang sangat tidak mengenakan ia sampai susah tidur kembali, ia dengan santai memperhatikan tingkah kenzo

"Kebetulan macam apa ini, ternyata tokoh antagonisnya memang sudah tiada dan di gantikan oleh jiwa asing yang ternyata teman tuan ku" batin mochi tak habis pikir

"Dan terlebih lagi ia ternyata menyimpan perasaan kepada tuan ku atau sudah sampai tahap obsesi? Sepertinya tidak perlu ku beri misi untuk mendekatkan diri kepada antagonis" lanjut mochi

"Hmm aku malas memikirkannya terlalu jauh besok akan ku tanyakan kepada yang lain siapa yang menggantikan jiwa antagonis dengan jiwa asing" mochi pun akhirnya tertidur

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang