Saat jayden sudah keluar dari kelas ia tidak melihat zia di depan kelas, niatnya ia akan mencari zia tapi ia mengurungkan niatnya karena saat ia melihat ke arah celananya yang terlihat mengembung ia lebih memilih menidurkan adiknya terlebih dahulu sebelum mencari zia
Di sisi zia
"Mending gw ke kantin dari pada berdiri di depan kelas kek anak ilang" ucap zia
Sesampainya zia di kantin, ia segera memesan makanan untungnya sepi jadi ia tidak perlu mengantri saat memesan makanan
"Pak mi ayamnya 1"
"Bu es jeruk 1"
Sambil menunggu pesanannya datang zia bermain hp sebentar, tapi tak lama kemudian makanan pesanannya datang
"Nih mbak pesanannya" ucap bapak penjual mi ayam
"Nih neng es-nya" ucap ibu kantin
"Ah, iya makasih ya pak-bu" ucap zia sambil memberi uang
"Iya sama sama" ucap mereka berdua sambil tersenyum
Tak menunggu lama zia pun memakan makanannya dengan tenang
Tapi saat mi ayamnya hampir habis ia teringat bekal yang ia buat tadi pagi belum di makan
"Aduh pake lupa segala lagi kalo gw bawa bekel, mana udah kenyang" ucap zia
"Dalah pikirinnya nanti aja mending gw abisin mi ayam gw" lanjut zia
Bertepatan saat zia sudah selesai makan bel istirahat berbunyi
"Waduh siap siap nih pasti rame banget, untung gw udah makan duluan" ucap zia
Lalu ia pun segera kembali ke kelasnya karena sudah kenyang, mau ngapain lagi ia di kantin sudah kenyang ini pikirnya
Sesampainya zia di kelas, terlihat devan dkk masih berada di kelas begitu juga dengan jayden setelah menuntaskan hasratnya ia langsung mencari zia sampai berkeliling di lingkungan sekolah tapi tidak ketemu karena ia tidak kepikiran untuk mencari zia di kantin, karena tidak ketemu ia memutuskan kembali ke kelas bertepatan dengan bel berbunyi dan pak arif yang baru saja keluar dari kelas
"Eh kalian masih di sini, gw kira udah pada ke kantin" ucap zia
"Ini barusan aja pengen ke kantin, emang lu abis dari mana?" Ucap rio
"Oh, gw barusan dari kantin hehe" balas zia
"Ke kantin gak ngajak ngajak" ucap daffa
"Gimana mau ngajak, kalian aja lagi belajar" balas zia
"Berarti pas lu di suruh keluar sama pak arif, lu malah kabur ke kantin ya?" Ucap daffa
"Iya dong, males gw berdiri di depan kelas kek anak ilang mending gw kabur ke kantin" balas zia
"Mumpung sepi jadi gak akan antri pas pesen makanan" lanjutnya
"Kami mau ke kantin, mau ikut gak?" Ucap rio
"Enggak deh, gw barusan selesai makan udah kenyang" balas zia
"Oh yaudah" balas daffa
Lalu devan dkk pun berjalan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sedaritadi minta di isi karena lapar
Zia pun menuju bangku jayden untung mengambil bekalnya
"Oh iya, coba tadi gw tawarin mereka siapa tau aja mereka mau makan nih bekel" ucap zia
Ia pun tiba tiba teringat kalau temannya bukan hanya devan dkk, masih ada rafael teman sebangkunya
Lalu ia pun segera melihat ke arah belakang tepat bangku rafael berada, di sana terlihat rafael masih setia duduk di kursinya
Karena merasa di perhatikan rafael pun menolehkan kepalanya ke arah zia, untuk beberapa saat mata mereka bertatapan
Zia pun segera menghampiri rafael sambil membawa bekalnya
Saat sudah sampai di bangku rafael zia pun membuka obrolan basa basi
"Enggak ke kantin el?" Tanya zia dan di balas gelengan kepala oleh rafael
"Enggak laper? Kalo laper nih makan bekel buatan gw" ucap zia
"Gw lupa kalo bawa bekel, malah tadi makan di kantin sampe kenyang jadi bekelnya enggak ke makan hehe" lanjut zia
Rafael pun terdiam untuk beberapa saat sambil melirik bekal zia
Zia pun segera membuka bekalnya lalu berininsiatif menyuapi rafael yang tidak merespon dirinya
"Nih aaa, gak usah malu malu" ucap zia
Lalu tanpa sadar rafael pun membuka mulutnya dan menerima suapan zia
"Enak gak?" Tanya zia dan di balas anggukkan oleh rafael
Karena dirinya sudah berdiri untuk beberapa menit, sambil menyuapi rafael dirinya merasakan pegal di area kakinya
Rafael yang peka pun segera menarik tangan zia untuk duduk di pangkuannya dengan posisi tubuh menyamping dengan tangan rafael yang berada di pinggang zia
"Aaaa" Zia pun kaget karena rafael menarik dirinya tanpa aba aba
"Ck kenapa mereka suka bener narik gw tanpa aba aba sih" batin zia kesal
Saat zia ingin berucap tapi niatnya ia urungkan karena melihat rafael yang menunjuk ke arah mulutnya yang terbuka tanpa mengatakan apa apa, mengode zia untuk minta di suapi lagi
"Kok jadi imut" batin zia gemas
Zia pun menurut, ia kembali menyuapi rafael yang terlihat menggemaskan baginya
TBC
Thank you for reading and voting my story
See you in the next story👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became An Extra Destroyer Of The Plot Novel
FantasyHai guys ini cerita pertama gw karena gabut hehe, jadi klo gaje mon maaf dah namanya juga baru pertama kali buat cerita Up gak nentu hehe (─.─||) Konflik standar, soalnya pribadi gw kgk suka konflik besar ntar repot sendiri gw bikinnya gimane🗿 IDE...