Tawa zia pun harus terhenti karena ia mendengar perutnya berbunyi agar segera di isi
"Oh iya makanan gw" ucap zia, lalu ia pun terburu buru keluar dari kamarnya menuju meja makan yang terletak di dapurnya
Mochi pun ikut keluar menyusul zia di dapur untuk minta makan karena dirinya juga sedang lapar
"Mau?" Tanya zia sambil menyodorkan makanan miliknya ke arah mochi saat melihat mochi mendatangi dirinya
Mochi pun dengan semangat menganggukkan kepalanya
Zia yang melihat itu pun tidak tahan dengan ke imutan mochi, dengan jahil ia ingin mengerjai mochi sedikit hehe
"Mimpi..." ucap zia sambil menarik kembali makanannya dari hadapan mochi
"Ingin sekali ku cakar wajahnya" batin mochi kesal
"Canda, nih gw masak banyak" ucap zia sambil tertawa kecil karena melihat wajah masam mochi
"Ck punya babu nyebelin banget" batin mochi
Lalu ia pun segera memakan makanan yang di berikan oleh zia untuk dirinya
"Mmm... enak, tadinya kalo gak enak bakal saya lempar ke wajahnya" batin mochi
Saat mereka selesai makan, mereka pun nyantai terlebih dahulu di ruang tamu sambil menonton tv
Saat di rasa film yang mereka lihat sangat membosankan, zia pun langsung mematikan tv tersebut dan pergi menuju kamar sambil menggendong mochi
Mochi pun hanya diam membiarkan zia menggendong dirinya karena dirinya juga sedang malas berjalan ke arah kamar
Dan mereka berdua pun tidur dengan mochi yang berada di pelukkan zia
•••••
Pagi pun tiba, terdengar suara alarm yang sangat berisik sampai membangunkan se-ekor kucing yang sedang tertidur pulas
Tak (suara benda jatuh)
Karena kesal mimpi indahnya di ganggu mochi pun langsung melempar alarm tersebut sampai rusak
"Ck dasar kebo, bunyi alarm se-kenceng ini pun dia gak bangun" ucap mochi sambil menghela napas lelah karena menghadapi tingkah laku zia yang agak di luar semesta
Mochi pun membangunkan zia dengan cara menepuk nepuk pipi zia dengan kaki kucingnya
"Bangun..."
"Tuan, bangun"
Bukannya bangun zia malah semakin nyenyak tidurnya, mochi yang melihat itu pun kesal bukan main sampai hampir mencakar pipi zia memakai kukunya yang sangat tajam
Dengan kesal mochi pun menepuk wajah zia dengan berutal sehingga zia pun terbangun
"Mmm... kenapa?" Tanya zia tanpa dosa
"Akhirnya bangun juga, capek saya membangunkan anda yang tidurnya seperti orang mati" ucap sistem kesal
"Mmm... masih ngantuk" ucap zia, saat ia ingin memejamkan matanya kembali mochi pun tidak membiarkan zia tidur kembali
"Jangan tidur lagi, anda harus sekolah" ucap sistem sambil menepuk wajah zia
"Ck, malesss" ucap zia, dengan terpaksa ia bangun dari tidurnya menuju ke arah kamar mandi untuk bersiap siap
"Huh! Kurang sabar apalagi saya punya tuan seperti dia" ucap sistem
Setelah selesai bersiap siap zia pun melihat jam ternyata masih jam 06:40, karena ia masih memiliki waktu ia pun memilih membuat bekal untuk di bawa ke sekolah karena ia lagi mood untuk membuat bekal
Mochi pun dengan santai menunggu zia di atas meja makan karena ingin minta masakkan zia
Saat bekalnya sudah jadi, zia pun memberi mochi sisa masakannya lalu ia juga tidak lupa menuangkan pur makanan yang banyak karena ia pulang sore takut mochi kelaparan menunggu dirinya pulang
Di rasa sudah selesai dan tidak ada yang terlupakan, zia pun segera pergi menuju ke sekolah
Saat di jalan menuju parkiran tempat motornya terparkir, ia pun memberhentikan jalannya karena saat ia meraba kantong seragam sekolahnya ia tidak menemukan kunci motornya dan ia ingat bahwa ia lupa ngambil kunci motornya
Tapi saat ia ingin berbalik untuk ngambil kunci motornya yang tertinggal, ia pun secara tidak sengaja menabrak tubuh seseorang
"Sorry" ucap zia, lalu ia pun mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang ia tabrak
"Lio, gw kira siapa" ucap zia
"Lio?" Ucap jayden bingung
"Oh itu panggilan khusus hehe" ucap zia
"Kan nama lu ada axellionya jadi lu gw panggil lio, oke" ucap zia sambil tersenyum, jayden pun hanya mengangguk
"Gimana? Enak gak masakkan gw?" Tanya zia
"Enak" balas jayden
"Bagus deh kalo lu suka" ucap zia senang
Saat zia ingin pergi, langkahnya terhenti karena jayden memegang tangannya
"Kenapa?" Tanya zia
"Mau kemana?" Tanya jayden balik
"Oh gw mau ngambil kunci motor yang ketinggalan" balas zia
Tanpa berucap sepatah kata pun, jayden langsung menarik tangan zia untuk mengikuti dirinya
"Lah, mau kemana? Nanti dulu gw belum ngambil kunci motor" ucap zia
Zia pun dengan pasrah mengikuti langkah jayden karena saat dirinya ingin melepaskan tangannya dari cengkraman jayden tapi tidak berhasil
Mereka pun sampai di parkiran tempat motor jayden terparkir
Belum sempat zia memprotes, ia sudah di gendong oleh jayden untuk menaiki motornya
Zia pun terkejut dengan tindakkan jayden yang tiba tiba
"Shut, diem" ucap jayden sambil meletakkan jari telunjukkan ke bibir zia
Zia pun langsung diam dan menurut di bonceng oleh jayden
Mereka pun pergi dari sana menuju ke sekolah
TBC
Thank you for reading and voting my storySee you in the next story👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became An Extra Destroyer Of The Plot Novel
FantasyHai guys ini cerita pertama gw karena gabut hehe, jadi klo gaje mon maaf dah namanya juga baru pertama kali buat cerita Up gak nentu hehe (─.─||) Konflik standar, soalnya pribadi gw kgk suka konflik besar ntar repot sendiri gw bikinnya gimane🗿 IDE...