31

7.1K 462 9
                                    

Saat mereka sudah selesai berganti baju mereka pun berkumpul di lapangan menunggu instruksi dari pak erwin, Tak lama kemudian pak erwin pun muncul

"Udah kumpul semua?" Tanya pak erwin

"Udah pak" balas ketua kelas

"Oke baik, hari ini silahkan yang laki laki main bola basket dan yang perempuan main bola voli" ucap pak erwin

"Nanti bapak nilai, sana ambil bolanya" lanjutnya, lalu ia pun menyuruh salah satu siswa untuk mengambil bola tersebut di gudang khusus peralatan olahraga di simpan

"Bapak mau liat, kalo yang cowok gak akan bapak perhatiin karena bapak tau kalian sering sekali bermain basket" ucapnya

"Jadi bapak akan fokus dengan pengambilan nilai murid perempuan, Bapak ingin melihat yang perempuan ini ada skil atau kerjaannya hanya makan tidur makan tidur saja tidak pernah olahraga" lanjutnya

"Ih panas loh pak, kapan kapan aja prakteknya" ucap salah satu siswi

"Alah gak usah lebay kamu" balas pak erwin

"Ih gimana kalo saya pingsan disini? Bapak mau tanggung jawab?" Ucapnya lagi

"Gampang kalo kamu pingsan tinggal gotong aja ke UKS, sudahlah jangan banyak protes saya kosongin juga nilai kamu" balas pak erwin

"Ck, iya iya" ucap siswi tersebut

"Kalo gw item gara gara berjemur di lapangan, gampang minta putihin lagi sama sistem" batin zia

"Tapi agak gak nyaman juga kulit gw serasa kek ke bakar njir" lanjut zia

Tak lama kemudian siswa yang disuruh ngambil bola pun datang

"Nih pak" ucap siswa tersebut sambil memberi bola voli ke arah pak erwin

"Ya sudah kalian saya tinggal, saya ingin mengajar para siswi" ucap pak erwin, lalu ia pun pergi ke arah lapangan khusus bermain bola voli

(Dalah gw skip aja, gk perlu mendetail banget🗿)

"Ah, akhirnya selesai juga gila capek banget mana panas lagi" ucap zia sambil berteduh dan mengibas gibas tangan ke arah wajahnya

"Beli minum boleh gak ya?" Ucapnya

"Dalah gas aja lagian udah selesai pengambilan nilai ini" lanjutnya, lalu ia pun segera berlari ke arah kantin untuk membeli air minum

Sesampainya zia di kantin, ia pun segera memesan es karena kalau hanya minum air biasa itu tidak akan menghilangkan rasa hausnya

"Emm, sekalian beliin mereka kali ya" batin zia

"Beliin aja deh kasian, lagian dulu mereka juga pernah neraktir gw" ucapnya, lalu ia pun mengambil beberapa botol aqua yang dingin

"Jadi semuanya berapa bu?" Tanya zia kepada ibu kantin

"Aqua 6 , es 1 totalnya 31 dek" balasnya

"Nih bu, kembaliannya ambil aja" ucap zia sambil memberi uang 50 ribu

"Makasih dek" ucap ibu kantin tersebut sambil tersenyum

"Iya sama sama" ucap zia, lalu ia pun pergi dari kantin menuju ke arah lapangan

Sesampainya zia di lapangan ia pun segera menghampiri devan dkk, tapi tiba tiba saja bola basket melayang ke arah dirinya

"Eh, AWAS!!!"

"Njir untung aja gw sempet ngehindar" batin zia

"Tapi es gw jatoh, padahal baru di minum dikit" lanjutnya

Zia pun mengambil bola tersebut, lalu ia pun kembali berjalan menuju ke arah lapangan basket

"Siapa yang lempar?! Untung gw reflek ngehindar kalo enggak kepala gw udah kena tadi, iyanya pas kena gw cuma pingsan kalo gw geger otak gimana?" Ucap zia kesal

"Sorry, gw yang lempar soalnya tadi mau gw oper ke arah dika eh dia malah ngehindar yaudah endingnya hampir kena elu" ucap salah satu siswa

"Ck, yaudah lain kali kalo main tuh hati hati" ucap zia tidak mau memperpanjang masalah

Lalu ia pun secara tidak sengaja melempar bola tersebut ke arah ring karena melampiaskan rasa kesalnya, ia tidak rela es nya jatuh

Mereka yang melihat itu pun terkejut karena zia bisa melakukan OVERHEAD PASS

"Njir, kalian liat?" Ucap salah satu siswa tersebut

"Iya bolanya masuk" balas temannya

Devan dkk yang melihat itu pun sedikit terkejut, begitupula dengan zia dia saja terkejut dengan tindakkannya tadi "loh kok bisa masuk?" Batin zia bingung

"Zi, lu bisa main basket?" Tanya daffa

"Enggak, gw aja kaget kok bisa masuk padahal jarak gw dari ring aja jauh tadi gw iseng lempar doang" balas zia

"Njir bisa bisanya" ucap daffa

"Gak adil, gw yang latihan bertahun tahun tapi gw belum bisa ngelakuin teknik kaya tadi" lanjut daffa

"Ya terima aja nasib lu" ucap rio

"Lu tuh gak di ajak" ucap daffa kesal

"Btw hebat juga lu" ucap rio kepada zia

"Hehe" balas zia sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

Zia pun bingung dengan kondisinya saat ini, dia bangga karena di puji tapi di sisi lain dia juga bingung karena kok bisa tuh bola masuk???

"Ngomong ngomong kok lu ada di sini? Pengambilan nilainya udah selesai?" Tanya rio

"Udah, gw kesini mau ngasih kalian minum" ucap zia, lalu ia pun memerikan mereka minum dan di terima dengan baik

"Mereka aja nih zi? Kami enggak?" Ucap salah satu siswa yang zia sendiri pun tidak kenal

Dengan raut wajah bingung ia pun berucap "lu siapa?" Tanya zia

"Astaga zi, gw temen se-kelas lu masa lu enggak tau nama gw?" Balasnya dramtis

"Njir hahaha kasian" ucap temannya

"Ya emang gw gatau nama lu, emang nama lu siapa?" Tanya zia

"Nama gw riski" balas siswa tersebut

"Oh oke, sorry gw kan anak baru jadi belum terlalu hafal dengan nama kalian" ucap zia

"Lagian kalian hanya figuran tidak penting" batin zia

"Iya gapapa zi, tapi jangan lupa sama nama gw ya" ucap riski

"Wuuu, mulai mulai" ucap teman temannya

"Diam kalian" ucap riski

Jayden pun kesal karena ia melihat riski mencoba mendekati zianya

Karena tidak tahan ia pun menjauhkan zia dari para hama yang mencoba mendekati zianya dan ia pun memberikan mereka tatapan mengode untuk segera pergi dari hadapannya

Mereka yang melihat tatapan tajam jayden pun seketika membatu, dan menghindari tatapan jayden yang penuh permusuhan

"Y-yaudah kalo gitu kami pergi dulu" ucap salah satu teman riski yang paham dengan kondisi dan ia pun tak lupa segera menarik riski untuk ikut menjauh karena tatapan jayden bikin bulu kunduknya merinding

TBC

Thank you for reading and voting my story

See you in the next story👋🏻

I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang