20

10K 658 21
                                    

Di sisi jayden

"Lama amat lu ke kamar mandi, ngapain aja lu?" Tanya daffa saat melihat jayden menghampiri meja mereka dan duduk di sebelah dirinya yang kebetulan memang kosong

"Kok lu akhir akhirnya ini jadi manusia kepo banget dah, se cerewet cerewetnya gevan dia kagak kepo kek lu" bukan jayden yang membalas tapi varel, karena ia heran dengan sifat daffa yang medadak jadi manusia terkepo dengan kehidupan teman temannya

"Iya kah? Perasaan gw enggak tuh, gw cuma nanya biasa aja" balas daffa santai

Oke mari kita skip, balik lagi ke sisi zia🗿

"Kalo bosen idupin aja tv nya el" ucap zia saat melihat rafael hanya diam sambil memperhatikan mochi makan seperti kucing kelaperan yang gak pernah di kasih makan selama 1 tahun

"Mochi?! Lu kalo makan kalem dikit napa buset dah" ucap zia pusing, bagaimana tidak orang cara makannya bar bar sampe pur nya tumpah tumpah dan kaki bukannya diam malah ngorek ngorek makanannya

"Dalah pusing gw punya kucing gini amat dah padahal yang gw pelihara kucing cewek ngapa sifatnya kek cowo" lanjut zia dan ia pun memilih untuk duduk di sofa samping el dan menghidupkan tv, dari pada melihat kelakuan sistem

Setelah menghidupkan tv, zia pun mencari film untuk di tonton

Tapi setelah di cari tidak ada film yang bagus untuk di tonton, hanya ada berita dan kartun yang zia tidak suka

"Enggak ada film yang bagus kah?" Tanya zia entah kepada siapa

"Kita main ps aja ya el, dari pada bosen kagak ngapa ngapain, tv aja kagak ada film yang bagus untuk di tonton" ucap zia dan di balas anggukkan oleh rafael

Dan zia pun mencari stik ps di laci bawah tv, setelah ketemu ia pun memberikan stik ps tersebut kepada rafael dan mereka main sampai sore

"Ngalah ngapa el, gw kalah terus karena lu terlalu jago" ucap zia kesal

Rafael yang melihat itu pun terkekeh kecil karena gemas melihat zia yang cemberut karena bermain game

Zia yang mendengar sedikit kekehan yang keluar dari mulut rafael pun di buat makin kesal berujung ngambek

"Ish udahan lah mainnya gak seru, gw nya kalah terus" ucap zia kesal dan ia pun ngambek

Rafael yang melihat zia ngambek pun berusaha membujuk zia agar tidak ngambek lagi

"Ngambek hm?" Tanya rafael

"Enggak tuh siapa bilang gw ngambek" ucap zia dengan nada kesal

"Itu buktinya buang muka, kalo beneran enggak ngambek coba pas ngomong liat sini" ucap rafael

"A-" ucapan zia pun terhenti karena rafael yang mencium dirinya

Rafael mencium zia karena ia tidak tahan saat melihat bibir zia yang cemberut

Cup

Zia pun kaget karena mendapat serangan tiba tiba dari rafael

Saat zia ingin memberontak, ternyata tangannya sudah di tahan oleh rafael dengan cara tangan kanan dan kirinya di genggam oleh tangan rafael

Bukan hanya mencium zia saja, ternyata rafael pun melumat bibirnya dan mengajak zia untuk berperang lidah

"Umh..."

Walaupun tangan zia di pegang kanan kiri, zia masih mencoba memberontak dengan menggelengkan kepalanya kanan kiri

Rafael pun tidak tinggal diam, ia melepaskan genggaman tanganya dari tangan zia dan ia meraih tengkuk zia untuk memperdalam ciuman mereka

I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang