24

8.9K 597 20
                                    

Brak!!!

Mereka yang sedang melamun dengan pikiran masing masing pun sontak kaget saat mengdengar gebrakkan meja

Uhuk

Uhuk

Uhuk

Zia pun tersedak kuah bakso yang sangat pedas karena ternyata dua sendok saja sudah sangat pedas ia kira tidak seberapa pedas untung saja jayden menghentikan dirinya saat ingin menambah cabe

"Minum, mana minum?! Uhuk" ucap zia mencari cari minum karena tenggorokkannya sangat perih dan ia pun sampai menangis karena tenggorokkan sakit

Ia pun hanya asal mengambil minum yang ia pun tidak tau itu milik siapa

Uhuk

"Sakit" ucap zia sambil menangis

Mereka pun melihat siapa yang berani menggebrak meja, ternyata daffa yang menggebrak

Mereka yang berada di meja itu pun sontak menatap tajam daffa yang terlihat cengengesan tidak jelas sambil menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal

"Hehe sorry" ucap daffa merasa bersalah dan juga takut melihat tatapan mereka yang seperti ingin memakan dirinya hidup hidup

Jayden pun mengelus rambut zia bermaksud menenangkan zia yang menangis

"Kalian kok tega banget ninggalin gw sendirian, mana makan duluan lagi gak nunggu nunggu gw" ucap daffa

"Nunggu lu? Yang ada kita mati kelaperan gara gara nunggu lu" balas rio kesal

"Kalo gak mau sendiri kan bisa lu ajak tuh salah satu pacar lu untuk nemenin lu makan" lanjut rio

"Lu lama mangkanya kita tinggalin" ucap varel

"Sana pesen kalo laper, cepet karena kita hampir selesai tapi lu baru dateng" lanjut varel

"Ck, iya iya" balas daffa

"Bu saya pesen mi ayam 1 terus minumnya es jeruk" teriak daffa

"Okeee" balas teriak ibu kantin

"Biasa aja gak usah teriak teriak" ucap rio kesal karena ia sempat terkejut saat mendengar teriakkan daffa

"Biar ibu kantinnya denger mangkanya gw teriak" balas daffa

"Ck" rio pun hanya bisa berdecak karena kalau ia balas pasti bakal panjang

"Nih makan lagi" ucap jayden yang telah menukar bakso miliknya yang belum ia beri apapun dengan milik zia yang pedes

"Ini punya gw, gak pedes" lanjut jayden

Sebelum makan zia pun minum terlebih dahulu, saat sudah minum zia pun baru ingat karena minuman siapa yang ia ambil dan ia minum

Karena se-ingatnya tadi ia tidak memesan minuman

"Ini punya siapa?" Tanya zia

Mereka yang ada di meja pun sontak terdiam dan melototkan matanya karena kaget saat melihat zia meminum minuman milik devan yang notabenya sangat tidak tersentuh, saat tangannya tidak sengaja tersentuh oleh perempuan ia sangat marah dan besoknya perempuan itu di kabarkan meninggal dan mereka semua tau itu pasti perbuatan devan karena mereka tau devan alergi sentuhan perempuan satu sekolah juga tau dan terhitung sudah banyak korban devan karena banyak sekali perempuan nekat yang mencoba menyentuh devan pada akhirnya mereka berakhir mati terbunuh

Tentu mereka was was, bagaimana kalau zia di bunuh oleh devan karena secara tidak sengaja meminum es miliknya yang sudah ia minum, jadi mereka ciuman secara tidak langsung

I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang