Pagi pun tiba, terlihat dua manusia yang sedang tertidur dengan cara berpelukkan
Salah satu dari mereka pun terbangun karena terkena cahaya matahari pagi yang menyorot matanya dari celah gorden kamarnya
"Ugh, silau" gumam zia
Saat zia membuka mata, ia di kejutkan dengan keberadaan rafael yang sedang tidur di samping dirinya
"Loh, bukannya gw semalem ketiduran di bawah sofa ya?" Batin zia bingung karena saat bangun ia sudah pindah tempat
Asik dengan lamunannya, sampai ia tidak sadar bahwa rafael sudah bangun dari tadi karena gerakkan kecil dari zia, walaupun sudah bangun ia masih memejamkan matanya
"Udah bangun hm?" Ucap rafael serak
Zia pun tersadar dari lamunannya, dan ia pun tanpa sadar menengok ke sebelah dan-
Cup
Karena wajah rafael yang sangat dekat dengan dirinya, otomatis saat zia menengok ke arah rafael wajah mereka sangat dekat
Zia pun terkejut dengan ketidak sengajaan itu, tapi saat ingin menjauh rafael dengan cepat mengambil kesempatan untuk melumat bibir zia dan tidak membiarkan zia menjauhkan wajahnya dengan cara menahan tengkuk zia
"Mmnh" zia pun mencoba memberontak tapi usahanya gagal karena tubuhnya dengan cepat di tindih oleh rafael agar tidak memberontak
Karena zia tidak memberinya akses untuk memasukkan lidahnya, rafael pun menggigit pelan bibir zia
Zia pun kaget dengan tindakkan rafael, ia pun secara tidak sadar membuka mulutnya
Saat zia membuka mulutnya, rafael pun dengan cepat memasukkan lidahnya dan segera membelit lidah zia
"Umnhhh" zia pun terkejut dengan tindakkan rafael, ia pun memberontak dengan cara memukul punggu rafael
Rafael pun tidak tinggal diam, ia semakin memperdalam ciumannya dan menahan tangan zia di atas kepala zia
Zia pun hanya pasrah karena tidak bisa memberontak, tubuhnya melemah karena di cium rafael dan tidak di biarkan bernapas
Zia pun hampir kehabisan napas, rafael yang menyadari itu pun segera melepaskan ciumannya, agar zia bisa mengambil napas
Zia pun segera mengambil napas banyak banyak saat ciuman tersebut terlepas
"Hah... Hah... Hah..."
Zia pun menangis saat sudah selesai mengambil napas
Rafael pun kaget saat melihat zia menangis dan ia pun segera mendudukkan zia di pangkuannya dan ia pun memeluk tubuh zia
Zia pun secara tidak sadar membalas pelukkan rafael dan membenamkan wajahnya di dada rafael
"Shuttt kenapa hm?" Tanya rafael
"Untung masih bisa napas, tadi hampir ke habisan napas" ucap zia yang masih menangis
Rafael pun terkekeh mendengar ucapan zia
Zia yang mendengar rafael metertawakan dirinya pun sontak ia pun memukul punggung rafael dan semakin menangis karena merasa di ejek
Rafael pun kaget, tapi bukan kaget karena dirinya di pukul karena pukulan zia tidak berasa apa apa bagi dirinya, ia kaget karena tangisan zia
"Shut... Udah ya" ucapnya menenagkan zia sambil mengelus rambut zia agar tenang
Zia pun sudah agak tenang, hanya terdengar isakkan kecil dari bibirnya
"Dasar cengeng" ucap rafael dengan nada mengejek
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became An Extra Destroyer Of The Plot Novel
FantasyHai guys ini cerita pertama gw karena gabut hehe, jadi klo gaje mon maaf dah namanya juga baru pertama kali buat cerita Up gak nentu hehe (─.─||) Konflik standar, soalnya pribadi gw kgk suka konflik besar ntar repot sendiri gw bikinnya gimane🗿 IDE...