21

9.8K 674 23
                                    

Pagi pun tiba, terlihat dua manusia yang sedang tertidur dengan cara berpelukkan

Salah satu dari mereka pun terbangun karena terkena cahaya matahari pagi yang menyorot matanya dari celah gorden kamarnya

"Ugh, silau" gumam zia

Saat zia membuka mata, ia di kejutkan dengan keberadaan rafael yang sedang tidur di samping dirinya

"Loh, bukannya gw semalem ketiduran di bawah sofa ya?" Batin zia bingung karena saat bangun ia sudah pindah tempat

Asik dengan lamunannya, sampai ia tidak sadar bahwa rafael sudah bangun dari tadi karena gerakkan kecil dari zia, walaupun sudah bangun ia masih memejamkan matanya

"Udah bangun hm?" Ucap rafael serak

Zia pun tersadar dari lamunannya, dan ia pun tanpa sadar menengok ke sebelah dan-

Cup

Karena wajah rafael yang sangat dekat dengan dirinya, otomatis saat zia menengok ke arah rafael wajah mereka sangat dekat

Zia pun terkejut dengan ketidak sengajaan itu, tapi saat ingin menjauh rafael dengan cepat mengambil kesempatan untuk melumat bibir zia dan tidak membiarkan zia menjauhkan wajahnya dengan cara menahan tengkuk zia

"Mmnh" zia pun mencoba memberontak tapi usahanya gagal karena tubuhnya dengan cepat di tindih oleh rafael agar tidak memberontak

Karena zia tidak memberinya akses untuk memasukkan lidahnya, rafael pun menggigit pelan bibir zia

Zia pun kaget dengan tindakkan rafael, ia pun secara tidak sadar membuka mulutnya

Saat zia membuka mulutnya, rafael pun dengan cepat memasukkan lidahnya dan segera membelit lidah zia

"Umnhhh" zia pun terkejut dengan tindakkan rafael, ia pun memberontak dengan cara memukul punggu rafael

Rafael pun tidak tinggal diam, ia semakin memperdalam ciumannya dan menahan tangan zia di atas kepala zia

Zia pun hanya pasrah karena tidak bisa memberontak, tubuhnya melemah karena di cium rafael dan tidak di biarkan bernapas

Zia pun hampir kehabisan napas, rafael yang menyadari itu pun segera melepaskan ciumannya, agar zia bisa mengambil napas

Zia pun segera mengambil napas banyak banyak saat ciuman tersebut terlepas

"Hah... Hah... Hah..."

Zia pun menangis saat sudah selesai mengambil napas

Rafael pun kaget saat melihat zia menangis dan ia pun segera mendudukkan zia di pangkuannya dan ia pun memeluk tubuh zia

Zia pun secara tidak sadar membalas pelukkan rafael dan membenamkan wajahnya di dada rafael

"Shuttt kenapa hm?" Tanya rafael

"Untung masih bisa napas, tadi hampir ke habisan napas" ucap zia yang masih menangis

Rafael pun terkekeh mendengar ucapan zia

Zia yang mendengar rafael metertawakan dirinya pun sontak ia pun memukul punggung rafael dan semakin menangis karena merasa di ejek

Rafael pun kaget, tapi bukan kaget karena dirinya di pukul karena pukulan zia tidak berasa apa apa bagi dirinya, ia kaget karena tangisan zia

"Shut... Udah ya" ucapnya menenagkan zia sambil mengelus rambut zia agar tenang

Zia pun sudah agak tenang, hanya terdengar isakkan kecil dari bibirnya

"Dasar cengeng" ucap rafael dengan nada mengejek

I Became An Extra Destroyer Of The Plot NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang