Sesampainya mereka di kantin, seperti biasa devano dkk duduk di meja yang sudah menjadi milik mereka
Saat zia ingin turun dari gendongan jayden karena ia ingin duduk sendiri, tapi jayden tidak membiarkan zia turun dari gendongan ia justru duduk dan otomatis zia yang lagi berada di gendongannya pun ikut duduk, jadi posisi zia saat ini berada di pangkuan jayden dengan tubuh yang menghadap jayden
(Oke, kalean paham lah ya)
"Anjing gw malu" batin zia, lalu ia pun menyembunyikan wajahnya di dada jayden
"Kenapa hm?" Tanya jayden
"Gara gara lu gw di liatin banyak orang" bisik zia yang hanya di dengar oleh jayden dan jayden pun hanya terkekeh kecil melihat tingkah zia yang sangat menggemaskan di matanya
"Turunin, biar gw duduk sendiri" ucap zia sambil memberontak di pangkuan jayden, ia tidak bisa berdiri karena tubuhnya di peluk oleh jayden
"Shh, jangan banyak gerak sayang" bisik jayden dengan suara serak
Zia pun terdiam, ia diam bukan karena jayden yang menyuruhnya diam tapi karena ia merasakan ada yang mengganjal dan ia tau itu apa karena ia tidak polos untuk tidak mengetahui sesuatu yang seperti ini
"Mampus gw, mending gw diem deh" batin zia
Rio yang melihat itu pun kaget karena ia tidak menyangka temannya yang ia sangka gay ternyata bisa terlihat sangat intim dengan zia yang notabenya adalah seorang perempuan
Sedangkan, varel dan devan mereka hanya diam saat melihat tindakkan jayden karena mereka sudah tau dari awal
Kalo rafael ia terlihat kesal karena tidak bisa berbuat apa apa, ingin mengambil zia dari pangkuan jayden tapi ia masih ingin menyembunyikan jati dirinya yang asli dan entah sampai kapan ia bisa menyembunyikannya karena yang menjadi saingannya adalah jayden yang notabenya wakil ketua geng night wolf yang terkenal terkuat nomor dua setelah ketua mereka yaitu devano, jangan sampai saingannya bertambah karena kalau sampai terjadi mungkin saja ia tidak tahan dan malah memperlihatkan sifat aslinya
"Ekhem"
"Kalian mau pesen apa?" Tanya rio
"Mmm..... Kek nya makan yang pedes pedes enak nih" batin zia
"Gw pesen bakso" ucap zia semangat
"Samain aja semua" ucap jayden
Rio pun melihat devan untuk meminta persetujuan, dan terlihat devano hanya mengangguk yang artinya ia setuju
"Es lemon" ucap jayden, rio yang mendengar itu pun paham
"Yok rel lu ikut gw" ucap rio mengajak varel untuk ikut karena daffa tidak ada disini maka varel lah yang ia ajak, dan varel pun hanya mengangguk dan mengikuti rio dari belakang
Kalo kalian bertanya tanya daffa kemana kok gak bareng mereka, jawabannya ia di tinggalkan oleh mereka karena mereka sudah lapar dan malas menunggu daffa yang sedang di hantam ribuan pertanyaan dari para pacarnya
Karena bosan zia pun ingin bermain hp, tapi saat ia melihat kantong baju dan ia juga meraba kantong roknya ia tidak bisa menemukan hp nya berada dimana, ia pun panik tidak main
"Jangan jangan ketinggalan di kelas atau ketinggalan di rumah ya?" Batinnya entah bertanya kepada siapa
Melihat zia yang terlihat sedang mencari sesuatu, jayden pun bertanya
"Kenapa?" Tanya jayden
"Nyari hp tapi gak ketemu, kayanya ketinggalan di kelas atau enggak di rumah" balas zia
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became An Extra Destroyer Of The Plot Novel
FantasyHai guys ini cerita pertama gw karena gabut hehe, jadi klo gaje mon maaf dah namanya juga baru pertama kali buat cerita Up gak nentu hehe (─.─||) Konflik standar, soalnya pribadi gw kgk suka konflik besar ntar repot sendiri gw bikinnya gimane🗿 IDE...