Elisa Latasha Mauren, gadis dengan sejuta kenakalan. Ia dulu termasuk keluarga cemara, tapi semua itu tak berlangsung lama kala usia nya menginjak 10 tahun ibu nya meninggal dunia, karena sakit.
Kepergian sang ibunda membuat Elisa menjadi lepas kendali, ia mulai menyibukkan diri dengan teman-teman lelaki nya. Tak jarang ia membuat kekacauan entah itu di sekolah, maupun di jalanan.Bertahun-tahun Elisa hidup seperti itu. Ayah Elisa Bingung harus berbuat apa, setiap hari surat panggilan dari sekolah datang kepadanya. Berulang kali pula ia menjelaskan pada Elisa untuk berubah. Namun gadis itu enggan menurutinya, hanya ibu kandungnnya lah yang mampu membuat gadis itu berhenti.
Sang Ayah yang sudah muak dan frustasi akhirnya memilih menikah dengan sahabat ibu nya, sang Ayah berfikir bahwa sahabat dekat ibu nya itu cocok menjadi ibu sambung Elisa dan dapat merubah Elisa. Tapi ternyata salah. Awalnya dia memang baik tapi lama kelamaan Ular itu menunjukkan taring nya.
Setelah 10 tahun ibu nya meninggal, Ayah nya pula lah menyusul Ibu nya. Elisa tak tau harus berbuat apa, ia hanya bisa pasrah akan takdir nya.
Ibu tiri nya pun makin menjadi-jadi, ia gemar menyuruh-nyuruh Elisa. Tentu saja Elisa menolak keras tak jarang Elisa melawan ibu tiri sialan nya itu.
Tapi malam ini, Ibu Tiri nya mendadak berubah lembut. Elisa tidak tau apa yang di rencana kan oleh Ular itu. Ia tak ingin mengambil pusing.
Elisa kaget kala ibu Tiri nya mengajaknya kesuatu tempat. Awalnya Elisa menolak tapi setelah ibu tiri nya bilang ini ada sangkut paut nya oleh kematian sang ayah akhirnya Elisa setuju.
Dan kalian tau Elisa di bawa kemana? Yap! Kerumah wanita malam.
Elisa menatap menyalang ke arah ibu tiri nya. "Apa maksud mu Ular?!"
Ibu Tiri nya tertawa "Kenapa? Kamu sudah gak guna dirumah saya. Jadi lebih baik kamu masuk kesini saja, saya jamin masa depan kamu cerah" katanya lalu didetik kemudian tertawa.
Elisa mengepalkan tangannya "Cih, memang bener-bener ular lo ya!"
Ibu Tiri nya menatap Elisa santai "Terserah apa katamu bocah." Ibu Tiri nya mendorong Elisa memasuki rumah itu.
Elisa mengumpat "Fuck!"
"Wanita sialan!" Umpatnya.
Plak
"Masuk dan menurutlah, bocah!" Bentaknya.
Elisa menatap benci ke arah ibu Tiri nya.
Bugh
Elisa menendang kaki Ibu Tiri nya hingga wanita itu terjatuh sembari berteriak kesakitan. "Bapak lo botak gue nurut!" Ucapnya.
Bugh
"Arghh... Sialan kamu bocah"
Elisa tersenyum remeh, "Hahaha mamam tuh" ucapnya lalu berlari kabur.
Wanita itu menggeram marah "Sialan! Jangan kabur kamu bocah!" Teriaknya.
Elisa membalikkan badannya, ia mengancungkan jari tengah nya ke arah ibu tiri kampret nya itu.
"Argh!! Cepat kejar bocah sialan itu!!" Teriaknya pada bawahannya.
Para bawahannya pun dengan cepat mengangguk lalu berlari mengejar Elisa.
Elisa pun juga berlari secepat mungkin menghindari para suruhan ibu tiri kampretnya itu.
Elisa berhenti sejenak, "Huh gila... tu preman kampung lari nya lumayan juga, ini gue harus kemana anying!" Cerocosnya.
Elisa memutar tubuhnya ia melihat para bawahan ibu tiri nya mulai mendekat. "Kurang asyem," Celetuknya lalu kembali berlari menghindari para preman itu.
Mata Elisa membulat kala melihat Jalan buntu didepannya. Ia melirik kebelakang, "Ah mampus! Gimana nih" ucapnya panik.
Elisa melihat ke kiri dan ke kanan, ia menemukan pohon besar. Elisa kemudian melangkahkan kaki nya berlindung di balik pohon besar itu.
"Hoshh.. hoshh.. Gila tu bocah cepet amat larinya!" Ucap salah satu preman itu.
Teman nya mengangguk,"Iya gila!! Capek banget cok"
"Kira-kira kemana bocah itu lari? Didepan sini jalan buntu,"
"Lo yakin dia kesini tadi?"
"Gue yakin! Tadi dia lari kesini"
"Oke! Kalau gitu berarti dia masih ada disini cepat cari!!"
Para preman ibu tiri nya itu mulai mencari, Elisa mulai panik ia terus berlindung di balik pohon.
Sedangkan para preman itu mulai memencar. Dan salah satu dari mereka mendekati pohon tempat Elisa bersembunyi.
"Nah! Ketangkep lo bocah!"
"Arghh!! Anjing!! Lepas bangsat!!" Elisa berusaha melepaskan tangannya yang di cengkram erat oleh salah satu preman itu.
Keburu teman-teman preman satu ini menuju ketempat Elisa. Elisa menendang selangkangan preman itu keras. "Hahaha mampus! Mangkanya jangan main-main lo eek kambing" ledeknya lalu berlari.
"Arghh!! Bocah bangsat! Woi Asep!! Supri!! Itu dia kejarrr bodoh!!" Pekiknya memanggil teman-temannya.
"Dimana dia?"
Preman itu menjitak pala temannya "Disana bodoh! Cepat kejar!!"
Tanpa pikir panjang mereka langsung berlari mengejar Elisa.
Elisa terus berlari dengan sesekali melirik kebelakang. Gadis itu tanpa sadar berlari ke arah jalan raya.
Elisa tertawa pelan, kala melihat preman-preman itu yang berlari tapi tak kunjung sampai mendekatinya.
Elisa terus berlari tanpa sadar, Truk sedang melaju menuju ke arah nya. Gadis itu langsung berteriak kala melihat truk besar mulai mendekat menuju ke arah nya.
BRUKK
Tubuh Elisa terlempar jauh, kepalanya langsung mengeluarkan darah segar. Badan nya terasa sakit semua, gadis itu berusaha membuka matanya, tapi seolah ada lem yang merekat di mata nya jadi sulit buatnya membuka mata.
"K...kampret! B..bisa-bisanya gue mati begini..." ucapnya di detik-detik nafas terakhirnya.
♡♡♡♡
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisa's Transmigration
FantasyElisa Latasha Mauren hendak di jual oleh ibu tiri nya ke salah satu rumah wanita malam. Elisa tentu tak terima, ia memilih kabur dari sana dan sialnya lagi suruhan dari ibu tirinya malah mengejarnya sampai ia tersesat tak tau kemana, hingga akhirnya...