Elisa tersenyum kecil, melihat kedatangan kedua orang tua nya. Ia dapat melihat bagaimana khawatirnya mereka.
Terutama sang ibu. Mama Elisa mendekati gadis itu lalu mengusap lembut kepala Elisa. "Ya Ampun, Elisabeth. Apa yang terjadi nak? Kenapa bisa begini?"
Mama Karina menatap iba ke arah anak gadis nya.
"Elisa baik-baik saja ma, " balas Elisa.
"Enggak ma. Elisa sakit gini karena Claudia." Ucap Kenzo ceplas ceplos.
Mendengar itu, Elisa membulatkan matanya menatap Kenzo kesal.
"Apa?" Tanya Kenzo dengan santai.
"Kamu serius? Claudia?" Tanya Mama Karina tidak percaya.
Kenzo mengangguk yang di setujui pula oleh kembaran nya.
Melihat itu Karina menghela nafas panjang. "Mama salah menilai gadis itu selama ini. Mama pikir ia benar-benar berhati malaikat, ternyata.."
Karina meraih punggung tangan Elisa lalu ia usap lembut. "Maafkan mama nak, mama pernah membandingkan kamu dengannya. Ternyata, anak mama jauh berada di atas gadis itu. Mama mohon, maafkan mama.." ucap Karina lirih, penuh penyesalan.
Mendengar itu Elisa menganggukkan kepala nya lalu tersenyum lembut. "Mama tidak salah. Sudahlah, biarkan yang sudah terjadi tidak perlu di sesali." Ucap Elisa. Elisa tau betul, bagaimana tokoh mama Karina di novel, beliau sangat menyayangi anak-anaknya terutama Elisabeth hanya saja ia salah dalam mengungkapkan rasa sayang nya. Claudia juga menjadi penyebab nya, gadis itu berulang kali mempengaruhi mama Elisabeth tetapi syukurlah tidak sejauh yang sampai membuat Karina membenci anaknya.
Karina tersenyum terharu, wanita paruh baya itu lalu memeluk erat tubuh anaknya. "Mama menyayangi mu nak." Ungkapnya.
Elisa tersenyum kecil. "Elisa juga menyayangi mama." Balas Elisa.
Papa Elisabeth yang melihat kedua wanita yang paling berharga di hidupnya itu tersenyum tipis.
Di sela-sela pelukan itu Elisa dapat melihat papa nya yang tersenyum ke arah nya.
"Papa, tidak ingin memeluk Elisa?" Ucapnya dengan manja.
Papa Elisa terkekeh pelan lalu berjalan mendekati gadis itu ikut memeluknya bersamaan dengan sang istri.
Kenzo dan Kenzi yang menyaksikan itu tak tinggal diam, kedua lelaki itu berlari mendekati keluarga nya lalu ikut memeluk mereka erat.
Jadilah adegan peluk memeluk.
"Maafkan kami dek." Ucap si kembar.
Elisa mengangguk. "Elisa menyayangi Abang kembar." Balasnya.
Si kembar tersenyum lebar, mendengar hal itu. Ia bersyukur Elisa mau memaafkan mereka.
Kedua orang tua nya pun sama bahagia nya. Akhirnya, anak-anak nya sudah akur seperti sedia kala. Mereka juga berdoa semoga anak-anak nya selalu akur hingga hari tua, dan keluarga mereka selalu di karuniai oleh kebahagiaan.
••••
Edwards duduk di atas sofa besar di ruangan nya.
Ia menatap datar ke arah anak buah nya yang ia tugaskan untuk menjaga kekasihnya.
"Kau tau apa kesalahan mu?" Tanya Edwards dengan suara berat nya.
Anak buah nya itu mengangguk takut. "Saya tau Tuan. Maafkan saya. Saya lalai dalam menjaga Nona." Ucapnya.
Edwards mengangguk. "Sekarang, hukuman apa yang pantas untuk mu?"
Anak buah Edwards diam tak menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisa's Transmigration
FantasyElisa Latasha Mauren hendak di jual oleh ibu tiri nya ke salah satu rumah wanita malam. Elisa tentu tak terima, ia memilih kabur dari sana dan sialnya lagi suruhan dari ibu tirinya malah mengejarnya sampai ia tersesat tak tau kemana, hingga akhirnya...