Heyooo cintaaa😻
Jangan lupa vote dan komenn nya sayy
Happy Reading!💗
Elisa meringis pelan. Gadis itu melihat anak kucing yang ia dekap kemudian bernafas lega.
"Untung kamu aman cing," ucapnya sembari mengelus kepala kucing kecil itu lembut.
Kucing kecil yang merasa sudah aman pun semakin mendusel lucu pada Elisa. Elisa terkekeh pelan, Elisa hampir lupa dengan mobil yang berada di dekatnya.
"Nona?"
Elisa mengangkat kepalanya menatap orang yang ia duga pemilik mobil ini. "Ah, maaf tuan saya tiba-tiba menyebrang" Elisa berdiri sembari mengibas-ngibas celana nya.
"Tadi saya melihat anak kucing di tengah jalan, saya takut dia terlindas jadinya saya berlari menyelamatkan anak kucing ini. Sekali lagi maaf tuan" ucap Elisa dengan sopan.
"Tidak apa nona, lain kali jangan membahayakan diri sendiri ya" ucap orang itu.
Elisa mengangguk sembari tersenyum. "Baik, kalau begitu saya permisi"
"Nona, kalau boleh tau anda tinggal dimana? Biar saya antar" ucap orang itu.
Elisa menggeleng "Ah tidak usah tuan, kebetulan rumah saya didekat sini kok" ucap Elisa.
Orang itu mengangguk paham. Tiba-tiba ia mengulurkan tangan pada Elisa sembari tersenyum. "Saya Farezta Edzard Abinaya" ucapnya.
Elisa membalas uluran tangan Farezta. Sembari tersenyum Elisa menjawab. "Saya Elisabeth,"
Farezta mengangguk. Ia kemudian melepaskan uluran tangan nya perlahan "Kamu Elisabeth yang model itu, bukan?" Tanyanya.
Elisa mengangguk "Iya, kok Tuan tau?"
"Tidak usah terlalu formal Elisa, panggil saya nama saja. Saya rasa kita seumuran" ucap Farezta.
Elisa mengangguk samar "Oke Farez!"
Farezta terkekeh pelan.
Elisa menatap wajah Farezta yang sedang tertawa itu. "Ganteng banget" batin nya.
Farezta menatap heran Elisa yang terus memandangnya. "Hey! Elisa!" Panggilnya.
Elisa menggeleng "ah iya, maaf aku tadi anu--"
Farezta mengangkat alisnya. "Gimana?"
"Anu-- ngomong-ngomong kamu mau kemana Rez?" Tanya Elisa mengalihkan pembicaraan.
"Ini aku disuruh cari sate sama kakak ku, biasa bumil ngidam" ucap Farez.
Mendengar itu sontak mata Elisa berbinar "Sungguh? Wah kebetulan sekali. Aku juga ingin mencari sate, tapi kaya nya hari ini abang nya ngga jualan deh"
"Hm, bagaimana kalau kita cari di tempat lain saja Elisabeth?" Tawar Farezta.
Elisa berfikir sejenak. "Boleh boleh aja sih, cuma gimana sama anak kucing ini?" Tanya nya sembari menunjuk kucing yang berada di gendongannya.
Farezta menatap kucing kecil yang berada di gendongan Elisa. "Bawa saja" ucapnya.
"Apakah boleh?"
"Tidak masalah El, kamu mau merawat dia ya?" Tebak Farezta.
Elisa menggaruk lehernya yang tak gatal. Ia kemudian menyengir "Rencana nya sih gitu"
"Yaudah kalau gitu, setelah kita cari sate kita beli perlengkapan kucing kecil kita ini" ucapnya yang membuat Elisa berfikir bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisa's Transmigration
FantasiElisa Latasha Mauren hendak di jual oleh ibu tiri nya ke salah satu rumah wanita malam. Elisa tentu tak terima, ia memilih kabur dari sana dan sialnya lagi suruhan dari ibu tirinya malah mengejarnya sampai ia tersesat tak tau kemana, hingga akhirnya...