Heyooo
Happy Reading!💗
*****
Dring....
Dring....
Dring....
Elisa mengerjapkan matanya, ia kemudian menghentikan suara berisik alarm. Elisa mengucek matanya, ia melirik jam yang berada di atas dinding.
09:45
Melihat itu sontak Elisa membulatkan mata nya. Elisa melirik Edwards yang masih tertidur damai sembari memeluk dirinya.
Elisa menghela nafas. Gadis itu menepuk-nepuk pelan pipi Edwards. "Ed, bangun. Sudah siang, kamu tidak ke kantor?"
Bukannya menjawab, Edwards malah semakin menduselkan wajahnya di dada Elisa.
Elisa berdecak sebal. "Edwards bangun!"
Edwards menggeleng. Pria itu sudah nyaman sekali berada di pelukan gadisnya. Jarang-jarang ia bisa tidur se nyenyak ini, jadi hari ini Edwards enggan untuk melepaskan pelukannya pada Elisa.
"Edwards astaga! Bangun. Kamu tidak ke kantor? Ini sudah jam berapa? Aku juga harus segera ke kampus." Ucap Elisa.
Edwards mengangkat wajahnya, pria itu mengerucutkan bibirnya menatap Elisa. "Ngga usah masuk dulu, sayang...." rengek nya.
Elisa mengerjapkan matanya, lalu sesaat kemudian ia menggeleng. "Tidak. Aku harus masuk, kamu juga harus ke kantor. Udah ah awas dulu, aku mau mandi." Elisa berusaha melepaskan pelukannya.
Edwards menggeleng keras, ia semakin memeluk Elisa. Menduselkan wajahnya di dada Elisa, seolah tak mengizinkan gadisnya untuk berkuliah.
Elisa tak menyerah, gadis itu berusaha mendorong tubuh besar Edwards yang sedang mendekap tubuh kecilnya. "Awas Edwards. Ya Tuhan!" Elisa mulai terlihat frustasi.
Edwards kembali mengangkat wajahnya menatap wajah Elisa. "Kamu ikut aku aja ke kantor sayang, tidak perlu ke kampus."
Elisa menggeleng. "Tidak. Udah ih sana nggak?!"
Edwards menggeleng kan kepalanya "Nda mauuu..." rengeknya.
"Ya Tuhan Edwards!" Sudah. Elisa sudah frustasi melihat tingkah Edwards pagi ini.
"Ed, kamu lepasin pelukannya atau nanti malam tidak ada tidur seranjang lagi?" Elisa tak punya pilihan selain mengancam.
Edwards mengerucutkan bibirnya lucu, pria itu kemudian berdecak sebal. "Kamu mah gitu, main ancem ga asik!" Ucapnya lalu melepaskan pelukannya. Edwards bangkit dari kasur, berjalan menuju kamar mandi.
Ngambek nieh ceritanya, haha.
Elisa yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
♡♡♡♡
Edwards sudah selesai dengan acara mandinya, kemudian di lanjutkan oleh Elisa. Kini pria itu sudah rapi dengan setelan jas hitam nya, selagi Edwards mandi tadi, Elisa sudah mempersiapkan segalanya untuk Edwards.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisa's Transmigration
FantasyElisa Latasha Mauren hendak di jual oleh ibu tiri nya ke salah satu rumah wanita malam. Elisa tentu tak terima, ia memilih kabur dari sana dan sialnya lagi suruhan dari ibu tirinya malah mengejarnya sampai ia tersesat tak tau kemana, hingga akhirnya...