05 : Elisa's Transmigration

131K 7.9K 40
                                    

Heyooo cintaaa😻

Jangan lupa vote dan komenn nya sayy

Happy Reading!💗

Satu pukulan melayang kearah seorang lelaki yang berada dihadapan nya. Elisa mengenali siapa pria ini, Kenzo Fernandez yang tak lain adalah kakak kandung dari Elisabeth. Elisa dulu pernah melihat wajah nya di bingkai foto keluarga. Elisa pun sudah tak heran dengan Kenzo ini, lelaki itu selalu mencari masalah pada Elisa padahal Elisa adalah adiknya sendiri.

Kenzo berdecih sembari memegang pipi kirinya. Lelaki itu menatap tajam Elisa.

Elisa membalas tatapan itu tak kalah tajam. "Tutup mulut sialan mu bajingan!"

"Menyebut orang lonte padahal dia sendiri musuh dalam selimut. Upss~" sambung Elisa.

Kenzo mengepalkan tangannya erat. Kenzo tak bodoh hingga tak mengerti arti dari perkataan Elisa tadi. Ia hendak melayangkan tamparan pada Elisa, namun gadis itu lebih dulu menghentikannya.

"Jangan harap sekarang kau bisa menyentuhku sialan!" Sentak Elisa.

Elisa memelintir tangan Kenzo. Kenzo berteriak kesakitan. "Tangan sialan mu ini tak pantas menyentuh kulit mulus ku! Dan tangan kurang ajarmu ini layak untuk di patahkan" ucap Elisa lalu makin menekan tangan Kenzo hingga menimbulkan bunyi seperti tulang patah.

"Arghhh!! Elisa bangsat!!" Pekik Kenzo.

Elisa tertawa pelan, gadis itu melepaskan lilitan nya kasar hingga membuat Kenzo hampir terjatuh untungnya ia ditahan oleh saudara kembarnya.

Kenzi yang tak lain saudara keembar dari Kenzo menatap tajam Elisa.

Elisa yang di tatap seperti itu tak merasa takut. Gadis itu justru menantang balik saudaranya itu. "Apa gak senang?! Sini maju" tantangnya tanpa rasa takut.

Teman-teman Kenzi justru menatap sikap Elisa yang menurut mereka mendadak berubah. Apa mungkin karena kecelakaan nya waktu itu? Entahlah mereka hanya menebak saja.

"Kalian maju semua pun saya tidak takut, apalagi hanya manusia tidak berguna seperti mu!" Ucap Elisa.

"Sepertinya kau mulai berani sekarang, Elisa" ucap seseorang yang berdiri di tengah-tengah Kenzi dan teman-temannya.

Elisa berdecih remeh, Elisa mengalihkan pandangannya kearah seseorang yang baru saja berbicara padanya. Ia kemudian meludah menatap kesal wajah orang ini. "Aldrich-- oh jadi ini yang namanya Aldrich itu," ucap Elisa yang membuat semua orang yang berada di kantin terheran-heran. Lagi-lagi Elisa mengetahui Aldrich itu karena foto nya yang tersimpan rapi di galeri Elisabeth.

Elisa menatap Aldrich dari atas sampai bawah kemudian gadis itu berdecak sebal. "Kau tidak begitu tampan, aku heran mengapa ya dulu aku jatuh cinta padamu--apa karna aku tidak waras?" Ucapnya sembari menatap wajah Aldrich.

"Ah, sepertinya iya. Maafkan aku Aldrich, dulu aku begitu bodoh jatuh cinta pada pria sepertimu. Pria yang tak bermoral, juga gila tentunya" sambung Elisa.

Pernyataan Elisa semakin membuat mereka terheran-heran. Ada apa dengan gadis itu? Apa dia mabuk? Atau apa? Mereka tidak mengerti.

"Kau tak pandai bersandiwara Elisabeth! Kau begini hanya berpura-pura demi mengalihkan perhatian kami kan?" Ujar salah satu dari mereka yang diketahui bernama Raefal.

Elisa's Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang