02 : Elisabeth Putri Fernandez

160K 8.4K 54
                                    

Heyoo!!

Jangan lupa vote dan komen nya sayy😻

Happy Reading!💗

Elisabeth Putri Fernandez. Seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai model internasional. Namun sayang, Elisabeth berperan sebagai antagonis di novel. Ia mati di bunuh oleh semua tokoh di novel ini.

The Best Love--Judul dari novel itu. Novel yang berceritakan tentang seorang gadis desa yang ingin merantau ke luar kota guna menghasilkan pundi-pundi rupiah. Ia harus berkerja keras karena tuntutan dari ekonomi keluarganya.

Claudia Edmonia--Namanya. Gadis itu nekat pergi keluar kota. Ketika di perjalanan ia tak sengaja melihat seorang pria yang tengah terbaring tak berdaya di jalanan. Dengan kelembutan hatinya, Claudia membantu pria itu.

Dan jackpot! Yang Claudia tolong ternyata seorang putra tunggal kaya raya keturunan dari keluarga Marquez.

Sebagai ucapan terimakasih, Aldrich Dominic Marquez meminta Claudia untuk menjadi maid di rumah besarnya. Dengan pertimbangan tentu saja Claudia setuju.

Hari demi hari berlalu, Aldrich mulai jatuh hati pada pesona Claudia yang baik hati dan lemah lembut. Aldrich yang mengetahui Claudia berhenti melanjutkan pendidikan nya pun meminta gadis itu untuk kembali melanjutkan pendidikan nya di salah satu universitas terbesar di Jakarta.

Awalnya Claudia menolak tapi Aldrich bersikeras akhirnya dengan terpaksa, Claudia menyetujui nya.

Dari sini lah alur novel dimulai. Dimana Aldrich membawa Claudia untuk yang pertama kalinya ke kampus mereka.

Teman-teman Aldrich pun menyambut baik kehadiran Claudia karena mengetahui sikap lembut yang gadis itu miliki.

Elisabeth yang dulunya sangat dekat dengan Aldrich pun perlahan dijauhi. Aldrich tidak lagi memandang kearah nya. Aldrich acuh terhadapnya.

Elisabeth yang melihat itu tak terima, ia melakukan berbagai macam cara untuk menghancurkan Claudia. Tapi rencana nya lagi dan lagi gagal.

Claudia selalu di lindungi dari berbagai sisi oleh pria-pria itu. Elisabeth muak, ia benci, ia kesal. Akhirnya memilih jalan tikus.

Elisabeth meminta bantuaan musuh bebuyutan Aldrich, --Nicholas Sanjaya. Seorang pria yang bermain peran sebagai Antagonis pria di novel.

Elisabeth bersekongkol dengan Nicholas. Akhirnya Claudia dapat di lumpuhkan. Ia berhasil membuat Claudia masuk rumah sakit dan di nyatakan koma.

Elisabeth yang mendengar itu senang bukan main, akhirnya penantian nya menyingkirkan hama itu berhasil.

Elisabeth pikir semua sudah berakhir ternyata salah. Aldrich makin membencinya, Semua orang muak melihatnya, bahkan ada yang terang-terangan mengatakan lebih baik Elisabeth mati.

Aldrich pun menyusun rencana bersama dengan Kakak kembarnya Elisabeth--Kenzi Fernandez, Kenzo Fernandez. Ia menjebak Elisabeth menggunakan kakak kandung daripada Elisabeth.

Kakak kembarnya membawa Elisabeth kesuatu tempat dengan mengatakan akan memberi kejutan kepada Elisabeth.

Elisabeth yang mendengar itu tentunya senang, karena gadis itu pikir kakak kembarnya kembali menyayanginya seperti dulu.

Tapi sayang, semua pemikiran Elisabeth meleset. Ia dibawa ke ruang penyiksaan oleh kakak kembarnya.

Di dalam sana, Elisabeth di siksa, di perkosa, di caci maki, di buat hancur mentalnya, karir nya sebagai model hancur dalam sekejap. Elisabeth sudah tidak tahan, ia berulang kali memohon pengampunan tapi tak ada satu pun yang memperdulikannya.

Nicholas yang juga terlibat kasus perencanaan pembunuhan Claudia di tangkap. Namun ia berhasil di bebaskan kala ia mengaku, bahwa seluruh rencana ini berjalan karena Elisabeth. Nicholas mengaku, ia tak mungkin melukai Claudia karena ia mencintai Claudia.

Pernyataan Nicholas membuat Elisabeth lagi-lagi merasa di khianati.

Hari demi hari gadis itu di siksa dengan sadis. Elisabeth sudah lelah, ia bahkan tak menunjukan reaksi apapun saat di siksa dan di perkosa. Tatapan nya kosong, seolah sudah lelah dengan semuanya.

Di akhir hayatnya. Elisabeth di pukul oleh semua tokoh-tokoh novel itu dengan perbandingan satu orang satu pukulan. Tentu itu membuat Elisabeth tak bertahan lama, Elisabeth tumbang. Sebelum meninggal Elisabeth menangis lirih, ia menyesal dengan semua ini.

Sebelum matanya tertutup, Elisabeth dapat melihat seorang pria tinggi datang berlari ke arahnya. Lelaki itu langsung mengangkat kepala Elisabeth memangkunya dengan lembut.

Lelaki itu menangis lirih, sembari terus memohon agar tidak di tinggalkan olehnya.

Elisabeth tersenyum lembut, kala melihat wajah orang itu. Dengan susah payah, Elisabeth mengangkat tangannya menyentuh wajah lelaki itu.

"M---Maafkan a--aku,

E--Edwards..."

Ucapnya terakhir kali lalu menutup matanya erat. Lelaki itu sontak menangis kencang sembari terus memanggil nama Elisabeth. Ia memohon kepada sang kuasa untuk mengembalikan, Elisanya, cintanya, tapi semua sia-sia. Semua sudah terlambat.

Tak ingin hidup sendiri, Lelaki itu meraih pisau yang berada tak jauh dari nya, ia langsung menancapkan pisau itu ke jantungnya. Lelaki itu ambruk di samping Elisabeth.

"J-jika ada kehidupan kedua, aku berharap kita bersama, s--sayang.." ucap lelaki itu terakhir kalinya.

Singkatnya Kehidupan berjalan seperti semula. Kematian Elisabeth tak berpengaruh pada tokoh-tokoh novel tersebut. Mereka seolah tak ingat siapa itu Elisabeth, mereka seolah tak mengenal Elisabeth.

Di akhir cerita, setelah Claudia bangun dari koma nya Aldrich langsung melamar gadis itu dan tentunya di terima oleh Claudia. Pria-pria yang menaruh hati pada Claudia kalah. Mereka mau tak mau mengikhlaskan gadis baik seperti Claudia. Setelah beberapa tahun Aldrich dan Claudia menikah Aldrich dan Claudia di karuniai sepasang putra dan putri yang cantik dan tampan. Di situlah mereka hidup bahagia selamanya.

♡♡♡♡

Bersambung....

Elisa's Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang