47 : Elisa's Transmigration

18.5K 980 29
                                    

Seneng gak kalian aku rajin update rawrrr😘

••••

Giorgio Edwards Robbertson. Seorang CEO perusahaan terkenal, tiran bisnis, sekaligus singa dunia bawah. Pria yang tak pernah kenal takut, mungkin terkecuali kepada kekasihnya--Elisabeth.

Edwards, pria yang mampu menghancurkan seisi dunia jika menyangkut Elisabeth. Pria yang sangat teramat mencintai Elisabeth, jadi tak heran jika dengan mudah ia membasmi tikus-tikus yang berusaha menyelakai Elisa nya.

Edwards pula lah yang turun tangan membalas tiga babi kecil yang memang sudah ia incar sedari lama. Ingin sekali ia meremukkan tubuh mereka tetapi mengingat, lebih baik mereka mati dengan cara mereka sendiri.

Edwards tak perlu repot-repot, ia hanya perlu memberi sedikit celah agar ketiga babi itu dengan mudah pergi menuju alam baka.

6 kali mereka menampar kekasihnya dengan biadab. Dan lihat lah sekarang Edwards membalas berkali-kali lipat dari sakit yang Elisa nya rasakan.

Aldrich Dominic Marquez, lelaki itu benar-benar tak lepas dari Edwards. Edwards tak mengampuni nya dengan mudah, tamparan yang ia layangkan kepada Elisa mengakibatkan hal yang fatal. Pertama, dirinya di buat sekarat oleh Edwards, kedua orang tua nya meninggal karena tabrakan yang terjadi ketika menuju ke negara ini, tak sampai di situ Edwards juga menghancurkan perusahaan yang dengan susah payah di dirikan oleh keluarga nya. Hingga sekarang, akibat siksaan terus menerus yang Edwards lakukan padanya, ia harus menginap di rumah sakit.

Claudia Edmonia, gadis yang dengan senang hati ingin menghancurkan Elisabeth tetapi tidak sadar, akibat obsesinya membuat dirinya sendiri terjun kedalam jurang yang mengerikan. Yaitu, berhadapan dengan Edwards sang manusia setengah iblis. Hidup Claudia benar-benar di buat hancur oleh pria itu. Selama di bawah tanah, Edwards dengan keji memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan masa depan Claudia. Ya. Kalian tidak salah tebak, memperkosa. Edwards memerintahkan puluhan anak buahnya untuk menggauli gadis itu hingga berhari-hari tak sadarkan diri. Hey, jangan kalian langsung mengasihani Claudia, ini salahnya. Jangan salah kan Edwards, pria itu hanya bertujuan untuk membalas perbuatan kecil yang di layangkan Claudia kepada kekasihnya. Ya, hanya balasan yang 'kecil'. Tak sampai di situ, Claudia juga di buat trauma hingga membuat nya kadang tertawa, menangis, bahkan berbicara

Raefal Mahaprana. Seorang lelaki yang dengan lancang berbicara hal kotor kepada Elisa-nya. Menjelek-jelekkan bahkan menghina kekasihnya, tak sampai di situ Raefal juga kemarin sudah berani menyentuh Elisa-nya. Raefal benar-benar membuat Edwards marah besar. Pria itu tak tanggung-tanggung membuat Raefal menderita. Ia membakar kediaman keluarga Raefal, menyiksa lelaki itu tanpa ampun di setiap hari nya. Edwards menyiksa lelaki itu langsung dengan tangannya sendiri, tak tanggung-tanggung setiap kali Raefal sekarat ia obati, lalu ketika sembuh ia siksa lagi, begitu seterusnya. Hingga sampailah ke titik dimana, Edwards tanpa sengaja menyiksa nya dengan brutal hingga membuat Raefal harus masuk rumah sakit dalam keadaan yang tak baik-baik saja, yakni koma.

Lantas menurut kalian, sebutan apa yang pantas untuk pria seperti Edwards?

Gila?

Jahat?

Budak cinta?

Atau apa?

•••••

📍Kediaman Robbertson.

"Sayang," panggil Edwards kepada kekasihnya.

Elisa mengalihkan pandangannya menatap kekasihnya, "hm kenapa?" Sahutnya.

Edwards menggeleng, pria itu berjalan mendekati Elisa mengusap lembut surai nya. "Kenapa sayang? Apa yang kamu pikirkan sampai melamun seperti itu?"

"Tidak Ed. Aku tidak apa-apa. Hanya saja,"

Edwards mengerutkan keningnya. "Hanya saja?"

Elisa memandang wajar Edwards dalam. "Apa yang sudah kamu lakukan kepada mereka Ed?"

Edwards terdiam sesaat. "Tidak ada sayang." Jawabnya kemudian.

"Bohong!"

"Kamu membunuh mereka?" Tanya Elisa.

"Tidak." Jawab Edwards.

"Lalu?"

"Hanya pelajaran kecil sayang," ucapnya.

Elisa menghela nafas, lalu mengalihkan pandangannya menatap ratusan bangunan megah di depannya.

"Apa kamu mengkhawatirkan mereka El?" Edwards membuka suara.

"Tidak." Elisa menjawab dengan pandangan yang tak teralihkan.

"Aku tidak mengkhawatirkan mereka Ed. Hanya saja, jikalau kamu membunuh mereka kamu akan merusak seluruh rencana ku untuk menghancurkan Claudia." Ucap Elisa.

Mendengar itu Edwards terkekeh geli. "Oh ayolah sayangku," Edwards memeluk tubuh Elisa dari belakang, dengan wajah yang ia letakkan di bahu Elisa agar dengan mudah ia mencuri kecupan di pipi kekasihnya.

Cup

"Aku sudah mengatur semuanya sayang. Kamu hanya perlu duduk manis dan saksikan kehancuran wanita itu." Ucap Edwards.

Elisa membalikkan badannya menatap Edwards. "Maksudnya?"

Cup

Melihat wajah kebingungannya Elisa membuat Edwards gemas sendiri. Ia berulang kali mengecup bibir kekasihnya tapi,

"Hentikan!" Cegah Elisa.

"Berhenti mencium ku dan jelaskan dengan baik." Kesal Elisa.

Edwards mengerjapkan mata nya polos. "Jelaskan apa sayang?"

"Ed, please!"

"Menjelaskan bagaimana caranya membuat anak, begitu maksudmu sayang?" Goda Edwards.

Bugh

"Edwards kampret!"

Mendengar itu Edwards berlari, sembari tertawa terbahak-bahak. Entah lah, ia senang menggoda kekasihnya itu. Sebab, Elisa-nya terlalu menggemaskan jadikan Edwards tak tahan.

Eh?

Rawrrrr

••••

Bersambung....

STOP OR NEXT??

Masi ada sedikit lagi untuk penderitaan Aldrich, Raefal, dan Claudia. Hmm menurut kalian, Ed berlebihan atau tidak?

Atau, "tidak ada yang berlebihan jika menyangkut orang yang kita cintai?"

Komen rame, Vote juga banyak, aku next. Jika tidak maka izinkan author bersantai ria dulu Rawrrrr😘

Published: 04.05.2024

Elisa's Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang