Heyooo cintaaa😻
Jangan lupa vote dan komenn nya sayy
Tandai jika ada yang typo ya bebb
Happy Reading!💗
Pagi ini seperti biasanya Elisa bersiap menuju kampusnya. Selang beberapa menit Elisa sudah siap dengan style nya.
Seperti biasanya pula, gadis itu berkaca di depan cermin besarnya. Ia tersenyum tipis kala melihat dirinya yang cukup cantik.
Setelah selesai dengan semuanya. Elisa langsung bergegas menuju kampusnya.
♡♡♡♡
Citt...
Duk!
"Awss"
Elisa mengerem mendadak. Kepalanya terbentur stir mobil. Elisa memegang kepalanya, ia menatap ke arah depan yang menyebrang tiba-tiba di depan mobilnya.
"Fuck!"
Elisa berdecak sebal ketika melihat orang yang menyebrang tiba-tiba itu.
Dengan malas gadis itu membuka pintu mobilnya. Elisa keluar dari mobilnya dengan kacamata hitam sembari menatap kesal gadis yang menyebrang tiba-tiba.
"Tidak usah drama bodoh!" Ucap Elisa.
"Tidak hikss... aku tidak drama El, hiks... maaf tadi aku buru-buru, aku---"
"Sstt diem ege! Lebih baik kau pergi dari sini Claudia. Kau menghalangi jalan ku!" Potong Elisa kemudian hendak memasuki mobilnya kembali tanpa menghiraukan Claudia yang masih terduduk di aspal.
Claudia terus menangis. Ia berusaha menarik simpati orang-orang.
"Oh Ya Tuhan! Gadis sialan ini" geram Elisa.
Elisa membuka jendela mobilnya, lalu menongolkan sedikit kepalanya. Elisa menatap malas Claudia. "Kau minggir, atau ku tabrak!" Ucap Elisa tajam tanpa memperdulikan pandangan orang-orang yang terus menatap dirinya dan juga Claudia.
Claudia hendak bangkit dari duduknya. Namun kala melihat Aldrich yang berlari kearahnya gadis licik itu mengurungkan niatnya.
Elisa yang melihat itu melotot sebal. "Heh tolol! Kan aku sudah bilang awas atau mau kutabrak hah?!" Teriak Elisa.
Claudia kembali menangis.
"Claudia!" Teriak Aldrich.
Claudia yang melihat Aldrich menangis semakin kencang. Aldrich yang melihat itu langsung membawa gadis selaku kekasihnya ke pelukannya.
Aldrich berusaha menenangkan Claudia.
Elisa yang berada di dalam mobil lagi-lagi berdecak malas. "Drama baru apa lagi ini, Astaga!"
Setelah merasa tenang. Aldrich meminta Tiya selaku teman sekelas Claudia untuk membawa kekasihnya itu menuju ruang kesehatan. Aldrich tentu tak tinggal diam, ia harus memberi pelajaran pada Elisa.
Aldrich berjalan mendekati mobil Elisa. Ia mengetuk keras kaca yang sudah Elisa tutup sedari tadi.
Elisa memutar bola mata, "Bajingan ini!"
Elisa keluar dari mobilnya. Gadis itu berdiri didepan muka Aldrich. Aldrich sontak mematung ketika melihat wajah Elisa yang semakin cantik.
Elisa membuka kacamata hitamnya. Ia menatap heran Aldrich yang mematung didepannya, namun kemudian Elisa terkekeh pelan. Gadis itu berjalan satu langkah lagi mendekati Aldrich.
Sehingga tubuhnya dengan tubuh Aldrich hampir menempel. Elisa menatap remeh Aldrich "Terpesona huh?" Ucapan Elisa membuat Aldrich tersentak. Mendengar perkataan Elisa, Aldrich sontak mendorong pelan bahu gadis itu.
Elisa terkekeh "Oh ayolah Al."
Aldrich mengepalkan tangannya erat "Apa lagi yang kau lakukan pada Claudia, El?"
"Tidak ada. Salah kan saja perempuan mu itu yang menyebrang tidak hati-hati." Ucap Elisa.
"Aku tau, kau sengaja membuat drama ini agar semakin diperhatikan olehku, bukan?" Aldrich tersenyum remeh pada Elisa.
"Percaya dirimu bagus juga! Tapi sayangnya itu tidak mungkin." Ucap Elisa. Elisa memandang Aldrich dari ujung kaki sampai ujung kepala "Aku sudah tidak berminat dengan pria bodoh sepertimu." Ucap Elisa lalu tanpa basa-basi ia meninggalkan Aldrich yang semakin menggeram marah.
Elisa langsung masuk kedalam mobilnya. Gadis itu kembali memakai kacamata hitamnya. Ia kemudian menjalankan mobilnya.
Tin!
Tin!
Elisa membunyikan klakson guna berpamitan pada Aldrich.
"Papay, Olang gilaa" ledek Elisa sembari melampaikan tangan lentiknya.
Aldrich menatap kepergian Elisa dengan tatapan penuh kekesalan. "Sialan kau Elisabeth!"
♡♡♡♡
Elisa bernafas lega kala dosen sudah pergi dari ruang kelasnya. Elisa melirik jam yang melingkar di tangan kirinya.
14:40
Elisa pun bergegas kembali ke rumahnya. Namun baru hendak melangkahkan kakinya, ponselnya berdering.
"Halo Rom"
"....."
"Apa?! Kau jangan bercanda bodoh!"
"....."
"Sialan! Kenapa bisa? Aku akan segera kesana sekarang."
"....."
"Iya aku otw sekarang!"
Pipp
Elisa memutuskan panggilan secara sepihak. Ia langsung berlari menuju mobilnya.
Di mobil Elisa terus berperang dengan pikirannya sendiri. Sembari menyetir, gadis itu memikirkan hal yang di luar kendalinya.
Elisa bingung. Ia pusing. Kepalanya seperti hendak meledak, berita yang ia dapatkan dari Romi membuatnya berfikir keras.
Ya. Farezta kecelakaan. Elisa mendengus pelan, gadis itu sekarang tengah berfikir apa kiranya penyebab dari kecelakaan yang Teman nya itu alami. Elisa terus berfikir hingga pikirannya tertuju pada satu orang.
"Apa mungkin, ini ulah E-Edwards?" Ucapnya pelan tanpa sadar.
♡♡♡♡
Bersambung....
Publish : 11.08.2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Elisa's Transmigration
Viễn tưởngElisa Latasha Mauren hendak di jual oleh ibu tiri nya ke salah satu rumah wanita malam. Elisa tentu tak terima, ia memilih kabur dari sana dan sialnya lagi suruhan dari ibu tirinya malah mengejarnya sampai ia tersesat tak tau kemana, hingga akhirnya...