Jisoo kembali menenggak minuman di hadapannya. Kepalanya sudah terasa pening, wajahnya memerah, matanya semakin terlihat sayu. Setelah mendapatkan pesan bahwa Seungcheol mungkin akan pulang terlambat, maka ia segera memutuskan untuk menghabiskan waktunya sendirian.
"Shua lebih baik terus cemburu ngeliat Kak Cheol sama Hann-ie dibandingkan kita jadi berantem kaya gini" Jisoo menatapi gelas kecil miliknya lalu kembali meneguk minuman tersebut.
Sementara figur di hadapannya hanya terduduk diam mendengarkan celotehan tak jelas milik Jisoo.
Jisoo mulai tertawa terbahak-bahak, "TAPI SHUA NIKAH SAMA KAK CHEOL!"
Ia menghentikan tawanya lalu mulai merengek, "tapi shua nyakitin Han!! Shua sayang sama han!!!"
Ia dapat merasakan jemari dingin mengusap air matanya perlahan. Jisoo segera menggelengkan serta menjauhkan wajahnya, "jangan~"
"Jangan pegang shua, nanti shua-"
"Pokoknya jangan!"
Sebuah suara kini menyaut ucapannya, "kenapa?"
"Kita gak kenal, Shua-"
Kepala itu mulai terjatuh membentur meja, Jisoo kembali mendongakan kepalanya perlahan lalu memicingkan matanya mencoba memperjelas figur yang terduduk di hadapannya.
"Kak cheol! Kak cheol disini ada kak seokmin!!!" Ia mulai bergerak panik meninggalkan meja tersebut seraya melangkahkan kakinya tak tentu arah.
Lengannya ditarik kasar oleh figur tersebut, didorongnya tubuh lemah milik Jisoo ke arah dinding di belakangnya.
Seokmin mengunci tubuh Jisoo menggunakan tubuh kekarnya. Jisoo mulai kembali merengek sembari tak henti memukul tubuh di hadapannya.
"Pergi, Shua gak salah apa-apa!" Rengekan Jisoo terus terdengar layaknya anak kecil.
Seokmin menahan pukulan tersebut, "Gak. Lo selalu nganggep gue sebagai orang jahat kaya sekarang!"
"Kak Seokmin emang jahat!! Kak seokmin suka mukulin shua! Kak seokmin jangan pukulin shua lagi..." Rengeknya kembali
"Shua! Lo udah gak sadar kaya gini, banyak orang jahat yang udah ngeliatin bahkan ngikutin lo dari tadi! Itu kenapa gue disini!! Bahkan lo gak sadar kalau orang yang nyelamatin lo dari Gunho itu bukan Seungcheol" ia mendecih pelan lalu meraih kedua tangan milik Jisoo untuk dicengkram kuat di atas kepala pemiliknya.
Seokmin menatap wajah Jisoo dengan pipi yang memerah akibat efek alkohol, "kenapa gue selalu jadi orang jahatnya?" Tanya Seokmin lirih lalu mendekatkan wajahnya ke wajah terkejut milik Jisoo sekarang.
"Enggak!!!" Jisoo menggerakan wajahnya untuk menghindari Seokmin. Sebelum pada akhirnya bibir mungil miliknya berhasil diraup oleh pria dihadapannya.
"Mmphhh!"
"Kenapa masih seungcheol?" Bisik Seokmin pelan.
Jisoo terus berusaha melepaskan tautan keduanya. Seokmin menghentikan kegiatannya saat menyadari seseorang tengah mengambil potret keduanya tanpa izin.
"Lo siapa, anjing?" Bentaknya membuat pria itu segera berlari meninggalkan keduanya. Seokmin melepaskan cengkramannya pada Jisoo lalu mulai mengejar pria tersebut. Ia mengedarkan pandangannya lalu mengikuti langkah pria itu menuju pintu keluar melupakan Jisoo yang tengah terduduk bersandar di tempatnya.
Jisoo mendongakan kepalanya saat menatap dua orang pria tengah tersenyum ke arahnya, "hei? Kenapa? Mau dianter pulang?"
Ia menggelengkan kepalanya lalu bangkit perlahan, kesadarannya yang semakin menghilang membuat ia sedikit terjatuh ke arah salah satunya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Merimi? [CheolSoo]
Fanfiction"Gagal nikah ya kak? Sama..." "Kalau gitu kita nikah aja." Kalau kriteria suami idaman bagi banyak orang itu mapan, setia, penyayang. Itu gak berlaku buat calon mertua dari Choi Seungcheol. Lamaran pria yang memenuhi semua kriteria itu justru ditola...