- b o n u s c h a p t e r -
Special Joshua Birthday"Mas?"
Seungcheol membuka matanya perlahan lalu mulai menerbitkan senyumannya, "hm?"
"Bangun, ini udah pagi. Shua udah siapin kopernya juga, 5 hari kan?"
Seungcheol mengangguk lalu menarik tubuh pasangannya itu untuk dipeluknya erat di atas ranjang, "maaf tahun ini mas gak bisa rayain ulang tahun shua gara-gara urusan kantor."
Jisoo mengangguk pelan, "gak apa-apa"
"Atau mas batalin aja jadwalnya?"
"Jangan!"
Seungcheol tersenyum lalu mulai mengecupi wajah milik Jisoo membuat sang pemiliknya hanya terkekeh geli, "ayo turun, Seungji udah nunggu dibawah untuk sarapan pagi"
Jisoo sedikit berteriak pelan ketika Seungcheol justru mengangkat tubuhnya keluar kamar.
"Kemarin Seungji minta papi gendong, papi bilang sakit pinggang! Sekarang malah gendong papa?!" Ucap putranya dengan wajah tertekuk.
Seungcheol tertawa pelan, "Seungji lebih berat dari papa..." ejeknya lalu mencium pipi putranya itu.
"PAPA?!"
Jisoo tersenyum lalu menghampiri keduanya dan memberikan beberapa piring kosong untuk mereka, "itu tandanya papa gak gagal ngasih makan Seungji"
"Tapi kan Seungji tetep kecil kaya gini!"
"Iya! Seungji itu mungil, seharusnya tetep jadi bayinya papa!!!" Ucap Jisoo lalu memeluk putra pertamanya itu erat. Seungji yang menerima pelukan tersebut hanya terkekeh pelan.
Pelukan tersebut terlepas ketika Jisoo memilih untuk terduduk di samping putranya. Meraih piring milik suami serta putranya untuk menyediakan sarapan untuk keduanya. Selesai dengan keduanya, ia segera meraih piring miliknya, "selamat makan!" Ucapnya sembari tersenyum manis.
Seungcheol mengangguk lalu mulai menyantap lahap sarapan paginya. Ia tersenyum menatap Seungji yang ikut menyantap lahap sarapannya.
Jisoo mulai memasukan suapan pertamanya. Sembari mendengarkan cerita Seungji tentang harinya di sekolah dasar.
"Papi nanti-" ucapan milik Seungji terhenti. Begitupun dengan gerak tangan Jisoo yang siap untuk memasukan suapan keduanya.
Seungcheol sedikit menoleh menyadari bahwa terdapat suara tangisan bayi dari ruangan lainnya. Jisoo segera bangkit tergesa lalu memasuki ruangan bayinya.
Sang kepala keluarga menatap piring yang masih terlihat penuh dengan beberapa potongan lauk di sendok yang terletak di atas piring tersebut.
"Papi..." panggil Seungji pelan
"Ya?"
"Papi beneran ada urusan di kantor ya 5 hari? Kita gak bisa rayain ultah papa ya?" Tanya Seungji polos.
Seungcheol menganggukan kepalanya dengan wajah sedihnya, "maafin papi ya?"
"Kalau Seungji bikin kejutan untuk papa tanpa papi boleh kan? Seungji ingin papa senyum lebar lagi, Semenjak Jian lahir papa harus kerja dua kali lipat di rumah, ngurusin Seungji, ngurusin Jian, siapin sarapan untuk Papi sama Seungji, siapin sarapan untuk Jian, Jemput Seungji dari sekolah sambil ngegendong Jian kemana-mana."
"Papa kadang lupa makan, kurang tidur, bahkan papa udah jarang main sama uncle Hao atau uncle Han"
Seungcheol terdiam sejenak, "Seungji bebas ngelakuin apapun yang bisa bikin papa seneng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Merimi? [CheolSoo]
Fanfic"Gagal nikah ya kak? Sama..." "Kalau gitu kita nikah aja." Kalau kriteria suami idaman bagi banyak orang itu mapan, setia, penyayang. Itu gak berlaku buat calon mertua dari Choi Seungcheol. Lamaran pria yang memenuhi semua kriteria itu justru ditola...