"Ndan, aya nu neang."
Rama yang dipanggil oleh temannya seperti ini dia pun segera mungkin menghampiri.
"Saha?"
"Tuh tingali di gerbang. Awewe, geulis pisan. Adi beuteungna pa Lurah."
Senyum-senyum orang yang memberitahukan ini kepada Rama.
Dan setelah mengetahui siapa orang itu Rama agak sedikit gusar tapi dia mendekat juga ke gerbang.
"Assalamualaikum teh Endah."
"Waalaikumsalam Mang Ndan." ada senyum yang dilepaskan oleh wanita itu.
"Teteh ngapain ke sini? Maaf Teh tapi kalau bisa jangan muncul di sini." Rama jad ketar ketir.
"Aku udah pastiin kok nggak ada yang ngikutin aku. Dan aku sengaja datangnya pagi-pagi. Dan terima kasih ya karena kamu sudah memperjelas semuanya. Ini aku bawain buat kamu!" wanita di hadapan Rama dia mengulurkan tangannya yang memegang sebuah kotak.
Dan sebetulnya ini membuat hati Rama jadi tak enak.
"Kenapa? Ambil aja. Itu isinya buku-buku yang bisa kamu pelajari kalau kamu mau masuk jurusan ekonomi. Aku sengaja nganterinnya ke sini supaya kamu bisa baca ini dan nggak akan dicurigai oleh istri pura-puranya Mang Ndan."
Lagi-lagi jawaban yang membuat Rama merasa sangat bersalah.
Dia jadi mengingat kejadian kemarin.
Flashback on
"Teh Endah, tolong jangan bilang begitu. Sebenarnya ini tidak sama seperti yang Teteh pikirin!"
"Kamu sengaja bukan mempermainkan aku? Kamu bilang kamu mencintaiku tapi ternyata apa?"
Kejadian ini terjadi kemarin setelah Rama pulang kerja di proyek.
Endah sudah tidak bisa menahan diri dan dia kesal sekali dengan Rama. Gadis itu sangat mencintainya tapi dia tidak menyangka kalau Rama hanya menjadikannya mainan saja dan justru menikah dengan wanita lain.
Karena itulah dia mendatangi Rama dan berencana untuk bicara berdua.
"Kenapa nggak sekalian aja kamu bunuh aku? Apa kamu sangat membenci keluargaku sampai harus menghinaku dan menipuku?"
"Teh, turunin pisaunya, aduh, kalau ada yang ngelihat nanti bahaya Teh! Orang akan pikir macam-macam."
Rama juga sudah ketar-ketir dia takut ada orang yang mengikutinya seperti yang dikatakan Xaviera.
Tapi memang dia memperhatikan sekitar sih seperti tidak ada siapa-siapa dan dia tidak mau memperlama keadaan ini.
"Semua tidak sesuai dengan yang Teteh pikirin. Ini semua hanya pura-pura!"
Flashback off
Di sanalah Rama jadi cerita tentang hubungannya dengan Xaviera. Walau dia sebetulnya tak mau membicarakan ini dan ingin menjaga hubungannya tetap rahasia.
Tapi dia khawatir dengan Endah yang membawa pisau dan tampak sangat frustasi juga sangat kesal padanya.
Itulah kenapa Rama akhirnya menceritakan semuanya meski hatinya sangat merasa bersalah sekarang.
Alah siah kudu kumaha nya? Mun teu carita engke sieun teh Endah nekad. Ah tapi emang da teu aya hubungan nanaon jeung teh Era. Tapi naha ayeuna rarasan ka teh Endah jadi beda kieu nya? Asa nyaah, tapi oge asa karunya terus asa salah tos ngungkapkeun kaasih ieu. Tapi naha ayeuna rarasaan teu puguh kieu? Cawerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARISAN RAMADHAN
RomanceXaviera Lakeswara (24th) terpaksa menjadikan cowok kampung buruk rupa seperti Ramadhan (20th) sebagai suami kontrak demi menggagalkan keinginan perjodohan dari orang tuanya. Sayangnya, kedua orang tua Xaviera masih tak memercayai hubungan mereka ber...