Bab 27. ESCAPE TO PARADISE

77 2 2
                                    

"Iya cewek itu neken Rama. Cewek yang bernama Endah itu dia ngedatengin Rama dan dia bilang dia mau bunuh diri makanya Rama terpaksa cerita buat bikin dia diem. Dan cewek itu juga janji kalau dia nggak akan cerita ke manapun lagi soal yang diceritain Rama itu. Tapi taunya bocor. Bahkan nyokapnya Rama sampe tau soal ini ya gara-gara dia."

"Haah ...,"

Tapi tanggapan Xaviera justru datar seperti ini saja sambil dia memakai sendalnya.

"Temenin gue yuk Le. Pengen jalan gue."

"Dih, gue udah cerita capek-capek kayak gitu cuman ditanggapin pake hah doangan? Tega banget lu ama gue."

"Udah bagus gue tanggapin daripada nggak sama sekali. Yuk siap-siap ikut gue. "

Xaviera tak peduli dia justru menarik tangan sahabatnya untuk masuk ke wardrobe dan mencari pakaian ganti yang pas untuk acara mereka keluar bareng.

"Ra, kan tadi gue udah cerita kalau kenyataannya itu salah paham."

"Terus kalo salah paham kenapa? Gue mesti minta maaf gitu ke dia? Datengin dia? Bilang ke dia kalau gue nyesel gitu?"

Xaviera menghentikan langkah kakinya sambil menghempaskan napas dan menatap sahabatnya serius.

Di sini leti menggelengkan kepalanya karena memang tidak seperti itu yang diinginkan olehnya juga.

"Ya gue cuman pengen tahu tanggapan lo aja kan udah tau kenyataannya."

"Gue sama dia udah masing-masing. Dia di hidup dia, gue hidup gue. Dan ini hidup gue dan dia sekarang mungkin lagi pacaran sama yang namanya Sinta."

"Hah? Siapa tuh?"

Xaviera tak sama sekali ingin menggubris sahabatnya dan sudah berjalan menuju ke ruang ganti pakaiannya dan tentu saja membuat Leti mengikutinya karena ingin tahu.

"Eh jelasin dulu dong. Siapa tuh tadi yang lo sebut? Sinta? Kok gue baru denger nama itu. Lu gimana bisa tahu nama itu?"

"Pilih deh lu mau ganti baju apa, terus habis itu kita jalan." Lagi-lagi jawaban yang membuat Leti manyun.

"Mau jalan ke mana sih?"

"Udah lu cari aja baju yang mo lo pake. Abis itu kita have fun."

Kalau sudah seperti ini sahabatnya memang sedikit memaksa. Makanya Leti cepat-cepat memilih pakaian yang diinginkan olehnya sebelum dia kena omel lagi oleh sahabatnya itu.

"Lo ini ya, tahu-tahu nyuruh gue naik pesawat yang baru lo charter ini terus baru ngasih tau gue kalau kita mau ke Bali?" gerutu Leti ketika pesawat sudah lepas landas dan Xaviera sedang menenggak minumannya.

Wanita itu baru merespon dengan anggukan kepala setelah dia menghabiskan satu sloki minumannya barusan.

"Lo mau nggak?"

"Gue nggak minum. Lagian gue puasa tau. Ini kan masih bulan puasa kali."

Meskipun mereka bersahabat tapi kadang-kadang prinsip hidup mereka ya memang berbeda seperti ini.

Leti dengan hidupnya dan Xaviera dengan kebiasaannya sendiri.

Mereka saling menghormati dan tidak mempermasalahkan ini.

Meski kadang Leti juga mengingatkannya supaya tidak terlalu banyak minum.

Tapi memang sejak menjalin hubungan dengan Erik, Xaviera jadi lebih akrab dengan minuman keras seperti sekarang ini.

"Mau sampe sebanyak apa lo minum Ra? Gue liatin dari kita berangkat sampe sekarang itu udah hampir 15 sloki lo abis. Bisa pingsan lo nanti. "

"Hangover palingan."

WARISAN RAMADHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang