"Kamu gapapa?"
Tanya suara bariton yang kemudian keluar dari mobil dan langsung menghampiri Xaviera.
"Aku --"
Xaviera tadinya ingin mengomel pada orang yang membawa mobil itu karena dia belok buru-buru tak memperhatikan dirinya yang berjalan kaki.
Hanya saja melihat wajah pria yang mendekat padanya ...
"Kamu ...?"
Pria itu tampak mengenalinya dan menunjuk pada Xaviera.
"Kamu yang di pesawat waktu itu bukan?"
Xaviera pun berceloteh.
Di saat pria itu juga mengangguk pelan dengan senyum di bibirnya.
"Nggak sangka bisa ketemu kamu di sini. Kamu tinggal di daerah sini?"
Tanya yang membuat Xaviera menggelengkan kepalanya pelan.
"Complicated and difficult to -- you know."
"Hahaha, okey, apa ada luka di kakimu? Biarku lihat dulu."
"Ehm, I think I am good. Just shock maybe."
"Erik. Kenalkan namaku Erik."
"Ow, Xaviera."
Gadis itu pun mengulurkan tangannya pada pria yang membuat hatinya senyum-senyum.
"Xaviera, jadi itu namamu?"
Pria itu seperti menahan geli ketika mendengar nama tersebut.
Tentu saja Xaviera menganggukkan kepalanya.
"Apa ada yang aneh dengan namaku dan mungkin kamu ingin memanggilku juga seperti orang-orang sini memanggilku sapi Era?"
"Hahaha." Tawa terurai begitu saja dari bibir pria itu.
"Kamu lucu juga. Dan kamu nggak berubah sama sekali saat pertama kali aku bertemu denganmu di pesawat," jawab Erik lagi.
"Namamu hanya mengingatkan kepada seseorang yang dijodohkan padaku. Oh ya, ayo naik ke mobilku biar aku antar."
Harusnya aku tidak naik. Tapi dia adalah laki-laki yang memang aku ingin cari dari beberapa bulan yang lalu, bisik hati Xaviera yang berjalan ke pintu penumpang mobil Erik.
"Jadi masih zaman perjodohan?"
Saat Erik sudah duduk di kursi kemudi pertanyaan ini pun terlontar dari Xaviera.
"Oh iya. Tapi aku tidak mau dijodohkan. Xaviera Lakeswara, dia adalah wanita yang akan dijodohkan denganku. Tapi daripada aku bertemu dengannya aku lebih baik menyuruh asistenku untuk memberikan foto terburuk yang bisa dia dapatkan."
"Eh, tunggu, tunggu. Kamu Erik Clayton? Anaknya om Ben Clayton dan tante Susi?"
Tanya yang membuat Erik tidak jadi melajukan mobilnya dan menatap Xaviera sambil mengangguk.
"Jangan bilang kalau kamu itu--"
"Xaviera Lakeswara. Ya, aku emang dia dan aku yang dapat foto kamu yang banyak jerawatnya itu."
"Hahaha."
Pecahlah tawa Erik ketika dia mendengar ucapan Xaviera.
"Andai aku tahu kalau kamu ini adalah calon yang dijodohkan denganku." Dan setelah tawanya reda dia malah bicara begini.
Tin tin
Tapi sekarang sayangnya mereka ada di satu jalur jalan yang biasa dilewati mobil dan mereka tidak bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARISAN RAMADHAN
RomantizmXaviera Lakeswara (24th) terpaksa menjadikan cowok kampung buruk rupa seperti Ramadhan (20th) sebagai suami kontrak demi menggagalkan keinginan perjodohan dari orang tuanya. Sayangnya, kedua orang tua Xaviera masih tak memercayai hubungan mereka ber...