You
PESAN RESMI PT WHATSAPP INDONESIA
Selamat, kepada Anda sebagai pengguna setia WhatsApp, nomer Anda beruntung memenangkan uang sebesar 750 ribu rupiah.Pukul 11 siang, Gaza menatap pesan ke nomer ponsel yang selama ini dia ketahui sebagai nomer milik Nina.
Sudah sejak pagi tadi dia mengirim pesan berpura-pura sebagai penipu, dan hanya bercentang satu, menandakan Nina sudah tidak menggumam nomer ini.
Gaza tercenung.
Kalau Nina ganti nomer ponsel, maka dia perlu mencari tahu lagi.
Untuk apa?
Logikanya bertanya-tanya. Dan Gaza tidak bisa membohongi diri; dia khawatir Nina akan berbuat bodoh dan berusaha membantu Rindang untuk tetap berhubungan dengan Ivan.
Tidak sedalam itu.
Gaza terus-terusan meyakinkan dirinya sendiri saat dia harus menyudahi hubungannya dengan Nina lima tahun lalu.
Yang nikah saja bisa cerai, wajar kalau yang pacaran bisa putus...
Gaza berusaha menguatkan dirinya sendiri.
Nina tentu tidak terima.
Tapi mungkin karena Nina tidak pernah duduk berdua, hadap-hadapan dengan Haji Rahmat, lalu mendengar sendiri dari mulut Haji Rahmat apa yang terjadi dengan anak beliau yang meninggal dunia karena kenaifan, pasangan muda yang merasa mereka bisa menaklukan dunia.
Orang yang tidak tahu sejarah akan dikutuk untuk mengulanginya lagi...
Suara pintu kantornya diketuk dari luar.
Gaza yang masih merenungi layar ponselnya mengangkat wajah dan menjawab, "Masuk." Gaza lalu melepas kacamatanya dan meletakkannya di meja, sembari memijat pelipisnya.
Wajah Rangga terlihat muncul dari sela pintu sebelum akhirnya melangkah masuk.
"Bang, mau titip makan siang?" tanya Rangga sebelum duduk di kursi di depan meja kerja Gaza. Rangga melirik ke arah kacamata Gaza yang ada di meja dan wajah Gaza yang lesu. "Begadang kemarin, Bang?"
Gaza mengangkat wajahnya. "Ketoprak telor aja," kata Gaza pendek.
Rangga menatap Gaza. "Jadi ketemu di mana cucunya Haji Rahmat?"
Gaza menyandarkan tubuhnya dan memutar pelan kursinya. "Dekat sama tempat aku nonton konser orkestra sama Riris kemarin..."
Rangga sudah menimbang-nimbang apakah dia harus menanyakan ini atau tidak. Tadi pagi dia bertemu Syahdan dan dia juga merasakan hal yang sama.
Kemarin malam itu pertama kalinya Gaza bertemu Nina setelah entah berapa lama. Rangga dan Syahdan harus memastikan kalau reuni kecil mereka tidak berakibat apa-apa pada Gaza.
Jadi dengan memberanikan diri, Rangga bertanya, "Terus gimana kabar Kak Nina?"
Gaza melirik Rangga. "Aku tidak mengobrol banyak tapi kurasa dia baik-baik saja..." kata Gaza. "Dia terlihat seperti selalu mengantuk sepanjang malam, tapi selain itu, semuanya normal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sick
Storie d'amoreNina tahu betapa keras kakeknya, H. Rahmat Rasyidin. Pria tua itu hampir bisa menoleransi semua kebrengsekan anak dan cucunya, tapi ada satu pantangan yang tidak bisa ditawar; pasangan mereka--sekadar pacar apalagi calon suami dan istri--harus mele...