Hari ini adalah hari Sabtu Shania yang baru saja terbangun langsung melihat jam di ponsel nya ternyata menunjukkan pukul 5 pagi. "Oh iya Gua kan janjian sama si Jaden, pagi ini mau joging. Ucapnya sambil membangkitkan tubuh nya perlahan.
***
"Mamah, Papah aku mau joging dulu ya. Pamit Shania pada mamah, dan papah nya."Joging sama siapa Nak? Tanya Papah.
"Jaden Pah.
"Oh iya boleh. Ucap Mamah singkat.
***
@Taman
"Ayo donk Shan, masa segitu aja udah capek."Sabar donk Jad, gua capek nih.
"Ah lu segitu doank, ya udah bentar Gua beli air dulu ya.
10 menit kemudian.
"Nih. Ucap Jaden memberikan sebotol air pada Shania."Thanks.
"Gimana mau lanjut atau pulang?
"Pulang aja deh, Gua udah capek soalnya.
"Ya udah deh yuk.
Shania yang tidak sadar kalau tali sepatu nya tidak terikat sempurna langsung berdiri dan berjalan, hingga ia ke serimpat tali sepatu nya sendiri, yang membuat kakinya terkilir. "Ahhh teriaknya.
"Ehhh lu kenapa? Tanya Jaden.
"Kaki gua terkilir soalnya tadi tapi sepatu belum terikat sempurna. Jelas Shania pada Jaden.
"Aduh Shan, makanya ngikat nya yang benar. Ucap Jaden sambil membantu Shania mengikat tali sepatu nya.
"Ya udah sini Gua gendong aja deh. Ucap Jaden sambil merubah posisi menjadi jongkok."Eh jangan nanti Lu keberatan gara-gara badan Gua.
"Udah gapapa, ayo sini naik nanti keburu siang.
"Iya deh. Ucap Shania langsung menaiki tubuh Jaden.
"Ya udah sekarang langsung pulang aja ya?
"Iya udah cepat ah, kaki gua sakit nih.
"Iya lu sabar donk, Gua juga berat.
"Lagian udah gua bilang gua berat.
"Ah udah deh gak usah banyak omong. Ucap Jaden mulai berjalan perlahan menuju rumah.
***
"Sampai juga akhirnya. Ucap Jaden sambil mendudukan Shania di kursi, lalu membuka sepatu Shania."Eh mau ngapain Lu Jad? Tanya Shania.
"Gua mau mijit Lu.
"Eh gak mau sakit Jad. Tolak Shania.
"Berisik Lu, kalau gak di urut nanti tambah parah. Tenang aja deh, Gua ini orangnya jago kalau urusan pijat memijat. Ucap Jaden mulai memijat kaki Shania.
"Aduh Jad sakit woi. Shania sambil mencengkram bahu Jaden.
"JADEN SAKIT!!! Ucap Shania sambil terus mencengkram bahu Jaden.Namun Jaden, tetap tidak memperdulikan teriakan Shania, dan tetap memijat kaki Shania. Seraya berkata, sambil tetap memijat. "Udah tenang aja, ini sedikit lagi kok bagian terkilir nya udah kena.
"Jaden pelan-pelan donk WOI!!! Teriak Shania karena pijatan Jaden yang terlalu kuat.
15 menit kemudian.
"Akhirnya... Ucap Shania bernafas lega karena Jaden sudah selesai memijat kaki nya."Gila Lu Shan, bahu Gua sampai berbekas nih. Ucap Jaden sambil memegangi bahu nya.
"Maafin Gua Jad. Ucap Shania, sambil tertunduk.
"Haha gapapa Shan, Gua maklum kok. Ucap Jaden sambil wajah dagu Shania, dan memegangi dagu nya.
"Oh iya Lu hari ini ada rencana pergi gak? Tanya Jaden."Nggak emang kenapa?
"Gua mau ngajak Lu jalan.
"Kemana?
"Pantai?
"Boleh deh, kebetulan Gua udah lama gak jalan-jalan.
"Ya udah nanti Gua jemput ya.
"Oke, ya udah gua masuk dulu ya. Ucap Shania sambil memakai sepatu.
"Iya, tali sepatunya ikat yang benar. Ucap Jaden, sambil membantu mengikat tali sepatu Shania.
"Thanks Jad.
"Anytime.
"Ya udah sekarang Gua ke dalam dulu ya. Ucap Shania mulai berdiri.
"Pelan-pelan. Titah Jaden, sambil memegang tangan Shania.
"Hehehe iya Jad, Gua udah nggak apa-apa kok.
"Alhamdulillah... Kalau udah baik-baik aja. Titah Jaden lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
JASHAN
RomanceJaden merupakan seorang murid baru di salah satu SMA Internasional di Jakarta, ia merupakan siswa yang baru pindah dari salah satu Kota di Jawa Tengah. Di Sekolah tersebut ia berkenalan dengan salah seorang siswi bernama Shania yang merupakan seoran...