Malam hari.
Jaden, terus merangkul Shania yang sedang berjalan di sebelahnya. Sambil memasuki Restoran, tempat mereka akan bertemu Tristan, dan yang lainnya.
"Halo semuanya, maaf ya nunggu lama. Sapa Jaden, pada teman-teman nya."Jaden? Ya Allah... Lu apa kabar? Ucap Tobi sambil menghampiri Jaden, dan memeluknya.
"Alhamdulillah... Gua baik.
"Kabar Lu gimana?
"Alhamdulillah... Baik.
"Oh iya Tob, maaf ya Gua gak bisa datang ke Pernikahan lu sama Shula soalnya kan gua waktu itu masih di London.
"Hahaha iya santai aja, Gua maklum kan lu posisinya lagi Kuliah. Ya udah duduk sini. Ajak Tobi pada Jaden.
"Hai Tristan, Yudha, Galang. Sapa Jaden pada tiga temannya tersebut.
"Ehhh lu apa kabar? Ucap ketiganya sambil memeluk Jaden.
"Shawn gak ikut? Tanya Jaden.
"Dia sekarang di Paris. Jelas Yudha pada Jaden.
"Iya dia udah dua tahun disana, dia mirip Lu deh kuliah di Luar Negeri, dan hampir belum pernah pulang. Katanya betah disana, ya paling orang tuanya yang kesana. Jelas Galang.
"Oh iya Tris, gua dengar sebentar lagi Lu, dan Yunita tunangan ya? Tanya Jaden.
"Alhamdulillah... Iya, akhirnya gua bakal nyusul Tobi. Ucap Tristan senang.
"Btw, udah pada pesan makan belum? Tanya Shania.
"Udah Shan, kita kan udah tahu lu mau apa. Pasti spaghetti tuna keju? Tebak Shula.
"Tau aja Lu hehe.
"Iyalah gua tahu dari Tobi, nah Tobi tahu dari Jaden. Ucap Shula panjang lebar.
"Iya Shan, secara lu kan dulu pendiam, tertutup makanya kita heran kenapa si Jaden waktu itu akrab sama Lu. Jelas Yudha padanya.
"Iya kita aja yang sekelas sama Lu dari Kelas 10 gak kenal lu pada saat itu. Timpal Galang.
"Btw Yunita gak diajak? Tanya Shula pada Tristan.
"Dia lagi ada kerjaan di Semarang besok baru pulang. Jawab Tristan.
"Yunita itu, yang dulu pernah jadi Panitia di Seminar nya Helobagas ya? Tanya Jaden.
"Iya Jad, lu masih ingat aja. Ucap Tristan sambil terkekeh.
"Hahaha iya donk, nggak kerasa ya udah 3 tahun setelah kejadian itu. Ucap Shania pada semuanya.
"Gua juga masih ingat waktu itu gara-gara sakit gak jadi deh menghadiri iru. Ucap Shania sedih."Iya nggak kerasa ya, dulu kita masih anak SMA. Sekarang Gua, udah mau jadi Ibu. Ucap Shula dengan wajah gembira.
"Jadi Ibu? Jadi sekarang Lu? Tanya Shania senang.
"Iya gua lagi hamil, dan sudah memasuki Minggu ke 10.
"Aduh Shula Gua senang deh dengarnya. Selamat ya, akhirnya sebentar lagi Gua dipanggil Tante.
"Haha makasih ya Shania, makanya lu cepat donk nyusul Gua biar nanti umur anak kita gak jauh beda. Ucap Shula pada Shania.
"Ya kalau urusan itu, tanya Jaden kapan mau melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Ucap Shania menatap sang kekasih.
"Haha iya sayang, kamu berdoa aja ya biar bisa secepatnya. Kan Minggu depan Mbak Selva dulu yang nikah giliran kita ya setelah Mbak Selva. Ucap Jaden panjang lebar.
"Pokoknya kalau nanti Lu nikah, Gua mau jadi Bridesmaids nya. Ucap Shula pada Shania.
"Haha iya kan gua juga waktu lu nikah jadi Bridesmaids nya.
"Iya gua ingat, waktu itu juga kan yang dapat bunga di Pernikahan Gua, dan Tobi itu Lu.
"Eh tapi sayangnya waktu itu Groomsman nya bukan Jaden. Timpal Tobi.
"Iya waktu itu Groomsman nya Gua, dan Tristan karena ya lu lagi di London. Jelas Galang pada sahabatnya itu.
"Iya bener banget si, tapi kalian suka kan sama kado kiriman dari Gua? Tanya Jaden.
"Ya suka donk, itu barang nya bagus banget. Puji Tobi pada Jaden.
Belum sempat Jaden menjawab, makanan yang mereka pesan datang kemudian mereka langsung menikmati menu yang sudah di pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JASHAN
RomanceJaden merupakan seorang murid baru di salah satu SMA Internasional di Jakarta, ia merupakan siswa yang baru pindah dari salah satu Kota di Jawa Tengah. Di Sekolah tersebut ia berkenalan dengan salah seorang siswi bernama Shania yang merupakan seoran...