Shania terus memegangi perutnya yang semakin lama semakin sakit. "Sayang perut aku sakit banget. Ucap Shania sambil terus memegangi perutnya.
"Sayang kamu kenapa? Tanya Jaden panik.
"Perut aku sakit banget. Lirihnya.
***
"Gimana kondisi Shania? Tanya Jaden pada Jessica."Shania harus segera di operasi untuk mengeluarkan bayi yang ada di kandungan nya. Jelas Jessica.
"Lakukan yang terbaik untuk Shania. Ucap Jaden pada Jessica.
***
Di depan ruang operasi Jaden terus berdoa, dan berharap untuk keselamatan anak, dan istrinya. "Maaf boleh bicara sebentar? Tanya Jessica."Boleh.
Kemudian keduanya memasuki Ruangan Jessica. "Jadi gini hanya ada dua pilihan untuk kondisi seperti ini. Ucap Jessica pada Jaden.
"Apa itu? Tanya Jaden panik.
"Hanya ada satu nyawa yang bisa di selamatkan nyawa Shania atau nyawa Bayi yang di kandungan nya. Jelas Jessica.
"Lakukan, dan tolong selamatkan Shania pintanya pada Jessica.
Tanpa bertanya, Jessica langsung memberikan sesuatu untuk di tanda tangani oleh Jaden. Karena baginya saat ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya, baginya saat ini adalah waktunya untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
***
"Gimana kondisi Shania sayang? Tanya Ibu sambil menghampiri Jaden."Masih kritis Bu. Tadi hanya ada dua pilihan untuk di selamatkan, apakah Shania atau anak kami. Jelasnya pada sang Ibu.
"Lalu siapa yang kamu selamatkan? Tanya Kevin padanya.
"Aku memilih menyelamatkan Shania, Pah. Jawabnya.
"Mengapa kamu lebih memilih Shania? Tanya Mamah penasaran.
"Karena dihari tua nanti Shania yang akan menemaniku bukan anak. Karena, ketika mereka memiliki pasangan mereka akan tinggal terpisah dengan kami. Jelas Jaden pada semuanya yang berada disitu.
Mamah, dan Papah Shania yang mendengarnya merasa terharu begitu pula dengan Reti
"Masya Allah... Mamah bangga punya Menantu seperti kamu. Ucap Elvia pada sang Menantu.
"Shania beruntung dapat Suami seperti kamu, begitu pula Papah beruntung sekali memiliki Menantu kamu. Ucap Kevin menatap haru Jaden.
Tanpa mereka sadari Dokter Hillers ternyata mendengar hal tersebut dari jauh, dan ia tidak kalah haru dengan yang lainnya.
***
5 jam kemudian
Jessica keluar dari Ruang operasi, dengan wajah lega dan mulai tenang."Bagaimana kondisi Shania Dok? Tanya Jaden pada Jessica.
"Selamat ya Pak Jaden, kamu sekarang menjadi Ayah. Karena anak, dan Ibunya selamat. Jelas Jessica dengan wajah gembira.
"Alhamdulillah... Terima kasih Ya Allah, karena engkau telah menyelamatkan anak, dan istriku. Ucap Jaden haru.
"Selamat ya sekali lagi, bayi nya cantik seperti Ibunya. Ucap Jessica sambil menjabat tangan Jaden.
"Makasih Jess, sekali lagi makasih.
"Kalau gitu saya permisi dulu. Pamit Jessica.
"Silakan. Ucap Jaden senang.
"Mari semuanya, mari Dok. Ucap Jessica sopan pada Dokter Kevin.
"Mah, Pah, Bu kalian dengar gak? Sekarang Jaden jadi Ayah. Ucap Jaden senang.
"Iya sayang, selamat ya Nak akhirnya kamu jadi ayah. Ucap Ibu senang.
"Pah, sekarang kita punya Cucu. Ucap Tante Elvia sang suami.
"Iya Mah, kita sekarang jadi Omah, dan Opah. Ucap Kevin sambil memeluk sang istri.
***
"Sayang aku mau kita kasih nama anak kita Angel gimana? Tanya Shania pada sang suami.
"Karena bagi aku dia adalah malaikat dalam hidup kita, dia yang membuat aku kembali bersemangat hidup. Lanjut Shania."Angel? Iya aku setuju sayang terus bagaimana nama lengkapnya itu Angel Felicia Syarief?
"Wah aku setuju sayang. Ucap Shania sambil menyandarkan kepala nya di dada sang suami.
Ketika keduanya asyik mengobrol pintu Ruang rawat mereka diketuk oleh seseorang. "Pagi. Sapa Jessica ramah.
"Pagi. Jawab keduanya.
"Sekarang saya periksa dulu ya Bu Shania kondisi terbaru Ibu. Ucapnya mulai memeriksa Shania.
"Baik Dok Jess. Ucap keduanya.
10 menit kemudian
Setelah selesai, Jessica berkata pada Pasien sekaligus teman lamanya tersebut. "Kondisi Shania udah mulai stabil, kalau memang tetap seperti ini 2-3 hari sudah boleh pulang. Jelas Jessica."Alhamdulillah... Ucap keduanya.
"Oh iya ada yang lupa. Ucap Jessica teringat sesuatu.
"Ini ada sedikit hadiah dari Gua, sama Nayla kata Nayla maaf belum sempat jenguk karena lagi banyak Client. Ucap Jessica sambil memberikan sebuah tote bag warna pink gambar stroberi."Makasih banyak ya, bilang juga ke Nayla makasih. Ucap Shania sambil membuka tote bag tersebut.
"Wah... Bagus banget. Ucap Shania saat melihat apa yang diberikan oleh Jessica."Iya itu untuk Mamahnya, ini yang untuk anaknya. Ucap Jessica memberikan sebuah kado yang dibungkus oleh kertas kado warna biru muda gambar hati merah muda.
"Makasih banyak ya Jess, Gue suka sama hadiahnya.
"Sama-sama, kalau gitu Gue permisi dulu ya mau visit ke Pasien lain. Pamit Jessica pada keduanya.
Saat akan keluar Ruangan, Jessica berpapasan dengan Kevin yang juga akan memasuki Ruang rawat Shania. "Pagi Dok. Sapa Jessica sopan.
"Pagi.
"Kondisi anak saya gimana Dok? Tanya Kevin pada Jessica.
"Sudah baik-baik saja Dok, Insya Allah... Kalau stabil terus 2-3 hari lagi sudah boleh pulang.
"Terima kasih Dok.
"Sama-sama.
"Halo sayang. Sapa Kevin pada sang anak.
"Papah? Kok Papah nggak kerja? Tanya Shania.
"Baru mau kerja sayang, Papah mau lihat kamu dulu sebelum kerja.
"Mamah mana Pah?
"Mamah lagi ke Boutique dulu nanti jam 10 baru kesini. Jelas sang Papah.
"Kalau gitu Papah kerja dulu ya Nak.
"Oke Pah.
"Jaden, Papah kerja dulu ya."Iya Pah.
Kemudian Kevin keluar dari ruang tersebut, dan melanjutkan pekerjaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JASHAN
RomanceJaden merupakan seorang murid baru di salah satu SMA Internasional di Jakarta, ia merupakan siswa yang baru pindah dari salah satu Kota di Jawa Tengah. Di Sekolah tersebut ia berkenalan dengan salah seorang siswi bernama Shania yang merupakan seoran...