34. MELAMARMU

4 0 0
                                    

Jaden terus saja menatap dirinya di cermin memastikan bahwa penampilan nya sudah rapih. "Idih ada yang semangat banget nih kayanya, mau ngelamar Pacarnya. Goda Lois pada sahabatnya tersebut.

"Hehe iya donk, walaupun gugup tapi gua usahakan bisa.

"Pokoknya, pesan Gua untuk lu. Tolong jagain Sepupu gua, bagaimanapun dia Sepupu gua satu-satunya, dia itu udah Gua anggap seperti Kakak gua sendiri.

Jaden merangkul Lois, dan berkata. "Tenang aja, gua pasti jaga dia kok. Karena, dia yang mengajarkan Gua artinya semangat hidup.

***
"Gimana Shan, kamu suka gak? Tanya Jaden.

"Suka banget London di malam hari itu ternyata aduh gak bisa di ungkapkan dengan kata deh.

"Dingin ya? Tanya Jaden, sambil memakaikan jas pada sang kekasih.

"Iya dinginlah kan disini lagi winter. Tapi jangan deh, inikan dingin nanti kamu sakit. Ucap Shania sambil melepas jaket.

"Nggak apa-apa, aku sudah biasa sama keadaan disini.
"Shan, sebenarnya aku ngajak kamu kesini ada yang ingin dibicarakan sama kamu. Ucap Jaden serius.

"Mau bicara apa? Tanya Shania tak kalau serius.

"Kita kan udah pacaran selama 4 tahun, bahkan 3 tahun diantaranya kita harus LDR. Disini aku ingin mengatakan sesuatu sama kamu. Ucapnya sambil merubah posisi menjadi bersipu.

Shania hanya bisa terdiam memandangi Jaden yang mulai serius.

"Dengan disaksikan oleh Kota London di malam hari, dan jam Big Ben aku mau ngomong. Will you marry me? Tanya Jaden sambil menunjukkan sebuah cincin emas yang dihiasi huruf S.

"Jaden... Ucap Shania kaget.
"Aku... Aku, mau Jaden. Ucap Shania haru.

"Kamu mau jadi istri aku?

Shania mengangguk.

Kemudian Jaden memeluk sang kekasih, yang terduduk di kursi roda.

"Yeay... Akhirnya ada yang bakalan nyusul Gua. Ucap Tobi sambil menghampiri Jaden di ikuti oleh Tristan, dan yang lainnya.

"Loh kalian kok bisa ada disini? Tanya Jaden kaget.

"Jad... Kita sengaja nyusul lu kesini karena mau ngasih surprise sama Lu. Ucap Tristan sambil menghampiri Jaden.

"Iya benar tuh, kita sepakat liburan ke London bareng-bareng karena kita mau lihat kebahagiaan Lu berdua. Ucap Shawn sambil menghampiri kedua sahabatnya tersebut.

"Loh Shawn? Sapa Jaden sambil melihat Shawn.

"Iya gua sengaja dari Paris ke London, soalnya sekalian ada urusan. Nah karena dengar kalau Tristan, dan yang lainnya di London ya ikut nyusul.

"Makasih ya kalian emang deh yang terbaik. Ucap Shania tulus.

"Sama-sama Shan, pokoknya kita ikut bahagia kalau Lu bahagia. Ucap Yudha sambil tersenyum manis sehingga lesung pipi nya terlihat jelas.

***
"Oh iya Shula gimana kandungan lu? Tanya Shania pada sahabatnya itu.

"Baik Shan, Insya Allah... 3 bulan lagi Gua lahiran.

"Gak ada rencana lahiran di sini? Canda Shania.

"Haha nggaklah, kalau emang lagi di Jakarta yan Gua lahiran disana aja. Lu nih, nanti pas nikah jangan lama-lama bikin anaknya biar nanti anak kita umurnya gak beda jauh, jadi bisa jadi teman deh. Ucap Shula pada sahabatnya tersebut.

"Iya-iya pokoknya urusan itu nanti gua omongin dulu sama Jaden.

"Kalian juga Shawn, Tristan, Yudha jangan lama-lama cepat nikah biar ya anak Lu juga umurnya gak beda jauh sama Gua. Timpal Tobi pada temannya tersebut.

"Oh iya Tristan, ngomong-ngomong Yunita gimana kabarnya? Jujur Gua belum pernah ketemu dia, gua mau kenalan deh sama dia.
"Kenapa dia gak ikut? Tanya Shania.

"Yunita lagi ada kerjaan jadi dia gak bisa ikut. Tapi nanti Gua bakal kenalin kok, sekarang ini dia lagi sibuk.

"Asyik... Gua bisa kenal sama salah satu Panitia nya Seminar helobagas. Gua masih ingat aja 3 tahun lalu, sebelum Jaden berangkat ke London dia ngasih vidio helobagas ke Gua. Katanya itu dibantu sama Yunita, karena Yunita panitia nya.

"Ihhh kamu masih ingat aja. Ucap Jaden gemas sambil mencubit pelan pipi Shania.

"Ingat donk, aku gak akan pernah lupa sama hal itu sampai kapanpun aku akan selalu ingat itu. Hadiah terindah dari seorang Jaden Syarief, yang diberikan kepada Shania Felicia.

JASHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang