25.

4 0 0
                                    

3 tahun kemudian
"Gak terasa udah 2 tahun, Gua LDR  sama Jaden. Ucap Shania sambil memandangi langit Jakarta yang sedang cerah.
"Jujur sebenarnya hari ini itu cerah, tapi entah kenapa hati gua malah kelabu. Ucapnya sambil memandangi Jakarta dengan Gedung pencakar langit nya di siang hari yang tidak kalah indah dengan malam hari.

***
Sementara di London, Jaden terus menatap keindahan Kota London pada malam hari dengan dihiasi lampu-lampu yang begitu menerangi tak ketinggalan Jam Big Ben yang berada di sudut Kota London, yang terlihat jelas dari Apartemen nya. "Shania, kamu apa kabar? Aku kangen sama kamu. Ucapnya sambil terus menatap keindahan Kota.

"Hei ngapain dari tadi ngelamun aja? Ucap seseorang mengejutkan dari belakang.

"Eh bikin kaget aja Lu. Ucap Jaden kesal.

"Ya abisnya Lu, malam-malam ngelamun aja. Ucap Lois yang merupakan teman satu Apartemen nya.

"Ya biasalah, kan lu tahu Gua kalau lagi galau suka di Balkon menikmati keindahan Kota.

"Galau kenapa? Tanya Lois.

"Biasalah.

"Pasti Lu ke ingat pacar Lu di Jakarta? Siapa namanya Gua lupa?

"Shania.

"Iya dia, Bro lu dengar ya mending sekarang lu cari aja yang baru ingat Bro kalian LDR sudah tiga tahun. Masa si belum bisa move on juga? Ucap pria blasteran Indonesia-Inggris tersebut.

"Eh lu dengar ya, biarpun Gua sama dia LDR tapi rasanya gua selalu dekat sama dia. Kuliah Gua itu disini tinggal satu tahun lagi, Gua akan tetap menjaga hati Gua untuk dia.

"Ah Lu, pokoknya lu pegang omongan Gua, pasti dia juga sekarang udah ada yang baru.

"Ah berisik Lu, udah ah gua mau packing takut nanti ada yang ketinggalan. Ucap Jaden, sambil memasuki Apartemen.

"Lu jadi Minggu depan pulang ke Indonesia?

"Jadilah, demi Pernikahan Kakak gua karena Selva itu kakak perempuan gua satu-satunya gua harus menghadiri itu. Lagian, Abang-abang gua minta gua yang jadi Wali buat Selva. Jelas Jaden panjang lebar.

Lois hanya tersenyum tipis menatap sahabatnya tersebut.

"Oh iya gua pulang bukan Minggu depan, tapi lusa.

"Apartemen jadi sepi donk, kalau Lu gak ada? Ucap Lois mengikuti Jaden masuk ke dalam Apartemen.

"Bakar biar ramai. Canda Jaden.

"Gampang si kalau urusan itu, Gua bisa tidur di Apartemen nya Amala.

"Kebiasaan Lu, udah ah tuh makan malam dulu sana. Lu belum makan malam kan?

"Belum.

"Ya udah sana makan, Gua udah nyiapin tuh di meja pancake durian kesukaan Lu.

***
"Akhirnya sampai juga di Indonesia. Ucap Jaden, saat turun dari Pesawat.
Kemudian, ia melakukan pemeriksaan di Kantor Imigrasi, dan tak lama kemudian ia menunggu beberapa barang nya.

"Ibu pasti kaget lihat Gua pulang cepat, kan gua ngomong ke Ibu Minggu depan. Pokoknya, gua harus ngasih surprise termasuk ke Shania.

***
Setelah keluar dari Bandara ia memutuskan memesan taxi online.
Dan, 20 menit kemudian taxi online yang ia pesan datang. "Sesuai aplikasi Pak. Ucap Jaden pada sang sopir.

***
Sebelum turun, Jaden membayar taxi, dan menuruni mobil barang-barang yang berada di Bagasi tak lupa ia bawa turun dibantu oleh Sopir Taxi tersebut. "Makasih Pak.

"Sama-sama Mas.

***
"Assalamualaikum... Ucap Jaden mengetuk pintu Rumah.

"Waalaikumsalam... Jaden? Ucap Ibu kaget.

"Iya Bu, ini aku Jaden.

"Ya ampun... Kamu kenapa gak ngomong mau pulang? Katanya kamu Minggu depan?

"Sengaja Bu, soalnya aku mau ngasih kejutan untuk Ibu.

"Ya udah ayo masuk dulu, barang kamu taruh aja disitu nanti Mbok yang bereskan.

"Bu, aku bawa oleh-oleh nih untuk Ibu, dan yang lainnya.

"Udah nanti aja kamu istirahat aja dulu.

"Aku mandi dulu ya Bu, badan ku sudah lengket.

"Ya udah sana, Ibu mau menyiapkan makanan dulu untuk kita.

"Oke deh Bu. Ucapnya sambil meninggalkan sang Ibu menuju Kamar.

JASHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang