36. BULAN MADU

4 0 0
                                    

Shania terus menatap keindahan Pantai Kuta sambil menyandarkan kepala di pundak sang suami. Keduanya terus menikmati sunset di pinggir Pantai, sunset yang dulu pernah menjadi saksi cinta keduanya. Dimana saat itu, Jaden mengungkapkan sesuatu yang ia rasakan. "Sayang, aku bahagia sekali bisa bersama kamu menikmati indahnya Pantai Kuta. Ucap Shania dalam rangkulan Sang suami.

"Me to sayang, pokoknya kalau lihat sunset begini jadi ingat dulu saat aku menyatakan perasaan ke kamu.

"Kira-kira sampai kapan ya kita bisa menikmati ini? Aku takut, kalau kebersamaan kita ini tak akan lama. Ucap Shania lirih.

"Hush... Kamu kok ngomong begitu? Tegur Jaden.

"Kan kamu tahu kondisi aku sayang, aku selalu mikir bisa nggak ya kalau aku menikmati hidup bersama kamu. Menikmati hari tua kita, main sama Cucu.

"Insya Allah... Sayang, karena semua itu bisa terjadi atas kehendak Allah.

"Jaden, kamu mau gak nyanyi satu lagu untuk aku?

Tanpa berkata, Jaden langsung menyanyikan satu lagu yang bisa dibilang itu adalah lagu favorite Shania sejak dulu.
"Kau adalah hatiku, kau belahan jiwaku seperti itu ku mencintaimu sampai mati.

***
Malam hari
Waktu menunjukkan pukul 19.00 WITA, namun Shania dan Jaden masih terus menikmati indahnya Pantai Kuta di malam hari. Dengan ditemani oleh hening malam, disinari bulan purnama, ditaburi oleh ribuan bintang, dan juga diiringi oleh deburan ombak.

"Jujur aku suka disini, cocok banget untuk menenangkan diri. Ucap Jaden sambil merangkul sang istri.

"Aku juga sama, suka banget disini.

"Oh iya sayang nanti 5 menit lagi kita kembali ke Hotel ya? Soalnya kan besok kita masih mau jalan, jadi biar kamu istirahat. Nanti setelah ini, kita makan dulu kamu pasti lapar?

"Iya sayang aku setuju.

Lalu, Jaden mencium kepala Shania, dan memeluknya. Begitu pula Shania, membalas pelukan sang suami.
Keduanya, nampak sangat menikmati bahagia di ujung hari yang melelahkan tersebut.

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini ingin ku kenang selalu
Hatiku damai jiwaku tentram disampingnya
Hatiku damai jiwaku tentram bersamamu...
(Kemesraan- Iwan Fals)

***
Setelah dari Kuta keduanya memutuskan untuk makan di salah satu Restauran yang tidak jauh dari situ. "Kamu mau apa sayang? Tanya Jaden.

"Aku mau kerang dara, sama gurame asam manis.

"Kalau aku mau bebek betutu, sama cumi goreng tepung.

"Mohon maaf Mas, tapi untuk menu bebek betutu sudah habis. Ucap si Waiters tersebut.

"Ya sudah kalau gitu saya pesan ikan kakap goreng aja.

"Baik Mas, Mbak untuk minumnya mau apa?

"Jus stroberi. Ucap keduanya kompak.

"Kalau makanan penutup kamu mau apa sayang? Tanya Jaden pada sang Istri.

"Mau cupcake stroberi aja.

"Baik silakan di tunggu. Ucap Waiters tersebut ramah.

"Disini indah banget ya pemandangan nya. Ucap Jaden sambil menatap sang istri.

"Iya, jujur ini impian aku banget makan malam dipinggir Pantai dibawah hening nya langit malam yang penuh dengan bintang, dihiasi oleh cahaya rembulan, dan sambil menikmati deburan ombak.

"Aku senang dengar itu, karena aku bisa mewujudkan keinginan kamu tersebut.

"Aku juga senang sekali.

"Aku harap suatu saat, kita bisa kembali lagi kesini bersama anak kita. Ucap Jaden sambil menengadahkan tangannya.

"Aamiin... Ucap Shania sambil tersenyum tipis.

"Aku nggak tahu kenapa malam ini rasanya indah sekali, apa karena aku sedang bahagia menikmati malam ini sama kamu atau karena memang indah?

Belum sempat Shania menjawab makanan yang mereka pesan datang, dan keduanya langsung menikmati makanan tersebut.

***
Shania, dan Jaden sudah sampai kembali di Villa keduanya memutuskan bersantai di Balkon Kamar Villa mereka.
Jaden memainkan sebuah lagu untuk Shania di iringi oleh alunan gitar, karena selain memiliki wajah tampan Jaden pun memiliki suara merdu, dan pintar memainkan alat musik terutama gitar.

Aku selalu bahagia saat hujan turun
Karena ku dapat mengenalmu untukku sendiri o-ohhhh.
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
Karena hujan pernah menahan mu disini
Untukku
(Hujan- Utopia)

"Sayang, makasih ya kamu selalu bisa membuat aku bahagia. Ucap Shania sambil tetap menyandarkan kepala di dada sang suami.

"Sama-sama sayang. Oh iya kamu ingat gak, waktu SMA yang kita camping kan pas malam kedua di tempat camping aku juga pernah nyanyi untuk kamu. Kalau nggak salah, waktu itu lagunya lagu Utopia juga? Tanya Jaden.

Shania mulai mengingat perlahan.

Flashback on
"Nah selanjutnya kita akan menyaksikan penampilan dari Jaden. Ucap Shawn yang kala itu mengisi acara.
"Silakan Jaden. Ucapnya sambil memberikan sebuah gitar.

"Malam semuanya, saya akan menyanyikan satu lagu spesial untuk orang yang saya cintai. Ucap Jaden sambil mulai memainkan alunan gitar nan indah tersebut.

Ditemani hening malam
Aku mengingat dirimu
Apa yang pernah memberi
Jingga di dalam hatiku?
Diiringi deras hujan
Kau menjelma dalam angan
Biar indah itu semu
Setidaknya kubahagia
Aku akan tetap menunggu
Sampai habis waktu di dunia
Untuk berjalan di sisimu
Dan memegang erat tanganmu selamanya
Takkan lelah 'ku memuja
Bara merah di matamu
Kau yang pernah kulupakan
Menguasai hatiku
Aku akan tetap menunggu
Sampai habis waktu di dunia
Untuk berjalan di sisimu
D an memegang erat tanganmu
Aku akan tetap menunggu (menunggumu)
Sampai habis waktu di dunia
Untuk berjalan di sisimu (di sisimu)
Dan memegang erat tanganmu selamanya
Aku akan tetap menunggu sampai habis waktu
Aku akan tetap menunggu sampai habis waktu
Aku akan tetap menunggu sampai habis waktu
Aku akan tetap menunggu ...

(Sampai Habis Waktu- Utopia)

Setelah lagu tersebut selesai, semua yang hadir disitu bertepuk tangan tak terkecuali sang kekasih Shania sambil menghampirinya.

Flashback of
"Oh iya aku ingat, terus abis itu kita semua yang ada disitu dimarahi sama Pak Heru kan? Gara-gara sudah larut hampir jam 11 lewat tapi belum juga masuk tenda? Ucap Shania sambil terkekeh.

"Masa si? Tanya Jaden bingung.

Flashback on
"Bagus ya kalian sudah jam 11 lewat, tapi masih disini nyanyi-nyanyi. Ucap Pak Heru yang tiba-tiba datang.

Seluruh yang ada disitu menoleh ke sumber suara.

"Kenapa belum masuk tenda? Ini sudah malam, besok kita berangkat jam 10. Ucap Pak Heru pada semuanya.

"Maaf Pak, tadi kami niatnya mau santai dulu. Ucap salah seorang murid.

"Santai? Ini sudah malam, sekarang lebih baik kalian istirahat, dan tidur! Ucap Pak Heru tegas.

Seluruh murid yang berada disitu segera berhamburan memasuki tenda masing-masing.

Flashback of
Jaden yang mengingat hal tersebut mulai terkekeh, dan berkata sambil perlahan mencubit hidung Shania. "Kamu ingat aja ya kalau soal itu.

"Iyalah, karena kan aku juga kena marah.

JASHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang