─── ⋆⋅⚘⋅⋆ ───
it's always #freepalestine #freesudan #freecongo #eyesonlebanon until they're all truly free!
sending my huge condelences and prayer too for our people in flores timur #prayforlewotobi
─── ⋆⋅⚘⋅⋆ ───
˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗
꧁Upon The God Trials꧂
𝖄ang Brie ingat, ia meloncat dari gerobak tepat sebelum roda benda itu bergulir menyentuh gerbang pondok Achilles. Kaki Brie luwes mengejar Agapios yang melambaikan tangan padanya. Namun, bocah berikal padat itu terlampau gesit lari menghindari. Menyelinap ke sela pondokan, memutar diantara gang sempit seraya memastikan agar Brie mengikuti. Tanah kerikil yang dipijak sudah berganti jadi pasir halus ketika Brie sukses meraih bahu Agapios.
"Hei... kau memiliki sesuatu untukku? Kelopak bunga dari teman-temanku?" tanya Brie. Pertanyaan Brie bukan tanpa alasan, lantaran gerak-gerik Agapios seperti hendak menyampaikan sesuatu.
Bukannya menjawab, Agapios malah memberikan seringai. Diantara dua gigi renggang, Agapios menyuguhkan senyum terlebar yang ia miliki. Sampai-sampai Brie bergidik, cemas sunggingan itu dapat merobek mulut si bocah. Kala tenggeran tangan Brie meluruh dari bahu kecil itu, Agapios langsung berlari menerjang ombak pasang. Sengaja menjauh dari bibir pantai dan menyongsong lautan lepas.
"Agapios!"
Panik karena air sudah menyentuh sepinggang Agapios, Brie jadi mengikuti jejak bocah itu. Berencana untuk menyeret Agapios kembali ke pesisir. Cemas ombak besar akan mengombang-ambing dan menenggelamkan tubuh Agapios jika si bocah terus maju.
"Agapios!"
Basah pada bagian mata kaki Brie sudah menjalar ke betis. Namun, Agapios tidak menoleh barang sedetik pun. Seolah-olah telinganya dipenuhi air hingga tidak mendengar seruan Brie yang kian melengking.
"Agapios!"
Pada teriakan yang kali ini, Brie sudah mengerahkan kakinya untuk berlari. Riak ombak yang banter tidak ada apa-apanya dibanding gelombang cemas, kala melihat air laut sudah mencapai dada Agapios.
Brie yakin kakinya masih menyentuh lembut pasir pesisir ketika ia berusaha menyentuh Agapios. Namun, tiba-tiba saja dalam satu langkah kencangnya, Brie tidak lagi merasakan air laut di sekeliling. Pada satu kedipan mata, hamparan biru sudah diganti oleh kabut abu. Pijakannya tidak lagi terasa menggelenyar dan hangat, kini justru terasa kokoh nan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride Who Never Was
Fantasy[Reading List September 2023 - WattpadRomanceID as Dangerous Love Category] #1 on Mitologi - 29/01/24 #1 on War - 28/01/24 #1 on Yunani - 19/12/23 #1 on Slowburn - 19/12/23 ⚠️ May contain explicit things (21+) that can triggering you. ⚠️ Brie cuma...