Eps.18🐹

636 61 2
                                    

                Dibawanya sebuah tas berukuran sedang ke dalam bagasi mobil, sementara beberapa para pekerja membawa barang-barang lain ke mobil yang berbeda.

Y/n menatap malas langit malam yang hanya tampak bulan separuh saja.

"Ayah 'kan berangkat minggu depan. Kenapa malah menyiapkan barang-barangnya semalam ini? Masih banyak waktu untuk packing," Pandangan Y/n beralih ke Dongjae yang tengah mengecek semua barang bawaannya yang akan dia bawa ke Venice, "lagi pula barang sebanyak ini. Apa ayah akan lama pergi ke sana?"

Dongjae menggaruk tengkuknya canggung. "Tidak lama sih. Tapi ayah merasa harus membawa cukup banyak karena entah mengapa akan pergi lebih lama."

Y/n menutar bola matanya bosan, dia berdecak kesal mendengar ucapan ayahnya. "Ayah masih menonton sinetron yang tidak jelas itu ya? Aku hapal sekali dengan ucapan ayah yang sering melantur setelah menonton sinetron itu."

"Tidak Y/n ini memang firasat ayah."

Y/n menghela napas pelan. "Iya terserah ayah saja." Dia malas berdebat dengan ayahnya. "Kalau begitu aku kembali ke kamar ya? Besok aku ada meeting pagi."

"Hari ini ayah mengajak Jisung makan malam dengan kita, di restoran yang kita kunjungi pertama kali saat ayah membicarakan perjdodohan mu dengan Jisung di masa SMA."

Y/n menepuk dahinya. Apalah yang direncakan ayahnya ini. Tapi dia pun tidak mungkin bertanya apa lagi menolak.

"Baik, ayah."

Y/n yang tadinya memutuskan untuk istirahat di kamar dan mempersiapkan materi meeting besok, malah ke kamar untuk berganti pakaian karena akan mengadakan makan malam dengan Jisung, dan mungkin juga dengan paman Hyunsong lagi.

Sudah jelas sekali, ayahnya pasti akan membahas hal memuakan yang sama. Perjodohan yang tidak ada habisnya

***

Sera Resto.

Ini adalah restoran elit yang ayahnya bangun untuk kado ulangtahun mendiang ibunya, nama restoran ini pun diambil dari nama mendiang ibunya, Sera.

Saat masih kecil, Y/n sangat suka sekali datang ke tempat ini, namun ketika beranjak dewasa tempat ini adalah tempat yang Y/n hindari. Sebab ayahnya, selalu membahas perjodohan dirinya bersama calonnya di restoran ini, tak terkecuali dengan keluarga Sunghoon.

Y/n menopang dagu di atas meja, ayahnya tengah asik berbincang dengan Jisung dan juga paman Hyunsong, sementara Y/n yang tak mengerti pembahasan lelaki hanya diam seraya mengaduk minumannya.

"Dongjae, sepertinya Y/n sudah bosan. Kita langsung membahasnya saja."

Mendengar namanya disebut oleh Hyunsong, Y/n langsung menegakan tubuhnya dan memberikan senyum kecil.

"Ah iya aku sampai lupa," sahut Dongjae, "jadi di sini, aku dan Hyunsong ingin membahas mengenai hubungan kalian kedepannya."

Y/n mengangguk paham, tanpa diberi tahu pun dia sudah tahu arah pembiacaraan ini.

"Y/n, sebentar lagi ayah akan pergi ke Venice bertepatan dua bulan dengan diadakannya kesepakatan. Dari pada menunda, ayah dan Hyunsong bermaksud untuk mendengar jawaban mu lebih cepat."

Hyunsong pun ikut mengambil alih pembicaraan. "Tapi sebelum kau menjawabnya. Paman ingin bertanya mengenai bagaimana dan apa saja yang kalian lakukan bersama, bagaimana sikap kalian satu sama lain. Apakah kalian sudah saling mengenal? Karena bisa saja nanti kalian menghabiskan sisa hidup berdua menjadi pasangan suami istri."

Y/n dan Jisung saling berpandangan sesaat. Dengan gerakan tangan dan mata, mereka melempar siapa yang lebih dulu akan menjawab.

Jisung menghela napas pelan, lelaki itu sepertinya mengalah dan menjawab lebih dulu.

Marriage Contract » Jisung X You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang