Jisung menyipitkan matanya membaca selembar kertas yang berisi hal tak masuk akal yang ditulis oleh Y/n. "Ini apa?" tanya Jisung.
Y/n menghela napas pelan. "Kau 'kan bukan anak TK yang harus diajari cara membaca. Itu jelas sekali judul yang aku tulis."
"Pernikahan... kontrak?" tanya Jisung lagi, membaca judul dari surat tersebut.
Y/n mengangguk.
"Tapi 'kan kita menikah secara resmi, tidak ada perjanjian apa pun sebelum menikah," jelas Jisung, "kenapa malah setelah menjadi suami istri, kau kembali berulah lagi dengan isi surat yang tak masuk akal ini?"
Y/n berdecak sebal. "Bagian mana yang tidak masuk akal? Isi suratnya masuk akal sekali, tidak ada pihak yang dirugikan. Makanya kau baca dengan baik sampai akhir."
"Bagaimana aku mau baca sampai akhir? Untuk orang yang perfectionist sepertiku, mataku bisa sakit membaca susunan kata yang kau sebut surat perjanjian ini."
"Hei! Jangan membuatku emosi ya, sudah cepat baca dengan benar."
"Iya." Jisung pun menurut.
Surat Perjanjian Pernikahan Kontrak
Para pihak yang bertanda tangan di bawah ini
Nama: Park Y/n
Bertindak selaku atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA
Nama: Park Jisung
Sebagai PIHAK KEDUA
Pada hari ini, masing-masing pihak harus setuju mengadakan perjanjian dengan ketentuan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak
1. PIHAK KEDUA tidak boleh menyentuh PIHAK PERTAMA tanpa izin
2. PIHAK KEDUA tidak boleh mencampuri urusan PIHAK PERTAMA terkait dalam hal apa pun
3. PIHAK KEDUA tidak boleh bertindak layaknya suami sungguhan PIHAK PERTAMA saat di rumah, atau pun di tempat yang tidak ada orangnya
Jisung menaruh selembar kertas itu di meja bundar yang memisahkan mereka. "Aku tidak mau menandatangani surat konyol ini di atas materai. Dan mana pula bisa disebut pernikahan jika aku yang notabene adalah suami mu secara sah, tidak boleh bertindak layaknya suami? Ini menguntungkan bagimu tapi tidak bagiku."
"Isi ketentuan yang ada di sini kan hanya berdasarkan yang aku mau dulu. Makanya kau baca baik-baik bagian sini," Y/n menunjuk salah satu baris yang dia tulis, "ada kalimat kesepakatan bersama di sini, jadi sebelum kita menandatangani surat ini, kau juga boleh menambahkan ketentuan yang kau mau."
"Oh begitu," Jisung mengangguk paham, "jadi aku boleh menambahkan syarat sesuai dengan kemaukan ku?"
Walau ragu, Y/n tetap mengangguk pelan. Ada perasaan sedikit menyesal ketika dia melihat Jisung menuliskan sesuatu dikertas itu seraya menunjukan seringai seperti sedang merencanakan sesuatu.
Dan benar saja. Yang Jisung inginkan adalah sesuatu hal yang tidak terpikirkan oleh Y/n, serta merugikan Y/n sepenuhnya.
4. PIHAK KEDUA ingin semua kata 'tidak' dalam syarat 1 sampai 3 dihapuskan
Y/n menganga tak percaya. "Apa-apaan ini?! Syarat dari mu tidak masuk akal?"
"Tidak masuk akal bagaimana istriku tercinta?" Jisung tersenyum puas, "aku ingin semua kata tidak yang kau tulis dalam syarat yang kau ajukan itu dihapus. Itu artinya, aku boleh menyentuhmu tanpa izin darimu, aku boleh mencampuri urusanmu dan aku juga boleh bersikap layaknya suami mu walau di rumah sekali pun, meski tidak ada yang melihat kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract » Jisung X You✔
FanficObsession Series Book 4(End) WARNING! Rating 22+ Mature Content 🚫Not Children Start : 10 October 2023 End : 19 September 2023 *** "Aku tidak mau menikah dengan Park Jisung meskipun dia adalah pria terakhir di muka bumi ini!" "Beri aku waktu 2 bula...