Eps.13🐹

713 73 5
                                    

                Dongjae memijat pelipisnya, matanya masih terfokus pada ponselnya yang menampikan pesan antara dirinya dan anak satu-satunya.

Y/n masih membalas pesannya dengan jawaban yang singkat. Tak ada kalimat manja yang biasa anaknya itu ucapkan. Terlihat jelas sekali Y/n masih kesal padanya karena membahas mengenai perjodohan.

Padahal sebagai orangtua, Dongjae hanya ingin Y/n mendapat pasangan yang terbaik. Dan dari dulu, kriteria pasangan yang baik untuk Y/n menurut Dongjae, hanya Jisung.

"Dongjae, maaf membuatmu menunggu lama."

"Iya, tidak apa. Aku tahu kau sedang sibuk menyelesaikan pekerjaanmu lebih cepat karena sebentar lagi ingin keluar negeri."

Hyunsong baru saja datang ke restoran yang sudah dipesan Dongjae, katanya ingin berbincang mengenai Y/n dan juga Jisung.

Mereka bersalaman sebentar sebelum Hyunsong duduk di kursi yang berada di depan Dongjae.

"Silahkan minum." Dongjae menawarkan black tea yang sudah di pesannya. Salah satu minuman kesukaan mereka ketika sedang bertemu.

Hyunsong meminum sedekit teh yang masih hangat itu. "Kau terlihat pusing sekali. Ada apa dengan Y/n?"

"Lho kau tahu aku pusing karena Y/n?"

"Tentu, apa lagi yang membuat mu terlihat stress selain Y/n?"

Dongjae melenguh pelan. "Anak itu kesal denganku karena terus membahas Jisung dan Sunghoon."

Hyunsong mengangguk paham. "Wajar sekali, Y/n terlihat sangat tidak menyukai perjodohan ini. Bahkan dia sampai minggat dari rumah waktu kau memaksanya untuk dijodohkan dengan Sunghoon. Dan lagi, dulu Y/n sudah menolak Jisung. Aku rasa jawaban Y/n untuk Jisung masih tetap sama. Rasanya usaha kita akan sia-sia."

Dongjae menggeleng. "Aku tidak ingin sia-sia, aku mengundangmu untuk datang ke sini supaya kita bisa mengatur strategi agar Y/n bisa menikah dengan Jisung."

"Tapi aku merasa kasihan dengan Y/n. Bagaimana jika kau terlalu memaksa, dia akan lebih nekat dari pada sekadar kabur dari rumah?"

"Tidak mungkin," jawab Dongjae yakin, "Jisung itu lelaki yang baik, dia tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk kepada Y/n. Aku rasa wajar Y/n kabur dari rumah ketika aku memaksa Y/n menikah dengan Sunghoon, karena dulu saat mereka masih pacaran, Sunghoon menghamili sahabat Y/n sendiri.

"Uhuk!"

Hyunsong yang sedang minum black tea, langsung terbatuk mendengar ucapan Dongjae dengan inotasi santai padahal perlakuan Sunghoon yang dia ucapkan bukan hal bisa ditolelir.

"Kau tahu sejak kapan Sunghoon menghamili sahabat Y/n?"

"Sejak Y/n pisah dengan Sunghoon. Menurutku tidak masuk asal Y/n sangat menyukak Sunghoon, namun mereka pisah tiba-tiba, jadi aku mencari tahu."

Hyunsong mengernyit. "Berarti kau tahu hal itu sebelum kau menjodohkan Y/n dengan Sunghoon? Tapi kenapa kau malah menjodohkan Y/n?!" Kali ini Hyunsong yang memijat keningnya karena tidak habis pikir dengan keputusan gila Dongjae.

Bagaimana mungkin anak perempuan satu-satunya dinikahkan dengan lelaki yang tidak terhitung baik?

Dongjae berdecak, tak terima dengan tatapan Hyunsong yang seakan berkata bahwa Dongjae ini kurang waras. Dia pun menjelaskan, "hei, mana mungkin aku benar-benar menjodohkan Y/n dengan Sunghoon? Aku hanya sengaja memilih rencana itu, supaya Y/n semakin benci dengan Sunghoon sehingga tak ada cela untuk Y/n menerima kembali bocah kurang ajar itu. Dan kebetulan Jisung datang di waktu yang tepat."

"Tunggu dulu, berarti kau tidak menjodohkan mereka dengan sungguh-sungguh?"

"Tentu saja, itu hanya drama yang aku buat. Tapi tentang Y/n yang memilih keluar dari rumah, itu diluar kendaliku, makanya aku memintamu untuk menjadikan Y/n salah satu karyawanmu agar aku tetap bisa mengawasi anak itu."

Marriage Contract » Jisung X You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang