Kelopak matanya mengerjap, menampakan iris biru jernih ketika mata itu terbuka.
Jam di ponselnya menunjukan pukul tengah malam. Jisung menguap dan beranjak dari ranjang tamu yang berukuran king size. Eropa benar-benar dingin ketika malam hari, membuatnya jadi terbangun tengah malam untuk buang air kecil. Inilah mengapa Jisung malas sekali ke Eropa. Tinggal di Korea memang paling cocok untuknya.
Jika bukan karena urusan pekerjaan yang mengharuskannya tinggal di Eropa. Jisung tidak akan mau menginjakan kaki di benua ini.
Jisung menyalakan lampu kamarnya, dalam beberapa saat dia baru mengingat bahwa di kamar ini tidak ada kamar mandi dalam, mengharuskan dirinya untuk keluar dari kamar mencari kamar mandi di rumah ini.
Untung saja kamar mandi tidak begitu jauh dari kamarnya sehingga Jisung cepat menuntaskannya dan bersiap kembali ke kamar.
Namun saat hendak menuju kamarnya, dia tak sengaja mendengar suara dengan bahasa asing yang cukup samar dari arah dapur.
Untuk memastikannya, Jisung mengintip dari balik tembok. Sepertin dejavu dia mendapati Y/n tengah duduk di bar dapur seraya memakan cemilan dan menonton film drama romantis, tapi kali ini di layar notebook milik istrinya itu tidak menampilkan adegan dewasa -atau mungkin belum- hanya menampilkan adegan romantis saja.
Jisung yang tadinya ingin melanjutkan tidurnya, jadi memilih untuk menghampiri Y/n yang belum menyadari keberadaannya sampai Jisung menepuk pelan pundak Y/n.
Membuat tubuh Y/n menegang karena terkejut. Dan bahu mungil itu melemas ketika sadar bahwa orang yang menepuknya adalah suaminya.
Jisung duduk di kursi kosong samping Y/n, dan tanpa permisi ikut memakan cemilan milik Y/n yang berasal dari olahan kentang.
"Kau belum tidur juga sayang?" tanya Jisung.
"Menurutmu?" balas Y/n, "kalau aku sudah tidur, tidak mungkin aku sekarang tengah duduk di sini dan menonton drama."
"Kau tidak lelah? Besok kan kau harus mengurusku, belum lagi Andy. Ayo sayang kita tidur saja," rengek Jisung, seakan lupa bahwa dirinya sudah punya anak berusia 5 tahun
Y/n menggeleng. "Jam senggangku hanya di waktu seperti ini saja. Aku ingin memanfaatkannya sebaik mungkin, sebelum diganggu oleh mu dan duplikat mu itu."
Y/n merlirik Jisung lewat ekor matanya. "Kau sendiri kenapa tidak tidur? Kau bilang ingin tidur lebih dulu karena lelah."
"Aku terbangun karena ingin ke buang air kecil. Saat aku lihat kau ada di dapur, aku jadi ikut ke sini. Bolehkan aku di sini?"
"Asal jangan mengganggku menonton saja, atau berkomentar mengenai film yang aku tonton."
"Tidak akan. Aku mana pernah begitu."
Y/n memutar iris emeraldnya. "Terserah kau saja."
Jisung ikut memperhatikan drama itu dengan seksama. Menceritakan kehidupan seorang pekerja kantoran dan juga CEO tempatnya bekerja yang menyukai hubungan seksual menyimpang, sejenis BDSM. Adegan picisan biasa yang hampir tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Istrinya masih menyukai drama-drama yang kurang atau bahkan tidak relate dengan kehidupan sebenarnya.
Dan Y/n pun masih menyukai drama yang condong ke arah dewasa.
Lihat saja adegan si wanita yang merupakan pekerja kantoran tengah berbaring di sofa dengan pakaian yang tersingkap sementara si pria yang merupakan CEO tengah menindih wanita tersebut dengan tangan yang di masukan ke kemeja si wanita yang sebagian kancingnya sudah terbuka.
Adegan ini terlalu vulgar, walau bagian inti para pemain tidak terlihat jelas.
Sudah lama tidak melihat yang seperti ini, Jisung jadi menelan ludah ikut membayangkan juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract » Jisung X You✔
FanfictionObsession Series Book 4(End) WARNING! Rating 22+ Mature Content 🚫Not Children Start : 10 October 2023 End : 19 September 2023 *** "Aku tidak mau menikah dengan Park Jisung meskipun dia adalah pria terakhir di muka bumi ini!" "Beri aku waktu 2 bula...