"Ahh... sayang lebih dalam."
Jisung melepas sabuk yang melingkari celananya saat mendengar desahan Y/n untuk kesekian kalinya.
Awalnya begini; dia ingin mengerjai Y/n dengan mengajak video call sex dan mengira Y/n akan menolaknya dengan tegas kemudian memakinya, jadi dia bisa memaksa Y/n dengan sedikit ancaman sampai Y/n kesal sendiri. Sebab dia tahu, Y/n paling tidak suka dipaksa dalam hal apa pun. Itu akan menjadi hiburan tersendiri untuk Jisung.
Tapi, dia malah masuk oleh perangkapnya sendiri ketika Y/n menyetujuinya. Ini benar-benar diluar dugaannya.
Coba saja pikir, orang waras mana yang mau video call sex dengan orang yang bahkan tidak diketahui identitasnya? Hanya orang dengar kadar kewarasan yang rendah saja.
Gila. Gadis itu memang gila menunjukan tubuh polosnya pada lelaki yang bahkan tidak dia ketahui identitasnya.
"Mendesah lebih kuat lagi sayang," pinta Jisung disertai erangan pelan.
Dan kegilaan gadis itu membuat Jisung jadi ikut kehilangan sebagian kewarasannya juga. Untuk pertama kalinya Jisung melihat tubuh polos seorang wanita selain dari video dewasa –meski tidak secara langsung-.
Jisung menutupi bagian bawahnya dengan selimut tebal yang ada ranjangnya. Matanya fokus melihat 'permainan' Y/n.
Y/n membuka seluruh kancing dari blouse yang dia kenakan saat di kantor tadi, sehingga tubuh bagian atasnya terlihat sangat jelas. Namun Y/n menutup bagian bawah tubuhnya dengan selimut, tapi Jisung bisa membayangkan apa yang ada di balik selimut itu karena Jisung pernah melihat foto Y/n memakai pakaian dalam saja dengan kaki yang terbuka.
"Andy, aku mau keluar."
Desahan Y/n semakin menjadi-jadi, gadis itu seperti sangat menikmati permaninannya sendiri. Membuat Jisung jadi ikut terhanyut dan ingin melakukan hal yang sama seperti yang Y/n lakukan.
"Satu ronde lagi sayang," ujar Jisung.
Jisung bersiap membuka resleting celananya. Namun-
"Jisung!"
-panggilan dari ayahnya di luar pintu kamarnya spontan langsung membuatnya mematikan sambungan video call antara dirinya dan Y/n. Dia takut Y/n mendengar seseorang memanggil nama aslinya.
Terutama, dia takut jika ayahnya tahu apa yang dilakukannya di dalam kamar.
Jisung mengerang kesal. Dia memakai kembali celananya dengan benar dan mengambil jubah mandi yang tergeletak di ujung ranjangnya untuk menutupi tubuh bagian atasnya, sebelum membuka pintu kamarnya.
Seharusnya tadi dia mengikuti instingnya, untuk bermalam di apartemennya.
"Abeoji tidak bilang mau datang malam ini," ucap Jisung.
Hyunsong menatap anak tunggalnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Kau belum mandi juga padahal sudah semalam ini?"
"Aku bukan anak kecil lagi yang diingatkan soal mandi. Lagi pula besok tanggal merah, kantor libur."
Hyunsong membuka ponselnya dan menunjukan chat antara dirinya dan Dongjae. "Dongjae sudah menyewa tempat untuk mu dan Y/n kencan malam ini, tempat yang Y/n sukai dan sudah membuat tempat itu jadi sangat romantis."
"Malam ini aku akan kencan dengan Y/n?"
"Iya. Memangnya kau tidak mau?"
"Mau," jawab Jisung dengan semangat.
Pada detik ini Jisung berubah pikiran, dia bersyukur tidak mengikuti instingnya. Kalau sekarang dirinya berada di apartemen kemungkinan ayahnya akan sulit menghubungi dan dirinya tidak jadi kencan dengan Y/n.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract » Jisung X You✔
Fiksi PenggemarObsession Series Book 4(End) WARNING! Rating 22+ Mature Content 🚫Not Children Start : 10 October 2023 End : 19 September 2023 *** "Aku tidak mau menikah dengan Park Jisung meskipun dia adalah pria terakhir di muka bumi ini!" "Beri aku waktu 2 bula...