Eps.20🐹

622 56 3
                                    

                "Aku tolak proposal ini," Jisung melempar proposal yang ditunjukan padanya di meja ruangan meeting, "kita adakan lagi meeting lusa, dan aku ingin melihat yang terbaik. Bukan hal yang tidak berguna seperti itu."

Jisung langsung berdiri dari kursinya dan melangkah keluar dari ruangan meeting diikuti oleh sekretarisnya yang membawa dokumen menyangkut projek baru perusahaan mereka.

"Wakil Presdir, kegiatan selanjutnya-"

Jisung mengangkat tangannya, memberikan isyarat kepada sekretarisnya untuk tidak meneruskan ucapan.

Sampai di ruangannya. Jisung berkata, "hold dulu semua kegiatanku dari sore sampai malam ini."

"Baik, Wakil Presdir."

Jisung membuka ruangannya dan menutupnya rapat

Terlalu sibuk pada pikirannya sendiri sampai tidak sadar jika ayahnya sedang berada di ruangannya, duduk di sofa seraya membaca koran.

"Bagaimana meeting mu, Jisung?"

Jisung baru sadar keberadaan ayahnya ketika ayahnya berbicara. "Oh, abeoji," panggilnya, "um, meeting kali ini berjalan kurang baik, karena proposal yang ditunjukan tidak sesuai dengan kemauanku."

Jisung duduk di sisi sofa yang masih kosong.

Hyunsong menaruh korannya, dia melihat anak tunggalnya yang tampak kelelahan. "Aku lihat kau tidak memperlakukan karyawan mu dengan cukup baik."

"Itu karena mereka melakukan kesalahan. Kalau mereka bekerja dengan benar, aku tidak akan memarahi mereka," sangkal Jisung.

"Aku sangat mengenalmu, Jisung. Kau tidak mungkin bertindak seperti ini, jika kau tidak punya masalah yang sangat kompleks sampai merubah sikap mu terhadap orang lain."

"Sudahlah abeoji. Toh aku masih bekerja dengan baik, malah lebih baik dari pada sebelumnya, sebab para karyawan lebih mendengarkan ucapan ku."

Hyunsong tidak mengubsir penjelasan anak tunggalnya. "Ini semua karena Y/n 'kan?" tebaknya tepat sasaran karena raut wajah Jisung yang berubah.

"Bukan." Jisung mengelaknya.

"Semenjak Y/n mengakhiri perjodohan kalian, sikapmu mulai berubah. Terlebih lagi sekarang, semenjak Y/n memutuskan resign, yang membuatmu akan jarang bertemu dengan Y/n."

Jisung berdecak, dia mengacak kasar rambutnya. Dia tidak menjawab secara lugas, namun jawabannya menjelaskan semuanya, "aku bingung, kenapa Y/n bersikap segitunya hanya karena dijodohkan denganku?"

"Tentu saja karena dia tidak menyukaimu."

"Tapi abeoji, aku sudah melakukan banyak cara agar dia nyaman denganku, aku bisa berikan apa pun yang dia mau tanpa ada kata kecuali, aku tidak punya history hubungan pernah selingkuh, apa lagi kasar dengan perempuan. Kenapa dia sama sekali tidak tertarik denganku?"

"Kalau kau masih mengungkit apa yang sudah kau lakukan untuknya. Berarti kau tidak tulus melakukannya. Kau melakukannya karena ingin mendapat timbal balik dari Y/n."

"Timbal balik yang aku inginkan sederhana saja. Aku ingin dia membalas perasaanku. Makanya aku selalu mencoba melakukan yang terbaik untuknya."

"Mungkin di matanya, kau tidak terlalu memperjuangkannya. Perempuan itu paling suka diperjuangkan. Yang menurutmu baik, bisa saja tidak baik menurut pandangan Y/n. Kau masih punya banyak waktu untuk dekat dengan Y/n. Coba buat dia benar-benar jatuh cinta."

Marriage Contract » Jisung X You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang