"Kau mau menikah denganku?"
Mengatakan itu untuk pertama kalinya pada orang yang selama ini dia cintai diam-diam, butuh keberanian yang besar. Dan bahkan diliputi oleh perasaan cemas sebab lebih besar kemungkinannya untuk ditolak.
Untuk Lucas sendiri, untuk opsi terakhir itu, dia tidak merasakannya ketika meyakinkan Jinsol untuk menikah dengannya.
Alasannya, karena Jinsol sudah berpisah dengan Jisung, dan selama masa kesendirian gadis itu hanya Lucas lah satu-satunya lelaki yang berada di sisi Jinsol.
Persetan dengan Jinsol yang sudah mencintainya atau belum, Lucas tak pernah ingin mencari jawaban itu lebih dalam cukup dengan Jinsol yang menjawab,
"Iya, aku mau menikah dengan mu."
Baginya tak perlu ada pertanyaan lagi tentang perasaan gadis itu.
Tapi sayangnya kali ini dia goyah dengan prinsipnya itu, padahal ini sudah mendekati hari mereka mengikat janji sehidup semati.
Dengan menemukan fakta bahwa Jinsol berbohong padanya mengenai seseorang yang ditemuinya. Membuat Lucas yakin pasti ada sangkut pautnya dengan Jisung.
Tadinya Lucas sudah enggan bertemu dengan Jisung lagi. Mengingat betapa bencinya lelaki itu padanya. Tapi ada sesuatu yang ingin dia ulik mengenai mereka berdua.
"Silahkan. Ditunggu Presdir di ruangannya."
Seorang pria mendatanginya yang duduk diruang tunggu. Yang Lucas yakini adalah sekretaris dari Jisung. Dia mengikuti langkah lelaki yang usianya sekitar 40 tahun itu menuju ruangan besar yang bertuliskan Presiden Direktur.
Lucas membuka pintu itu, tanpa di sekretaris yang mengikutinya.
Di ruangan sebesar ini hanya menyisahkan Lucas yang berdiri dengan canggung di depan pintu, beserta teman kuliahnya dulu yang duduk dengan mata yang menatapnya angkuh.
Tentu saja itu Jisung.
Jisung beranjak dari kursi kerjanya, dia melangkah menuju sofa yang berada di tengah ruangannya. Dengan gerakan tangan dia mempersilahkan Lucas untuk duduk di sofa depannya.
"Kau mau minum apa?" tanya Jisung ketika Lucas sudah duduk di sofa yang sebelumnya dia tunjuk.
"Aku tidak mau apa-apa. Tidak akan lama juga," balas Lucas.
Jisung menanggapinya dengan anggukan singkat. Dia menyandarkan punggungnya pada sofa dan bersidekap.
"Apa yang ingin kau tanyakan?"
Sama seperti Lucas yang tidak ingin pertemuan ini berjalan lama, tampaknya Jisung pun juga begitu.
"Kenapa kau mengajak Jinsol bertemu?"
Jisung menaikan sebelah alisnya, dia tersenyum miring seolah sedang menantang, "dari nada bicara mu itu... kau takut Jinsol aku rebut kembali? Seperti yang kau lakukan padaku dulu?"
Lucas mendengus. "Untuk apa aku takut? Toh kami akan menikah."
Ucapannya sungguh berbanding terbalik dengan apa yang dirasakannya. Dia takut, sungguh. Dia pun mengakui jika pesona Jisung jauh lebih tinggi darinya, apalagi dulu Jinsol sangat menyukai Jisung setengah mati.
Tapi tentu saja dia tidak ingin kelemahannya itu dilihat oleh Jisung. Nantinya akan semakin membuat Jisung besar kepala.
"Aku hanya penasaran dengan obrolan kalian saja," sambung Lucas, "siapa tahu kau ada maksud membuat Jinsol kembali jatuh cinta pada mu? Seolah kau lupa jika kau sudah menikah."
"Aku tidak akan pernah lupa jika aku sudah menikah. Istriku lebih dalam segala hal di bandingkan Jinsol," balas Jisung. Lelaki itu pun menaikan sebelah alisnya, "tapi Lucas, untuk apa aku membuat Jinsol jatuh cinta kembali?" Dia mencongdongkan sedikit tubuhnya, "aku lihat dari tatapan yang dia tunjukan padaku. Dia masih mencintaiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract » Jisung X You✔
FanfictionObsession Series Book 4(End) WARNING! Rating 22+ Mature Content 🚫Not Children Start : 10 October 2023 End : 19 September 2023 *** "Aku tidak mau menikah dengan Park Jisung meskipun dia adalah pria terakhir di muka bumi ini!" "Beri aku waktu 2 bula...