Kedua jarum jam di dinding menunjukkan pukul 12 malam.
Y/n melirik pemandangan di balik gorden kamarnya. Dia mulai mematikan lampu kamar, menyisakan lampu kecil berwarna putih yang masih menyala di sebelah ranjangnya. Sambil menyampingkan helaian rambut panjangnya ke bahu sebelah kanan, dia beranjak ke permukaan kasur duduk di sana.
Di sampingnya, ada seorang anak kecil berumur lima tahun yang sedang tidur. Bocah itu sedang terlelap sembari memeluk erat bantal gulingnya.
Itu anaknya, Park Andy.
"Andy sudah tidur..." bisik Y/n sambil menyubit gemas pipi Andy. Dia naikan sedikit pandangannya, dan menatap suaminya yang sedari tadi terduduk di sisi lain kasur-sebelah Andy juga. Dia membaca buku.
"Jisung, kau juga harus tidur."
Pria itu tidak menoleh, namun dia tetap menyahut. "Iya, sebentar lagi sayang."
Y/n menggeleng. Dia ambil buku bisnis itu dari tangan sang suami dan menaruhnya ke dalam laci yang berada persis di sebelahnya.
"Tidur, Jisung."
Jisung menghela nafas. "Baiklah. Tapi mana ciuman sebelum tidurnya sayang?" rengek pria itu.
Y/n meliriknya. Lalu, bersama senyuman geli dia sedikit memajukan wajah ke Jisung yang sudah menatapnya. Pandangan mereka bertemu sebentar. Mata Jisung menatapnya tenang, dan menunggu bibir Y/n menyentuhnya.
Dia kecup bibir suaminya. Sekali dan sekilas. Inginnya sih sehabis itu ia langsung menarik selimut dan tidur. Tapi saat dia akan menjauhkan diri dari Jisung, mendadak pria itu terlebih dulu menahan kepalanya dan kembali mempertemukan bibir mereka.
Awalnya Y/n terkejut, tapi dia sudah terlanjur terbuai akan sentuhan Jisung.
Karena sudah mendapatkan izin dari istrinya, menggunakan salah satu tangan, Jisung semakin menarik dagu istrinya. Melumat bibirnya yang manis dan lembut.
Tapi, tanpa disadari oleh mereka berdua... sepasang mata kecil di dekat mereka terbuka. Lalu dengan pandangan yang masih kabur dan berat karena mengantuk, samar-samar dia memperhatikan kegiatan yang sedang berlangsung di depan matanya.
Kedua matanya pun membulat antusias, penuh rasa penasaran layaknya anak kecil pada umumnya.
Y/n yang sempat melihat bangunnya Andy pun langsung cemas. Dia sedikit memalingkan wajahnya agar dapat terlepas dari ciuman Jisung, tentu saja agar bisa memperingatinya. "Jisung, stop dulu..."
Tak ada jawaban. Hanya lidah Jisung yang semakin menyerangnya.
"Jisung!"
Bugh!
"Akh! Ada apa sih?"
Sambil menautkan kedua alis, Jisung langsung memundurkan kepalanya. Dia mengelus ubun-ubunnya yang terasa sakit karena terkena jitakan tadi. Tak lupa memberikan tatapan heran, Jisung bertanya. "Kenapa?"
"Lihat..." Y/n memberi isyarat mata yang menatap bawah.
Jisung mengikuti arah tunjukan Y/n, dan itu tepat sekali menunjuk ke sekat di antara mereka berdua-yang adalah tempat Andy yang tertidur. Dan ketika Jisung melihatnya, pria itu segera paham maksud Y/n.
Tidak heran tadi Y/n sempat menolaknya, tentu saja karena saat ini Andy sudah terbangun dan menatap mereka dengan mata polosnya.
"Tadi appa dan eomma sedang apa?"
***
Jisung membaca koran di meja makan, dan Y/n sibuk memasak sarapan. Mendengar suara langkah kaki dari tangga, dilihatnya putra tunggalnya barusan turun dari lantai dua. Tanpa suara, Andy datang dan duduk di kursi. Dia mengucek matanya yang belum sepenuhnya terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract » Jisung X You✔
FanficObsession Series Book 4(End) WARNING! Rating 22+ Mature Content 🚫Not Children Start : 10 October 2023 End : 19 September 2023 *** "Aku tidak mau menikah dengan Park Jisung meskipun dia adalah pria terakhir di muka bumi ini!" "Beri aku waktu 2 bula...