Hidungku merasakan ada bulu-bulu yang menempel dan aku mencoba menyingkirkannya, kembali tidur. Namun, kali ini aku merasakan ada pukulan pelan dari hewan berbulu menepuk-nepuk pelan pipiku lalu kepala bulu itu menggosok pipiku. Seulas senyum terukir jelas di bibir saat Sachi mengeong dan kembali menggosokkan kepalanya ke pipiku agar aku terbangun. Mataku perlahan terbuka dan langsung memeluknya erat tanpa peduli suara erangan meong-nya terdengar begitu jelas menandakan ia protes. Aku terkekeh, berganti posisi menjadi duduk.
Mengangkat kucing itu ke atas agar tersorot oleh cahaya mentari yang baru saja keluar dari tempat persembunyiannya. Mata kuning Sachi menatapku dengan wajah imutnya.
"Ohayou, Sachi. Kawaii Neko chan, haha." ucapku menyapanya ramah.
"Meow!"
Aku tersenyum menatapnya sesekali menguap. Ku letakkan kembali Sachi di atas kasur dan aku bangkit berdiri menuju pintu kamar. Diri ini merasa sangatlah lelah setelah kejadian beberapa hari yang lalu dan di kejutkan oleh ulangan harian dari Pak Sam. Itu benar-benar menjengkelkan akan tetapi selalu aja ada suasana yang membikin ketawa. Aku meng-kode mata untuk Sachi agar ia mengikuti ku.
Mama melihatku dari lantai bawah menyuruhku untuk segera sarapan. Kedua langkahku menuruni anak tangga seraya mengikat rambutku asal-asalan berbelok menuju ruang makan. Seperti biasa semua orang sudah siap untuk menyantap makanannya dan menunggu ku. Mas Taiga melipat kedua tangan menatapku dengan smirk.
"Terlambat bangun lagi astaga!" cibirnya.
"Kenapa sih Mas Taiga, sewot aja. Gak tau apa? Aku tuh capek." balasku sinis dan duduk di sebelahnya. Mas Taiga membalas kekehan kecil.
"Jika aku tadi membangunkan mu pasti udah bangun dari tadi." katanya.
Lirikkan ku kembali tajam ke arahnya sudah pasti jika Mas Taiga yang membangunkan ku. Punggungku akan terasa encok. Benar bangun tapi punggung terasa sakit karena Mas Taiga sering kali membangunkan adiknya ini tidak dengan cara yang benar melainkan dengan cara ugal-ugalan.
Mama menggelengkan kepala melihat ku dan Mas Taiga tidak pernah damai. Selalu aja ada yang di rebutkan. "Sudah-sudah mari kita makan." ucap mama ramah.
Aku merasa senang karena sarapan pagi ini tidak terlalu berat hanya makan nasi goreng dan juga mie. Segelas susu hangat sudah menjadi minuman wajib di pagi hari. Aku memakan dengan lahap karena perutku sangat lapar membuat Mas Daniel melongo melihatku, tersenyum miring sebab tidak seperti biasanya aku makan cepat. Lalu aku melihat Sachi yang makan di bawah dengan makanan kucing dan juga susu hangat. Sachi terlihat lucu banget hari ini.
Kalung yang diberikan oleh Dewa membuat kesan kucing putih bercorak cokelat itu lebih imut serta rupawan. Tidak ada yang tahu, bahwa Sachi ini bisa menjadi manusia setengah kucing seperti anime. Keluargaku tidak pernah tahu, yang tahu hanyalah aku dan Mas Daniel. Kalau Mas Daisuke mungkin sudah tahu melewati mata tajam elektronik miliknya. Setelah sarapan pagi: ayah, Mas Fajar dan Mas Daisuke pergi bekerja walau hari ini hari Minggu. Mereka bertiga selalu bekerja dan aku heran terutama Mas Daisuke.
Kakakku satu itu jarang sekali libur atau Mas Daisuke aja yang kelewat giat sehingga tidak mengambil hari libur sama sekali?—pikirku.
Ketika semua pergi dan mama meminta ke Mas Daniel untuk mengantarkan beliau ke pasar. Akhirnya yang ada di rumah sekarang adalah aku, Mas Taiga dan Sachi. Aku menggendong Sachi kemudian mengelus bulu-bulu lembut putihnya. Mas Taiga melirikku dengan tatapan tanda tanya. Matanya tertuju pada kucing yang berada di gendonganku.
Sebab akhir-akhir ini aku sama sekali tidak pernah membawa kucing di rumah sebelumnya. Ya, ketika keberadaan Sachi, aku sering menyembunyikannya di dalam kamar dan tidak boleh keluar. Mas Taiga berdehem melihatku asik mengelus kucing sambil tersenyum manis. Sehingga keberadaan Mas Taiga seperti terabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penggila Cinta {On Going}
Fantasy{update: 16 Januari 2023 Season 5 Sekolah Aneh The End: - } (Daftar urutan baca; Season 1: Sekolah Aneh Season 2: Misteri dan Memori Season 3: Black Hawk Season 4: Kembali Sekolah Aneh Season 5: Penggila Cinta} Dunia sudah mulai tentram setelah Blac...