09. Boneka Bebek

9 3 7
                                    

  Seorang pria terlihat fokus mengerjakan sesuatu di ruangan tengah. Aku yang pulang dari rumah sakit segera menghampiri Mas Daisuke.

"Haloo! Mas Daisuke. Mas, lagi apa tuh?" ucapku menyapanya tersenyum lebar sembari menatap layar laptop.

Di sana Mas Daisuke sedang mencari beraneka ragam informasi terutama yang sekarang menjadi berita hangat. Orang misterius itu dan beberapa informasi kriminal lainnya. Dahi ku berkerut bingung melihat Mas Daisuke mengumpulkan semua data-data tersebut di dokumen khusus.

"Mas Dai! Buat apa data-data sebanyak itu?" tanyaku melirik pria itu dari samping, datar banget menatap layar monitor laptop.

  Jari jari Mas Daisuke menari diatas papan keyboard laptop dan begitu cepat mencari segala informasi dari laman-laman web berita terpercaya.

"Kamu mandi dulu sana dan bagaimana kondisi temanmu itu?" tanya Mas Daisuke tanpa melihat lawan bicara.

"Temanku baik-baik saja kok. Apa Mas Dai mau kesana?" jawabku dan balik tanya ke Mas Daisuke.

Menggeleng sebagai jawabannya dan akhirnya aku memutuskan untuk bersih bersih terlebih dahulu. Di kamar mandi aku selalu memikirkan sesuatu yang bisa dikatakan pikiran random. Pikiran itu selalu datang saat di kamar mandi sampai-sampai aku heran sendiri. Mengapa bisa hal itu terjadi?

Sekarang, aku memikirkan mengenai orang yang tiba-tiba masuk ke dalam kehidupanku. Siapa lagi kalau bukan Aksara? Pemuda itu sering kali muncul dan juga mengatakan hal hal manis keluar dari mulutnya. Ia masih saja mengejar ku. Serta melihat kasus orang misterius yang meresahkan orang lain. Aksara bilang itu bukan melakukannya dan mengatakan bahwa untuk apa ia melakukan tindakan yang membuang-buang waktu? Bodoh sekali.

Hatiku terus bertanya-tanya dan jika benar bukan Aksara yang melakukannya lalu siapa? Sebab hanya Aksara sendiri salah satu orang peminum darah segar. Lalu, aku juga berpikir, bagaimana kalau bukan Aksara pelakunya? Terus siapa pelakunya? Apa aku harus mencari sendiri?

   Setelah selesai mandi dan berganti pakaian yang bersih. Ponselku sedari tadi menyala terus tanda notif masuk. Biasalah, notif di ponselku selalu ramai karena aku sendiri seorang Fangirl dan pasti yang memenuhi notifku adalah sang idola. Aku duduk di tepi kasur sembari menatap layar ponsel  yang sudah ada di genggam tanganku. Sudah kuduga, yang membuat ponselku menyala kedip itu notif dari sang idola.

Aku melihat Hito tengah mengirimkan pesan di sosmedku. Entah kenapa aku malah merasa sangat senang? Karena ini baru pertama kali di DM dengan seorang artis. Akhirnya aku dan Hito saling membalas pesan. Hanya bertanya kabar serta kondisi disini seperti apa. Lalu, kami juga bertukar cerita satu sama lainnya.

Kemudian, Hito juga mendengar kalau di Indonesa ada orang misterius yang menjatuhkan targetnya setelah urusan orang misterius itu sudah selesai. Hito benar-benar orang yang paling update, si peretas paling di takuti. Bisa-bisanya ia menjadi seorang idola dan namanya juga terkenal banget lagi sedang naik daun tahun ini.

  Setelah puas mengecek ponsel. Tiba-tiba rasa kantuk mulai menyerangku. Sekarang masih pukul 6 sore dan aku sudah mengantuk jadi lebih baik aku tidur sementara waktu sebelum makan malam. Tubuh ini pun akhirnya terbaring tidur di kasur empuk dan mata ini sudah mulai terpejam. Pendengaranku menangkap suara Mas Daniel yang sepertinya ia ingin mengatakan sesuatu, tidak jadi karena melihatku sudah terlelap tidur.

"Atma, aku ingin mengatakan se—"

"Eh? Dia tidur? Tumben sekali. Kalau gitu nanti saja pasti dia kelelahan."

-Penggila Cinta-

  Samar-samar Asya mendengar seseorang tengah berbicara dengan orang lain. Membicarakan mengenai kondisi Asya sekarang. Selama seharian ini, tidak ada yang sama sekali bertanya mengenai kondisi Asya selain teman-temannya. Keluarga Asya? Mereka sama sekali tidak datang untuk Asya. Ini membuat dirinya merasa kesepian sekaligus menjadi pribadi yang tertutup.

Penggila Cinta {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang